Biara Bahal II Potensi Kawasan Cagar Budaya Padanglawas

4.2.7. Biara Bahal II

Biara Bahal II terletak di Kelurahan Bahal, Kecamatan Portibi, Kabupaten Padanglawas Utara, dengan koordinat 01 ˚ 24’ 18” LS dan 99˚ 44’ 04” BT. Biara Bahal II menghadap ke arah timur, mempunyai pagar keliling dan pintu masuk naik dari timur, mempunyai pagar keliling I dengan dinding keliling setebal 50 cm, serta permukaan pagar keliling ini rata, sehingga dapat berjalan berkeliling di atasnya. Pintu masuk pagar keliling ada di sisi kanan dan kiri, dengan ukuran tinggi kurang lebih satu meter, dan di depan pintu masuk ada tangga naik. Setelah melewati pintu masuk terdapat tangga turun. Di depan tangga turun dijumpai bangunan menyerupai batur. makara Gambar 4.14. Biara Bahal II Universitas Sumatera Utara Batur biara mempunyai tangga naik dan turun di sisi timur dan barat. Di depan batur terdapat biara induk dengan sebuah tangga masuk dari timur, dan di kanan kiri pintu masuk terdapat sisa dudukan arca mungkin dudukan arca dwarapala yaitu nandiswara dan mahakala. Di kanan-kiri tangga masuk terdapat makara. Kaki biara berbentuk segi empat dan mempunyai selasar tanpa pagar langkan, selasar di kaki biara mengelilingi bangunan tubuh biara. Tubuh biara polos tanpa hiasan dan terdapat sebuah bilik dengan pintu masuk dari sisi timur, dan atap bangunan bertingkat dan polos tanpa hiasan. Di utara biara induk dijumpai bangunan perwara yang berbentuk segi empat, bentuk semacam panggung atau pendapa tanpa dinding dengan tangga naik dari sisi timur. Di dalam bilik kamar biara Bahal II ditemukan 15 buah pecahan fragmen arca, yang pada tahun 1930 dicoba untuk direkonstruksi dan didokumentasikan oleh Schnitger. Pecahan fragmen arca tersebut merupakan arca Heruka dalam kondisi muka sudah rusak, yang rambut di bagian kepalanya berdiri seperti lidah api, dalam posisi menari di atas setumpuk mayat dan arca bertangan dua. Tangan dua, tangan kanan dalam posisi di atas dan memegang vajra, dan tangan kiri di depan memegang mangkuk dari tempurung kepala manusia. Ada tongkat khatvangga yang di bagian ujungnya dikaitkan kain yang menyerupai bendera dan diletakkan di ketiak tangan kiri. Arca berdiri di atas kaki kiri, dengan posisi ditekuk, kaki kanan diangkat dengan telapak kaki mengarah ke paha kiri Schnitger, 1930. Universitas Sumatera Utara Menurut Gosta Liebert, dewa Heruka merupakan pantheon agama Budha Mahayana yang merupakan emanasi dari Aksobya. Ia juga merupakan personifikasi Karuna, Hevajra, dan Nairatna dewa pengetahuan Liebert, 1958. 6 Kemudian di bagian bilik kamar juga ditemukan 3 kepala budha dengan tinggi 18 cm; selain itu juga ditemukan bagian atas arca Buddha dengan abhayamudr ā, dhyanamudr ā dan bodhyagrimudrā pada tahun 1864 arca sudah dibawa ke Museum Jakarta sekarang Museum Nasional; sebuah fragmen sudut segi empat dari atap rumah; sebuah fragmen arca gajah dengan gadingnya; sebuah fragmen arca singa dalam posisi duduk; dua buah pipisan dalam kondisi patah. 7

4.2.8. Biara Bahal III