Jenis – Jenis Suku Bunga

lii Bunga pinjaman adalah bunga yang dibebankan kepada para peminjam debitur atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Bagi bank, bunga pinjaman merupakan harga jual. Contoh harga jual adalah bunga kredit. Kedua jenis bunga diatas adalah komponen utama faktor biaya dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana yang harus dikeluarkan kepada nasabah, sedangkan bunga pinjaman merupakan pendapatan yang diterima oleh nasabah penabung. Baik bunga tabungan maupun bunga pinjaman saling mempengaruhi satu sama lain. Apabila bunga simpanan meningkat, maka secara otomatis bunga pinjaman juga akan terpengaruh untuk meningkat. Hal ini disebabkan oleh dana yang disalurkan bank sebagai pinjaman atau kreditur kepada nasabah tersebut berasal dari tabungan yang dihimpun oleh pihak bank. Oleh sebab itu apabila bunga tabungan meningkat berarti kewajiban untuk membayar bunga akan meningkat sehingga untuk menutupinya maka ia harus mengenakan bunga yang lebih tinggi pula atas kredit.

2.4.2 Jenis – Jenis Suku Bunga

Dalam kehidupan sehari – hari banyak terdapat jenis suku bunga yaitu : 1. Suku Bunga Dasar Suku bunga dasar adalah tingkat bunga yang ditentukan oleh bank sentral atas kredit yang diberikan oleh perbankan dan tingkat bunga yang telah ditetapkan bank sentral untuk mendiskontokan surat – surat berharga yang ditarik atau diambil oleh bank sentral. Dasar perhitungan suku bunga ini Universitas Sumatera Utara liii juga dipakai oleh bank komersil untuk menghitung suku bunga kredit yang dikenakan pada nasabahnya. 2. Suku Bunga Efektif Suku bunga efektif adalah suku bunga yang dibayar atas dasar harga beli suatu obligasi bond. Semakin rendah harga pembelian obligasi dengan tingkat bunga nominal tertentu, maka semakin tinggi tingkat bunga efektifnya dan sebaliknya. Jadi hubungan terbalik antara harga yang dibayarkan untuk obligasi dengan tingkat bunga efektifnya. 3. Suku Bunga Nominal Suku bunga nominal nominal rate adalah suku bunga riil ditambah dengan tingkat inflasi. Sebagai contoh : misalkan bahwa suku bunga riil adalah delapan persen per tahun dan laju inflasi sebesar tujuh persen per tahun, maka dapat dihitung suku bunga nominal yaitu delapan persen ditambah tujuh persen sama dengan lima belas persen per tahun. Selama periode inflasi, suku bunga riillah yang dipergunakan, bukan suku bunga nominal atau uang untuk menghitung hasil investasi dalam bentuk barang yang diperolehnya per tahun dari barang yang diinvestasikan. 4. Suku Bunga Riil Suku bunga riil adalah suku bunga nominal dikurangi laju inflasi. Suku bunga riil dibedakan menjadi dua yaitu : Ex Ante dan Ex Post. Dua konsep terhadap suku bunga riil yang harus diperhatikan adalah :  Tingkat bunga riil yang diharapkan pemberi pinjaman dan peminjam ketika kesepakatan dibuat atau disebut sebagai tingkat bunga riil ex ante. Universitas Sumatera Utara liv  Tingkat bunga riil yang direalisasikan secara nyata disebut sebagai tingkat bunga riil ex post. 5. Suku Bunga Padanan Suku bunga padanan adalah suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari bunga harian, setiap minggu bunga mingguan, setiap bulan bunga bulanan, dan setiap tahun bunga tahunan untuk sejumlah pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara anuitas bunga berbunga akan memberi pengahasilan bunga dalam jumlah yang sama.

2.4.3 Komponen – Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit

Dokumen yang terkait

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM) (TAHUN PENGAMATAN 2001:1 - 2013:IV)

0 2 163

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA (1:2008 – 12:2015) MELALUI PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

2 7 133

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA DI INDONESIA TAHUN 1985-2014 (Pendekatan Error Corection Model (ECM))

4 14 181

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 7 7

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 3 15

PENDAHULUAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 4 8

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1983 – 2007 Dengan Pendekatan Error Correction Model.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENGELUARAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 8