44
organisasi sebesar 0,767, dan kinerja karyawan sebesar 0,741. Semua variabel tersebut memiliki Alpha Cronbach 0,60,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dari masing-masing variabel adalah reliabel.
3. Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas tidak terjadi multikolinieritas. Untuk
menguji ada tidaknya korelasi antara variabel bebas digunakan metode Inflation Factor VIF atau faktor inflasi
penyimpangan baku kuadrat. Nilai dari VIF maksimum 10 menunjukkan bahwa validitas konstruk terdapat pada
indikator yang bersifat formatif, jika memiliki nilai lebih dari 10 maka indikator tidak digunakan Gaskin dan Lowry,
2014:137.
2 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen
45
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji statistik. Tes statistik yang digunakan antara lain, kurva
histogram dan grafik normal P-P plot Ghozali, 2009:147. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui analisis
grafik yaitu dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk
jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability
plot adalah sebagai berikut : a Jika
data menyebar
di sekitar
garis diagonal
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, tidak menunjukkan
pola distribusi normal, model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
46
3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2009:125. Untuk
mendeteksi adanya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan
residualnya SRESID. Dasar analisisnya : a Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. b Jika tidak ada pola tertentu serta titik-titik menyebar di
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y tidak terjadi heteroskedastisitas, dan mengindikasikan telah terjadi
homoskedastisitas.
47
E. Pengujian Hipotesis