pengembangan; danatau; d zona penunjang; 4 penetapan luas, tata letak, dan fungsi zona ditentukan berdasarkan hasil kajian dengan mengutamakan peluang
peningkatan kesejahteraan rakyat.
2.4. Kawasan Padanglawas
Kawasan Padanglawas terletak di daerah terbuka dan dikelilingi oleh pegunungan Bukit Barisan, sehingga daerah tersebut seolah-olah merupakan danau
kering yang tepiannya adalah rangkaian perbukitan. Di dataran rendah yang panas dan kering ini mengalir tiga sungai besar, yaitu Sungai Barumun, Batang Pane dan
Sungai Sirumambe.
Di daerah dataran rendah Padanglawas angin berhembus dengan kecepatan tinggi, merupakan
angin fohn angin panas jatuh, dan terjadi pada waktu tekanan atmospher di sebelah timur Bukit Barisan rendah, sedangkan di sebelah barat Bukit
Barisan tekanannya tinggi. Akibatnya terjadi aliran udara dengan kecepatan yang
tinggi dari barat menuju ke timur Bukit Barisan Anwar, 1984.
Daerah yang dipengaruhi angin fohn dekat Padanglawas dulunya mungkin
ditumbuhi oleh hutan kerangas kata kerangas dari bahasa Iban di Serawak
Kalimantan yang miskin jenis vegetasi dan fauna. Hutan kerangas adalah lahan yang
telah dihutankan, dan bila dibuka hutan ini tidak dapat ditanami padi. Hutan kerangas
biasanya tumbuh di atas tanah yang berasal dari bahan-bahan silika yang jarang, miskin akan basa, mempunyai struktur yang kasar dan mudah kering. Padang-padang
Universitas Sumatera Utara
yang terbuka permukaan tanah ditutupi lapisan pasir putih setebal 0,5 - 5 cm dan di
bagian bawahnya berwarna gelap Anwar, 1984.
Hutan kerangas juga merupakan suatu tipe hutan dengan pohon-pohon yang
berukuran pole pancang yang tumbuh di atas pasir putih. Jenis-jenis pohon yang terdapat pada tipe hutan ini antara lain:
Dacrrydium, Eugenia, Lithocarpus conocarpus, Castanopsis, Hopea, Schima, don Don Malaleuca. Lantai hutan ter-
tutup lumut dan jarang dijumpai pohon-pohon yang berukuran besar. Pada umumnya keliling batang pohon tidak lebih dari 2 meter dan tajuk tidak lebih dari 20 meter
. Pasir pantai yang terdapat di daerah hutan
kerangas dekat Padanglawas memberikan indikasi mengenai perubahan garis pantai pesisir di bagian timur
Sumatera, yang mungkin terjadi pada kurun geologi, bukan kurun sejarah. Pada muara Sungai Besitang, Barumun, Rokan, Siak, Kampar, Indragiri, dan juga di daerah
aliran Sungai Musi dan Sungai Banyuasin, terjadi perubahan garis pantai karena
pengendapan lumpur, yang merupakan ciri khas dari perluasan pantai Anwar, 1984.
Dari hasil penelitian Vita diketahui bahwa Kawasan Padanglawas merupakan daerah yang kering dan hanya ditumbuhi oleh tumbuhan alang-alang. Alang-alang
Imperata cylindrica merupakan jenis tumbuhan rumput-rumputan yang tidak memerlukan persyaratan tumbuh tinggi. Saat ini itu di daerah tersebut ditanami
kelapa sawit Elais guineensis, kopi Coffea arabica, karet Ficus elastica dan jati
Tectona grandis. Serta di sepanjang aliran Batang Pane didominasi oleh tumbuhan bambu seperti
Gigantochloa apus, Dendrocalamus asper dan Bambusa Spinosa
Vita, 2010.
Universitas Sumatera Utara
Di samping itu tumbuhan galoga Sacarum spontaneum juga mendominasi
tumbuhan sepanjang aliran Batang Pane. Ada pula tumbuhan semak belukar seperti Lantana camara, Pandanus tectorius, Ageratum, Eupathorium, Urena lobata, Hyptis
capitata, Piper aduncum. Jenis pohon lainnya adalah pisang Musa paradisiaca, seri Muntinga calabubura, jengkol Pithecelobium jiringa, pinang Areca catecu,
durian belanda Annona muricata, dan sukun Artocarpus communis. Jenis
tumbuhan khas di Kawasan Padanglawas adalah kelompok kembang bangkai Amorphopallus sp. dan pohon balaka Phyllanthus emblica. Jenis pohon balaka ini
tampaknya mendominasi hampir di semua bangunan biara atau situs. Juga ada pohon buah-buahan seperti mangga
Mangifera indica, lontar Borassus flabelifer, dan kelapa
Cocos nurifera Vita, 2010.
Berkenaan dari hasil survei ke lapangan dijumpai berbagai fauna, seperti kerbau dan sapi yang merupakan ternak dan hampir setiap keluarga memilikinya dan
kehidupan binatang liar tampak lebih menonjol di kawasan yang berupa dataran berbukit yaitu babi hutan
Sus scrofa yang dalam pandangan penduduk adalah hama tanaman. Juga ada kancil
Tragulus javanicus, rusa Cervus equunus, monyet, lutung
Pythecus pyrrahus, kalong Pterocarpus edulis, beruang, dan berjenis biawak
Varanus. Secara umum dapat dikatakan bahwa populasi hewan-hewan liar itu cenderung menurun akibat aktivitas manusia, terutama berkenaan dengan
eksplotasi lahan yang sebelumnya merupakan habitat fauna tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Model