36
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder Nazir, 2009:175.
a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui
observasi atau pengamatan langsung dari perusahaan, baik itu melalui kuesioner dan wawancara dengan pimpinan dan staf
perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian ini. Kuesioner terdapat pada lampiran 2 sedangkan panduan
wawancara dengan perusahaan disajikan pada lampiran 3. b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh penulis dari dokumen–dokumen
perusahaan dan buku–buku literatur yang memberikan informasi sesuai kebutuhan dalam penelitian ini.
C. Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan adalah random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam
populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang
sama untuk
dipilih sebagai
anggota sampel.
Cara pengambilan sampel yang digunakan adalah cara undian, yaitu pengambilan sampel dengan cara memberikan kesempatan kepada setiap
individu untuk menjadi anggota sampel Sugiyono, 2003:74. Sampel yang
37
diambil dalam penelitian itu adalah karyawan tetap BSBA. Jumlah sampel yang akan digunakan untuk uji coba kevalidan dan tingkat reliabilitas
kuesioner sebelum dijadikan alat ukur untuk penelitian sebanyak 31 responden, dengan jumlah populasi 175 orang. Pengambilan sampel penelitian
ini sudah memenuhi kriteria statistik dan ekonometrik. Roscue dalam Umar, 2008:58 meyatakan bahwa ukuran sampel minimal 30 dan maksimal 500
responden adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Setelah diadakan uji coba kevalidan dan tingkat reliabel terhadap
kuesioner, dari populasi yang ada maka sampel minimum yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin adalah sebagai
berikut Umar, 2008:78 : n = N
1 + N. e
2
n = 175 = 63,63 = 64 orang pembulatan
1 + 175.0,1
2
Keterangan: n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidakpastian karena kesalahan pengambilan sampel
yang masih dapat ditolerir, maksimum sebesar 10.
38
D. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
1. Metode pengumpulan data
Proses pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini melalui dua tahap penelitian, yaitu Sugiyono, 2005:83 :
a. Studi Kepustakaan Library Research Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder dari perusahaan, landasan teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara dokumentasi. Studi
kepustakaan dilakukan antara lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur–literatur, bahan kuliah, dan hasil
penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan mengenai masalah yang sedang dibahas. b. Studi Lapangan Field Research
Penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dengan cara melakukan pengamatan langsung
pada perusahaan yang bersangkutan. Penelitian lapangan dilakukan dengan cara :
1 Wawancara Metode untuk mendapatkan data, guna mendapatkan
data dan keterangan yang menunjang analisis dalam penelitian.
39
2 Kuesioner Pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian. Metode pengumpulan data di sini
ditujukan untuk memperoleh skor sebagai arah hubungan Komitmen Organisasional dan Budaya Organisasi terhadap
Kinerja Karyawan Bakso Sehat Bakso Atom. Kuesioner disiapkan dalam bentuk pernyataan tertutup dan pertanyaan
terbuka. Pertanyaan tertutup merupakan pertanyaan yang
disertai dengan pilihan jawabannya yang berupa skala dan pertanyaan berganda. Pertanyaan tertutup dalam penelitian
ini menggunakan skala Likert pada interval 1-5 pada bagian C dan D pada kuesioner, dengan kriteria sebagai
berikut:
Bagian C :
1 = Tidak Pernah 2 = Hampir Tidak Pernah
3 = Kadang-Kadang 4 = Sering
5 = Selalu
40
Bagian D :
1 = Sangat Tidak Setuju STS 2 = Tidak Setuju TS
3 = Ragu-ragu R 4 = Setuju S
5 = Sangat setuju SS Sedangkan pertanyaan dengan pilihan berganda terdapat
pada bagian A dan B kuesioner. Selain skala Likert, dalam penelitian ini juga digunakan skala Guttman yang
menggunakan pilihan jawaban yang lebih tegas, yaitu “ya- tidak” untuk mendapatkan jawaban dari responden yang
lebih tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Pertanyaan terbuka dalam penelitian ini berupa
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban bebas dari responden. Pengisian pertanyaan terbuka memberikan
kesempatan pada responden untuk bebas mengemukakan pendapatnya. Jenis pertanyaan ini terdapat pada bagian B
kuesioner.
2. Uji Coba Kuesioner
Try out atau uji coba kuesioner dilaksanakan terlebih dahulu agar diketahui apakah kuesioner tersebut valid dan reliabel sebelum
penyebaran kuesioner ke perusahaan dilakukan. Data dari hasil try out
41
kuesioner yang disebarkan kepada 31 orang responden terkumpul 37 butir kuesioner, yaitu 20 butir mengenai komitmen organisasional, 6
butir budaya organisasi, dan 11 butir mengenai kinerja karyawan. Selain itu, terdapat juga 5 butir pertanyaan terbuka. Hasil uji data dari
try out telah memenuhi uji realibilitas yang masing-masing variabel memiliki alpha cronbach di atas 0,60 dan dari uji validitas terdapat
beberapa pernyataan yang tidak valid.
