84
2. Pengaruh Variabel Budaya Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Bakso Sehat Bakso Atom
Pengaruh variabel budaya organisasi X
2
terhadap kinerja karyawan BSBA Y diperoleh dari hasil analisis regresi linier
berganda dan uji t. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi bernilai 0,507 yang berarti variabel
ini memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Hasil uji t untuk variabel ini diperoleh 3,436 t
hitung
t
tabel
dengan α=5 yang berarti bahwa variabel ini memiliki pengaruh nyata atau signifikan
terhadap kinerja karyawan BSBA. Adanya pengaruh variabel budaya organisasi terhadap kinerja
karyawan sesuai dengan teori Robbins dalam Sopiah, 2008:134 yang menyatakan bahwa secara individu maupun kelompok seseorang tidak
akan terlepas dengan budaya organisasi dan pada umumnya mereka akan dipengaruhi oleh keanekaragaman sumber-sumber daya yang ada
sebagai stimulus seseorang bertindak. Mullins 2005:891 menyatakan bahwa budaya organisasi adalah kumpulan tradisi, nilai-nilai,
kebijakan, kepercayaan, dan sikap yang merupakan sebuah hubungan yang meliputi apapun yang kita kerjakan dan pikirkan di sebuah
organisasi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian pada kuesioner butir B7 dimana responden ditanyakan mengenai pengetahuan tentang nilai-
nilai utama yang dianut perusahaan dan 81 menjawab bahwa mereka
85
mengetahui nilai-nilai utama perusahaan. Kemudian pada kuesioner butir B8 responden menyebutkan nilai-nilai tersebut Tabel 7.
Tabel 7. Hasil Kuesioner Budaya Organisasi Butir B7
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Jum lah Nilai yang Disebut kan Responden 1-2 niai
3 nilai 4-5 nilai
Jum lah 29,7
62,5 7,8
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian besar responden hanya bisa menjawab 3 dari 5 nilai utama perusahaan BSBA. Kemudian
29,7 responden hanya bisa menjawab 1-2 nilai dan 7,8 responden data menjawab 4-5 nilai perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa
karyawan BSBA sudah mengetahui nilai-nilai utama yang dianut perusahaan, namun sebagian besar responden belum bisa menyebutkan
semua nilai perusahaan secara sempurna.
86
Selain harus dapat mengetahui nilai-nilai utama perusahaan, responden juga harus memahami nilai-nilai tersebut. Sebanyak 75
responden menjawab bahwa mereka memahami nilai-nilai utama perusahaan. 25 responden menjawab tidak memahami nilai-nilai
perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden memahami nilai-nilai utama perusahaan, tetapi masih cukup
banyak responden yang belum memahami nilai-nilai tersebut. Proses penciptaan budaya organisasi menjadi bagian penting
dalam membuat karyawan memahami dan dapat mengikuti budaya tersebut. Proses tersebut diantaranya : Sunyoto, 2013:226
a. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang memiliki satu pikiran dan satu perasaan dengan mereka. Hal ini
dibuktikan pada saat melakukan perekrutan karyawan, pemilik perusahaan BSBA menjadi salah satu tim penilai. Dan sesuai hasil
wawancara bahwa pemilik perusahaan seringkali menghadiri briefing terutama di kantor pusat untuk mengawasi dan mengikuti
diskusi. Briefing menjadi salah satu media dalam memaparkan rencana dan hasil kerja karyawan serta memberikan kebebasan
karyawan dalam berpendapat sehingga memudahkan pemilik dalam memberikan penilaian atas kinerja karyawannya.
b. Pemilik melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan cara pikir serta berperilaku mereka kepada karyawan. Saat memberikan
informasi dan pengarahan, baik pemilik ataupun top management
87
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah Kadang-
kadang 12
Sering 66
Selalu 22
selalu memberikan pengetahuan seputar aturan dan standarisasi perusahaan serta selalu mengingatkan visi dan misi perusahaan
kepada karyawan serta nilai-nilai pokok yang dimiliki perusahaan, diantaranya :
a Optimis dan Percaya Diri : “Ubah semua kata tidak bisa menjadi bisa”.
Salah satu nilai perusahaan BSBA ini diwakii oleh kuesioner butir C15 Gambar 21.
