Komponen – Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

liv  Tingkat bunga riil yang direalisasikan secara nyata disebut sebagai tingkat bunga riil ex post. 5. Suku Bunga Padanan Suku bunga padanan adalah suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari bunga harian, setiap minggu bunga mingguan, setiap bulan bunga bulanan, dan setiap tahun bunga tahunan untuk sejumlah pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara anuitas bunga berbunga akan memberi pengahasilan bunga dalam jumlah yang sama.

2.4.3 Komponen – Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit

Dalam menentukan besar kecilnya suku bunga kredit yang akan diberikan kepada debitur terdapat beberapa komponen yang perlu diperhatikan. Komponen – komponen ini ada yang dapat diminimalkan dan ada pula yang tidak sama sekali. Adapun komponen dalam menentukan suku bunga kredit adalah : 1. Total Biaya Dana Total biaya dana adalah total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan bank dalam bentuk simpanan giro, maupun deposito. Total biaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Semakin besar bunga yang dibebankan terhadap bunga simpanan maka semakin tinggi pula biaya dananya demikian pula sebaliknya. Universitas Sumatera Utara lv 2. Biaya Operasi Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam melaksanakan operasinya. Biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan dan biaya – biaya lainnya. 3. Cadangan Resiko Kredit Macet Cadangan resiko kredit macet adalah cadangan terhadap kredit macet yang diberikan, hal ini disebabkan setiap kredit yang diberikan pasti mengandung suatu resiko tidak terbayar. Resiko ini dapat timbul baik sengaja maupun tidak sengaja. 4. Laba Yang Diinginkan Dalam kegiatannya, bank selalu ingin memperoleh laba yang maksimal. Dalam hal ini biasanya bank disamping melihat kondisi nasabah apakah nasabah prima atau bukan dan juga melihat sektor – sektor yang dibiayai. 5. Pajak Pajak merupakan potongan dari laba yang dihasilkan oleh bank dan diberikan kepada pemerintah yang merupakan kewajiban bank kepada pemerintah dalam mendukung pembangunan negara.

2.4.4 Jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit

Pembebanan jenis suku bunga oleh bank adalah dengan memperhatikan jenis kredit yang dibiayai, kemudian juga yang menjadi pertimbangan bank dalam menentukan pembebanan suku bunga adalah tingkat resiko dari masing – masing jenis kredit. Universitas Sumatera Utara lvi Dewasa ini terdapat tiga jenis model pembebanan suku bunga kredit yang sering dilakukan oleh bank. Adapun model pembebanan jenis suku bunga yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Flat Rate Flat rate merupakan perhitungan suku bunga yang tetap setiap periode, sehingga jumlah angsuran cicilan setiap periode pun tetap sampai pinjaman tersebut lunas. Perhitungan suku bunga model ini adalah dengan mengalikan persen bunga per periode dikali dengan pinjaman. 2. Sliding Rate Perhitunga suku bunga yang dilakukan dengan menglikan persentase bunga per periode dengan sisa pinjaman. Sehingga jumlah suku bunga yang dibayar debitur semakin menurun, akibatnya angsuran yang dibayar pun menurun jumlahnya. 3. Floating Rate Perhitungan suku bunga yang dilakukan sesuai dengan tingkat suku bunga pada bulan yang bersangkutan. Dalam perhitungan modal ini suku bunga dapat naik, turun atau tetap setiap periodenya. Begitu juga dengan jumlah angsuran yang dibayar sangat tergantung dari suku bunga pada bulan yang bersangkutan. 2.4.5 Teori Suku Bunga 2.4.5.1 Teori Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis faktor yang mempengaruhi permintaan pembiayaan mudharabah pada perbankan syariah di Indonesia Periode 2003-2009

2 9 189

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM) (TAHUN PENGAMATAN 2001:1 - 2013:IV)

0 2 163

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFLASI DI INDONESIA (1:2008 – 12:2015) MELALUI PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM)

2 7 133

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN GULA DI INDONESIA TAHUN 1985-2014 (Pendekatan Error Corection Model (ECM))

4 14 181

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 7 7

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 3 15

PENDAHULUAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS DI INDONESIA TAHUN 1991 – 2011 (Pendekatan Error Correction Model).

0 4 8

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE TAHUN 1983 – 2007 Dengan Pendekatan Error Correction Model.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BESARNYA PENGELUARAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 13

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PERMINTAAN UANG QUASI DI INDONESIA TAHUN 1997.1 - 2004.4 (Pendekatan Error Correction Model atau ECM).

0 1 8