xcix tinggi, maka resiko pasar yang dihadapi perbankan juga akan semakin besar
sehingga akan berpengaruh negatif terhadap stabilitas sistem perbankan.
Sumber : Badan Pusat Statistik Sumater Utara
Gambar 3.1 Perkembangan PDB Sub Sektor Perbankan
4.3 Perkembangan Kredit Konsumsi
Kredit perbankan sejak tahun 2001 terus mengalami pertumbuhan, dimana kredit konsumen untuk pembiayaan konsumsi atau non produktif menunjukkan
pertumbuhan yang tertinggi dibandingkan kredit investasi dan kredit modal kerja. Namun pada tahun 2006 pertumbuhan kredit perbankan melambat dimana
pertumbuhan kredit konsumer berbalik menjadi yang terendah. Hal ini disebabkan kondisi ekonomi pasca kenaikan harga minyak pada tahun 2005 yang cukup
mengurangi pendapatan individu dan rumah tangga. Namun pada tahun 2007 kredit perbankan tumbuh dengan atraktif walaupun pertumbuhan kredit konsumsi
masih dibawah pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi. Namun demikian pertumbuhan kredit konsumen pada tahun 2008 telah menunjukkan pertumbuhan
yang tertinggi dibandingkan kredit lainnya.
Universitas Sumatera Utara
c
50000 100000
150000 200000
250000 300000
350000 400000
450000 500000
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008 2009
Periode K
re d
it K
o n
s u
m s
i M
il y
a r
R p
Sumber : Laporan Statistik Ekonomi dan Keuangan Bank Indonesia
Gambar 3.2 Perkembangan Kredit Konsumsi Di Indonesia
Kontribusi pertumbuhan kredit konsumen semakin membaik dibandingkan kredit lainnya. Hali ini dapat dilihat dari porsi kredit konsumen pada gambar.
Kredit konsumen tidak hanya ekspansif namun juga kulitasnya semakin membaik ditunjukkan oleh kolektibiliti yang semakin rendah. Kondisi yang cukup
meyakinkan adalah pada tahun 2005 ketika terjadi kenaikan BI rate dan inflasi akibat kenaikan harga minyak sehingga berdampak kepada kemacetan kredit
namun sektor kredit konsumer tidak menunjukkan peningkatan kredit macet pada saat itu. Ini berarti kredit konsumen tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan inflasi
dan BI rate. Sementara pada tahun 2008, NPL semua jenis kredit cenderung stagnan bahkan menurun walaupun baru saja perbankan dilanda krisis finansial
sebagai dampak dari krisis global.
Universitas Sumatera Utara
ci Beberapa bank besar di Indonesia menunjukkan pertumbuhan kredit
konsumen yang cukup tinggi. Beberapa pertimbangan bank – bank untuk fokus pada kredit konsumen antara lain yield imbal hasil yang tinggi, resiko yang
tersebar risk diversified, pada banyak debitur, proses kredit yang relatif sederhana, eksposure yang relatif kecil, dan jaminan second way out yang
cenderung terapresiasi properti. Berikut adalah program pengembangan kredit
konsumsi dari beberapa bank umum di Indonesia : Tabel 2 Contoh Strategi dan Produk Kredit Konsumsi beberapa Bank
Umum Di Indonesia
Produk – produk kredit konsumsi seperti kredit pemilikan rumah KPR, kartu kredit, kredit multiguna dan kredi kendaraan bermotor sangat diminati oleh
Universitas Sumatera Utara
cii rumah tangga yang memberikan kemudahan bagi mereka untuk mendapatkan
barang kebutuhan yang sifatnya tahan lama durable. bank – bank pada saat ini menjadikan kredit konsumen menjadi motor utama dalam meningkatkan
profitabilitas perbankan. Namun yang harus diperhatikan adalah walaupun kredit konsumsi ini memberikan keuntungan yang sangat besar, bank perkreditan dan
institusi finansial lainnya, tetap harus diperhatikan strategi dan perhitungan yang tepat dalam kriteria dalam pemberian kredit kepada nasabah agar kualitas dari
kredit konsumen tetap terjaga.
4.4 Perkembangan Suku Bunga Kredit Konsumsi