Gambar 21. Budaya Organisasi : Optimis dan Percaya Diri Butir
C15.
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 21 memaparkan kuesioner yang berisi pernyataan “Saya berpikiran positif dan bekerja dengan
penuh semangat dalam bekerja”. Responden menjawab “selalu” sebanyak 22 dan menjawab “sering”
sebanyak 66. Hal ini menunjukkan hampir seluruh karyawan BSBA selalu berpikir optimis dalam bekerja.
88
Nilai optimis dan percaya diri yang dianut oleh perusahaan BSBA sesuai dengan Q.S Yusuf : 12 yang
menjelaskan perintah Allah SWT kepada umatnya agar tidak mudah putus asa.
b Berbagi : Jika kamu ingin bahagia, maka kamu harus berbagi. Nilai berbagi yang dianut oleh perusahaan
BSBA diwakili dengan kuesioner butir C16 Gambar 22.
Gambar 22. Budaya Organisasi : Berbagi Butir C16
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 22 merupakan hasil penjabaran dari kuesioner
butir C16 yang berisi pernyataan “Saya memberikan bantuan kepada rekan kerja apabila mereka kurang
memahamikurang informasi mengenai pekerjaan”. Responden menjawab sering melakukan tindakan
tersebut sebanyak 66, responden menjawab selalu
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah Kadang-
kadang 12
Sering 66
Selalu 22
89
dan kadang-kadang masing-masing sebanyak 22 dan 12. Kesimpulannya bahwa responden sebagian besar
sudah menjalankan
nilai berbagi
yang dianut
perusahaan. Nilai tersebut sesuai dengan Q.S Al Ma’idah : 2 mengenai tolong-menolong antar sesama
makhluk Allah SWT. Dengan kata lain, berbagi merupakan salah satu cara menolong orang lain.
c Berdoa : Tidak akan mendapat berkah jika tidak dimulai dengan berdoa.
Nilai berdoa yang dianut perusahaan diwakili oleh kuesioner butir C17 yang berisi pernyataan “Saya
menyediakan waktu bersama dengan rekan-rekan lainnya untuk berdoa dan mengucap syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa sebelum dan setelah bekerja” Gambar 23.
90
Gambar 23. Budaya Organisasi : Berdoa Butir C17
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 23 menunjukkan hasil dari jawaban responden
terhadap kuesioner butir C17. Responden yang menjawab
sering melakukan
tindakan tersebut
sebanyak 59 dan yang menjawab selau hanya 33. Kesimpulannya adalah mayoritas karyawan BSBA
sudah selalu melaksanakan nilai berdoa yang dilakukan secara rutin, tetapi cukup banyak karyawan yang belum
melakukannya secara rutin. Nilai berdoa yang dianut oleh perusahaan sesuai dengan nilai-nilai keislaman
yang terdapat pada Q.S Al Mu’min : 60 yang menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa
hambaNya apabila ia berdoa dengan bersungguh- sungguh.
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah Kadang-
kadang 8
Sering 59
Selalu 33
91
d Kerja Keras : Jika kamu ingin mendapat hasil yang lebih, kamu harus bekerja lebih.
Nilai kerja keras yang dianut perusahaan diwakili oleh kuesioner butir C18 Gambar 24.
Gambar 24. Budaya Organisasi : Kerja Keras Butir C18
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 24 menunjukkan
hasil jawaban
responden terhadap kuesioner yang berisi pernyataan “Saya mengeluarkan seluruh kemampuan untuk hasil
kerja terbaik untuk perusahaan”. Responden yang menjawab sering sebanyak 56, kadang-kadang 25,
selalu 16, dan hampir tidak pernah sebanyak 3. Kesimpulannya adalah sebagian besar karyawan telah
memberikan kinerja terbaik mereka untuk perusahaan dengan menerapkan nilai kerja keras yang dianut
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah 3
Kadang- kadang
25 Sering
56 Selalu
16
92
BSBA. Namun masih cukup banyak karyawan yang belum melakukan hal tersebut secara maksimal. Nilai
tersebut sesuai dengan Q.S Al Jumuah : 9-10 yang menjelaskan tentang perintah Allah SWT agar
hambaNya senantiasa berusaha dengan giat, bekerja keras dan belajar sungguh-sungguh.
e Menuntut Ilmu : Belajar menjadi enterpreuner. Nilai menuntut ilmu diwakili oleh kuesioner
butir C19. Kuesioner tersebut berisi pernyataan “Saya membaca majalahbukukoransumber bacaan lain
untuk menambah wawasanilmu pengetahuan yang mendukung pekerjaan untuk meningkatkan kinerja”
Gambar 25.
