lx Umumnya PDB dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu PDB harga
berlaku nominal dan PDB harga konstan riil. PDB harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga
berlaku pada setiap tahun. Jadi, pada PDB harga berlaku sudah diikutsertakan perhitungan inflasi kedalamnya. Sedangkan PDB harga konstan menggambarkan
nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga dasar pada tahun tertentu misalnya tahun 1983, 1993 dan tahun 2000. PDB harga konstan
meningkat hanya jika jumlah barang dan jasa meningkat, sedangkan PDB atas harga berlaku bisa meningkat karena produksi naik atau harga turun.
Setelah PDB harga berlaku dan PDB harga konstan diketahui, maka dapat dihitung deflator PDB. Deflator PDB juga disebut dengan deflator harga implisit
untuk PDB, didefinisikan sebagai rasio PDB atas harga berlaku terhadap PDB atas harga konstan.
konstan harga
atas PDB
berlaku harga
atas PDB
PDB DEFLATOR
=
Deflator PDB mencerminkan apa yang sedang terjadi pada seluruh tingkat harga dalam perekonomian.
2.5.2 Metode Penghitungan PDB
1. Metode Langsung
a. Pendekatan Produksi Production Approach
PDB merupakan nilai tambah bruto atau nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit produksi di suatu wilayah dalam suatu periode
tertentu, biasanya satu tahun. Sedangkan nilai tambah bruto adalah nilai
Universitas Sumatera Utara
lxi produksi bruto dari barang dan jasa tertentu dikurangi seluruh biaya
antara yang digunakan dalam proses produksi. Y = P
1
Q
1
+ P
2
Q
2
+………+ P
n
Q
n
Dimana : Y
= PDB Produk Domestik Bruto P
1,
P
2....,
P
n
= Harga satuan produk pada satuan tiap sektor ekonomi
Q
1,
Q
2,...,
Q
n
= Jumlah produk pada satuan masing - masing sektor ekonomi
Yang dipakai hanya nilai tambah bruto saja agar dapat menghindari perhitungan ganda.
b. Pendekatan Pendapatan Income Approach
PDB adalah jumlah seluruh balas jasa yang diterima oleh factor – factor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu wilayah dalam
jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Berdasarkan pengertian tersebut, maka nilai tambah bruto adalah jumlah dari upah dan gaji, sewa
tanah, bunga modal, dan keuntungan laba ; semuanya belum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam pengertian PDB
ini termasuk pola komponen penyusutan pajak tidak langsung itu. Y = Y
w
+ Y
r
+ Y
i
+ Y
p
Dimana : Y
= PDB Produk Domestik Bruto Y
w
= Pendapatan upah gaji Y
r
= Pendapatan Sewa
Universitas Sumatera Utara
lxii Y
i
= Pendapatan Bunga
Y
p
= Pendapatan laba c.
Pendekatan Pengeluaran Expenditure Approach PDB adalah jumalah seluruh pengeluaran yang dilakukan untuk
pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, pengeluaran konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestic
bruto, perubahan inventori, dan ekspor bersih dalam suatu wilayah, biasanya satu tahun. Dengan metode ini, penghitungan nilai tambah
bruto bertitik tolak pada penggunaan akhir dari barang dan jasa yang diproduksi.
Y = C + I + G + X – M Dimana :
Y = PDB Produk Domestik Bruto
C = Pengeluaran rumah tangga konsumen untuk konsumsi
I = Pengeluaran rumah tangga perusahaan untuk Investasi
G = Pengeluaran rumah tangga pemerintah
X-M = Ekspor neto atau pengeluaran rumah tangga luar
negeri Yang dihitung hanya nilai transaksi barang jadi saja, untuk menghindari
penghitungan ganda. 2.
Metode tidak langsung alokasi Menghitung nilai tambah suatu kelompok ekonomi dengan
mengalokasikan nilai tambah nasional ke dalam masing – masing kelompok kegiatan pada tingkat nasional. Sebagai alokator digunakan
Universitas Sumatera Utara
lxiii indicator yang paling besar pengaruhnya atau erat kaitannya dengan
produktivitas kegiatan ekonomi tersebut.
2.6 Pengangguran