Kredit Konsumsi Bank .1 Pengertian Bank

xxxiii c. Modal capital, makin besar modal yang dimiliki dapat merupakan indikasi makin besarnya kemampuan dan komitmen dalam menjalankan modal usaha. Modal yang dinilai adalah modal netto, yaitu total aset atau modal yang dimiliki dan dikurangi dengan total kerugian. d. Jaminan collateral, jaminan amat dibutuhkan oleh bank untuk menghindari atau mengurangi resiko kerugian bila terjadi hal – hal yang buruk dari usaha yang dikelola nasabah. e. Kondisi condition, kondisi yang paling banyak dipertimbangkan adalah kondisi ekonomi makro, baik domestik maupun global.

2.1.7 Kredit Konsumsi

Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk tujuan konsumtif atau non-produktif. Biasanya kredit jenis ini digunakan untuk membeli barang – barang kebutuhan rumah tangga yang sifatnya durable tahan lama seperti perabot rumah tangga, kendaraan pribadi dan rumah. Jumlah pinjaman yang diberikan pun tidak besar mengingat segmen yang meminta jenis kredit ini adalah rumah tangga bukan perusahaan besar untuk investasi ataupun modal kerja. Pengertian barang durable tahan lama adalah barang yang dapat dinikmati lebih dari satu tahun. Adanya barang tahan lama ini menyebabkan timbulnya fluktuasi pengeluaran konsumsi. Seseorang yang memiliki banyak barang tahan lama seperti lemari es, meja, mobil, motor dan sebagainya, tidak akan membelinya lagi dalam waktu dekat, sehingga pengeluaran konsumsi untuk barang – barang tersebut cenderung mengecil pada tahun yang akan datang Universitas Sumatera Utara xxxiv sehingga pengeluaran konsumsi untuk barang tahan lama dapat berfluktuasi sepanjang waktu dan ini menyebabkan terjadinya fluktuasi pengeluran konsumsi pada suatu waktu tertentu. Aktivitas pemasaran kredit konsumtif merupakan hal yang sudah biasa dalam kegiatan ekonomi pada saat ini. Apalagi dengan kebutuhan yang mendesak namun tidak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kredit konsumtif menjadi pilihan bagi individu sebagai sumber dana. Pada dasarnya setiap orang yang melakukan pembayaran dengan cara kredit telah mempergunakan pendapatan masa yang akan datang income rational expectation untuk pengeluaran saat ini today expenditure. Dengan bantuan kredit konsumsi permintaan akan barang – barang durable akan tetap tinggi. Selain membantu konsumen untuk tetap mempertahankan konsumsinya, kredit ini juga membantu para pengusaha untuk memudahkan pembiayaan dalam penjualan produk – produk mereka. Melalui kerjasama dengan pihak perbankan dalam fasilitas pembiayaan, pengusaha dapat menjual produknya secara kredit kepada masyarakat yang nantinya angsuran dibayarkan oleh pembeli kepada bank sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui. Sekilas mengenai kredit konsumsi dimana kredit ini terdiri dari 4 jenis yaitu kredit perumahan KPR, kredit kendaraan bermotor, kredit multiguna dan kartu kredit. Kredit perumahan merupakan fasilitas pembiyaan kredit untuk pembelian rumah, kredit kendaraan bermotor adalah fasilitas pembiayaan kredit untuk pembeliaan kendaraan bermotor, kredit multiguna adalah kredit yang digunakan untuk pembelian barang – barang rumah tangga perabotan yang Universitas Sumatera Utara xxxv biasanya kredit ini tidak disertai agunan oleh debitur, dan terakhir kartu kredit yaitu sistem pemberian kredit dimana nasabah diberikan kartu yang dipergunakan dalam transaksi kreditnya. Nilai uang dalam kartu tersebut diberi limit batasan oleh bank dan biasanya hanya sebesar 5 juta. Ketika jatuh tempo pembayaran maka nasabah akan ditagih untuk membayar kreditnya baik dengan cara memotong lansung dari tabungan nasabah jika nasabah tersebut memiliki rekening di bank pemberi kartu kredit ataupun ditagih langsung dihadapan nasabah.

2.2 Konsumsi

Dokumen yang terkait

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM) (TAHUN PENGAMATAN 2001:1 - 2013:IV)

0 2 163

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA (1:2008 – 12:2015) MELALUI PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

2 7 133

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA DI INDONESIA TAHUN 1985-2014 (Pendekatan Error Corection Model (ECM))

4 14 181

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 7 7

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 3 15

PENDAHULUAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 4 8

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1983 – 2007 Dengan Pendekatan Error Correction Model.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENGELUARAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 8