4.5.2. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat di Kawasan Padanglawas
Gambar 4.59. Diagram Tentang Ada wadah kelompok perkumpulanorganisasi Kemasyarakatan
Penduduk di Kawasan Padanglawas merasa semakin akrab dengan adanya berbagai kegiatan budaya, dan penduduk mempunyai wadah kelompok
perkumpulanorganisasi kemasyarakatan di wilayah mereka tinggal, yang meliputi bidang kesenian, pertanian, dan agama. Dalam bidang agama sering dilakukan
pengajian dan dalam bidang sosial dengan adanya arisan ibu-ibu.
Gambar 4.60. Diagram tentang anggota kelompok perkumpulan organisasikemasyarakatan
Universitas Sumatera Utara
Hampir seratus persen responden menjawab menjadi anggota
kelompokperkumpulanorganisasi kemasyarakatan di Kawasan Padanglawas. Menurut mereka hal tersebut disebabkan karena mereka merasa masih membutuhkan
untuk saling tolong menolong. Jika ada sesuatu hal yang penting untuk segera dilakukan, mereka dengan cepat dan siap mengerjakannya bersama-sama. Ternyata
sikap saling tolong menolong masih tetap berjalan dan dipertahankan di wilayah ini.
Gambar 4.61. Diagram tentang responden masih sering melakukan upacara adatkesenian tradisional
Di wilayah mereka juga sering dilakukan upacara adat atau kesenian tradisional, misalnya upacara saat pemberian nama anak kenduri atau pada saat
upacara kematian bahkan perkawinan. Pada saat upacara kematian akan dipotong sapi atau kerbau, sedangkan saat upacara perkawinan akan dipotong kambing bagi pihak
perempuan dan sapi bagi pihak laki-laki. Begitu pula penduduk melakukan upacara sesudah panen raya, mereka kadang memotong ayam, hal ini tergantung atas
kesediaan atau keterbatasan kemampuan keluarga masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
Begitu pula dengan kesenian, kadang pula dipentaskan dalam 3 tiga kali dalam setahun, menurut informasi penduduk dalam tahun 2009 sudah dilakukan
pentas kesenian 3 tiga kali dan dipentaskan di biara Bahal I. Hanya sayang sekali pengunjung belum dilibatkan dalam kegiatan semacam ini, walupun pernah sekali-
kali melibatkan pengunjung untuk pementasan kesenian bukan kesenian tradisional, yakni keyboard. Pengunjung ikut menari diiringi lagu.
Gambar 4.62. Diagram tentang nilai-nilai budaya mengalami kemerosotan
Menurut penduduk Kawasan Padanglawas bahwa keberadaan biarasitus cagar budaya juga memerosotkan nilai-nilai budaya yang telah ada, hal ini sering dijumpai
pada pengunjung yang tidak mengetahui sopan santun lagi. Ada beberapa hal yang sepatutnya tidak baik dilakukan di depan umum, dan di tempat obyek wisata, para
pengunjung ini berani berpelukan dan susah untuk mau nenerima teguran dari penduduk asli. Hal ini membuat ketakutan orang tua yang mempunyai anak remaja,
mereka tidak ingin anaknya tidak mempunyai jati diri.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.63. Diagram tentang kearifan lokal yang berkembang berkaitan pelestarian
Penduduk Kawasan Padanglawas mempunyai kearifan lokal dalam budaya yang harus dilestarikan, yaitu
Poda Na Lima, kearifan tradisional menekankan kebersihan baik jasmani maupun rohani. Ada lima hal yang penting, yakni :
1. paias rohamu = hati yang bersih, tidak ada dengki;
2. paias pamatangmu = badan yang bersih, baik bagi kesehatan;
3. paias parabitonmu = pakaian yang bersih, baik bagi kesehatan serta keindahan;
4. paias bagasmu = rumah yang bersih, baik bagi kesehatan serta keindahan; dan
5. paias pakaranganmu = lingkungan atau pekarangan yang bersih.
18
4.5.3. Perbandingan Kondisi Kawasan Padanglawas Sebelum dan Sesudah