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, pengujian validitas
instrumen penelitian
dilakukan dengan
melihat angka
signifikansi, yaitu membandingkan nilai r hitung Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel untuk degree of freedom
df = n-2 Nunnaly, dalam Ghozali, 2005:43. Untuk mengetahui validitas dari butir-butir yang dinyatakan
dalam kuesioner, digunakan teknik statistik korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan uji dua pihak two
tail dan dengan rumus sebagai berikut ini : Rxy
=
nΣxy – Σx Σy √nΣx
2
– Σx
2
nΣy
2
– Σy
42
Dimana : Rxy
: Korelasi antara variabel x dan variabel y n
: Jumlah sampel responden x
: Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item y
: Skor total yang diperoleh dari seluruh item Σx
: Jumlah skor dalam distribusi x Σy
: Jumlah skor dalam distribusi y Σx
2
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x Σy
2
: Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y Hasil uji validitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 4.
Lampiran 4 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Uji reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari
instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam
beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama homogen diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama
instrumen pengukur yang baik. Metode yang digunakan adalah
43
metode Alpha Cronbach dengan rumus berikut : Umar, 2008:77
r
11
= k 1-
Σσ
2
k-1 σ
1 2
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan
Σσ
b 2
: jumlah varians butir σ
1 2
: varians total
Jika angka reliabilitas Alpha Cronbach 0,6 maka item variabel tersebut dinyatakan reliabel, dan jika angka reliabilitas
Alpha 0,6 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel. Alpha Cronbach merupakan indeks pengukuran
reliabilitas yang tidak sulit selama subyek penelitian yang sama menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menyatakan konstruk
yang sama Robins, dkk. 2007:468. Penggunaan Alpha Cronbach memberikan keuntungan utama yaitu memiliki
kapasitas untuk menghasilkan perkiraan konsistensi tunggal dari keandalan melalui beberapa penilaian Osborne, 2008:39. Hasil
uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5. Lampiran 5 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach masing-masing
variabel yaitu komitmen organisasional sebesar 0,845, budaya
44
organisasi sebesar 0,767, dan kinerja karyawan sebesar 0,741. Semua variabel tersebut memiliki Alpha Cronbach 0,60,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dari masing-masing variabel adalah reliabel.
3. Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Untuk
menguji ada tidaknya korelasi antara variabel bebas digunakan metode Inflation Factor VIF atau faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat. Nilai dari VIF maksimum 10 menunjukkan bahwa validitas konstruk terdapat pada
indikator yang bersifat formatif, jika memiliki nilai lebih dari 10 maka indikator tidak digunakan Gaskin dan Lowry,
2014:137.
2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen
45
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Tes statistik yang digunakan antara lain, kurva
histogram dan grafik normal P-P plot Ghozali, 2009:147. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis
grafik yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability
plot adalah sebagai berikut : a Jika
data menyebar
di sekitar
garis diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, tidak menunjukkan
pola distribusi normal, model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
46
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2009:125. Untuk
mendeteksi adanya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisisnya : a Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y tidak terjadi heteroskedastisitas, dan mengindikasikan telah terjadi
homoskedastisitas.
47
E. Pengujian Hipotesis
1. Uji T
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikatnya. Dimana t
tabel
t
hitung
, H diterima. Dan jika t
tabel
t
hitung
, H
1
dan H
2
diterima, begitupun jika sig ά 0,05 H
01
dan H
02
diterima, H
1
dan H
2
ditolak , dan jika sig ά 0,05, H
01
dan H
02
ditolak serta H
1
dan H
2
diterima. Untuk mendapat nilai t
hitung
adalah sebagai berikut : Supranto, 2001:146
t
hitung
= r √n-2
√1-r
2
Keterangan : t = tingkat signifikan yang dicari
r = nilai koefisien korelasi n = jumlah sampel
2. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana f
hitung
f
tabel
, maka H
3
diterima atau secara bersama-sama variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. Sebaliknya apabila f
hitung
f
tabel
, H
03
diterima atau secara bersama-sama variabel bebas tidak memiliki pengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui signifikan atau
48
tidak pengaruh secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat maka digunakan probability
sebesar 5 α= 0,05. Supranto, 2001:142
Jika sig ά 0,05, maka H
03
diterima H
3
ditolak. Jika sig ά 0,05, maka H
03
ditolak H
3
diterima. F = R N-m-1
m1-R Keterangan :
N = banyaknya data m = jumlah variabel independen
Jika f
hitung
lebih besar dari f
tabel
maka koefisien korelasi yang diuji adalah signifikan.
F. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara komitmen organisasional dan budaya
organisasi dengan kinerja karyawan, apakah pengaruhnya positif searah atau negatif berbanding terbalik. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui
besarnya pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan variabel X terhadap kejadian lainnya variabel Y. Analisis regresi menggunakan rumus
persamaan regresi berganda seperti yang dikutip dalam Sugiyono 2009:277 , yaitu :
Y= a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+e
49
Dimana : Y = Variabel dependen, yaitu kinerja karyawan
X
1
= Variabel independen, yaitu komitmen organisasional X
2
= Variabel independen, yaitu budaya organisasi a = Konstanta yang merupakan rata-rata nilai Y pada saat nilai X
1
dan X
2
sama dengan nol b
1
= Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X
1
dengan menganggap X
2
konstan b
2
= Koefisien regresi parsial, mengukur rata-rata nilai Y untuk tiap perubahan X
2
dengan menganggap X
1
konstan
G. Koefisien Determinasi R