Gambar 25. Budaya Organisasi : Menuntut Ilmu Butir C19
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 25 menjelaskan hasil dari jawaban kuesioner mengenai salah satu nilai utama yang dianut
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah 3
Kadang- kadang
22 Sering
64 Selalu
11
93
perusahaan BSBA, yaitu menuntut ilmu. Responden yang sering menerapkan nilai tersebut terdapat
sebanyak 64, yang kadang-kadang menerapkan nilai tersebut sebanyak 22, responden yang selalu
menerapkan nilai tersebut sebanyak 11 dan 3 yang hampir tidak pernah menerapkannya. Kesimpulannya
adalah banyak karyawan BSBA yang sudah melakukan upaya-upaya dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan bagi kemajuan diri dan perusahaan. Hal ini sesuai dengan Q.S Al Mujadalah : 11 yang
menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang yang beriman dan berilmu pengetahuan.
Selain itu, hasil wawancara yang menyatakan bahwa sebagian karyawan sudah ter-update dari sisi ilmu,
namun sebagian besar dari mereka lebih menyukai mendapatkan informasi secara langsung dari pimpinan
atau rekan kerja dibandingkan dengan membaca koranbuku.
Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk
mengidentifikasi diri
dan menginternalisasi keyakinan, nilai, serta asumsi tersebut. Pada saat
rapat atau acara-acara internal perusahaan, pemilik BSBA tidak jarang memberikan motivasi dan semangat pada karyawannya
94
serta menjadi contoh yang baik bagi karyawannya bagaimana perjuangan sang pemilik perusahaan sebelum sampai pada titik
seperti sekarang ini. Selain itu, pada setiap perekrutan karyawan, perusahaan selalu menampilkan kisah dan sejarah pendiri
perusahaan serta awal berdirinya perusahaan BSBA. Selain mengetahui cara membentuk budaya organisasi,
terdapat juga cara untuk menerapkan budaya organisasi, diantaranya : Sopiah, 2008:137
a. Penceritaan kisah atau stories. Budaya organisasi dapat ditanamkan melalui penceritaan kisah-kisah tentang para
pendiri organisasi, kesuksesan organisasi, pengurangan tenaga kerja, reaksi organisasi terhadap kesalahan masa lalu, dan
penanganan organisasi. Hal-hal tersebut dilakukan pada saat briefing, meeting, program pelatihan dan pengembangan,
perekrutan, dan momen-momen lainnya, dapat dilihat pada gambar 26.
95
Gambar 26. Penceritaan Kisah Stories
Sumber : Bakso Sehat Bakso Atom, 2013
b. Ritual, merupakan serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai dasar organisasi,
tujuan penting organisasi, orang-orang penting dalam organisasi, orang mana yang dapat dikeluarkan. Misalnya
nyanyian perusahaan yang digunakan oleh Wal-Mart, IBM, Ericsson, dan Deutsche Bank. Perusahaan BSBA juga memiliki
nyanyian dan yel-yel yang selalu dinyanyikan setiap awal dan akhir briefing, meeting, dll.
96
Gambar 27. Ritual Karyawan Menggunakan Yel-Yel BSBA
Sumber : Bakso Sehat Bakso Atom, 2013
Gambar 27 memperlihatkan ritual menyanyikan yel-yel perusahaan oleh karyawan. Hal tersebut dipercaya dapat
menambah semangat dalam diri karyawan dan rasa bangga karyawan terhadap perusahaan, karena dalam nyanyian dan yel-
yel tersebut berisi lirik seputar perusahaan dan produk- produknya yang tentunya tidak dimiliki perusahaan lain,
sehingga karyawan akan selalu mengingat produk dan perusahaan tempat ia bekerja sehingga dapat memberikan ciri
khas identitas bagi karyawan yang berbeda dari organisasi lainnya. Family Gathering yang rutin diadakan setiap tahun
sekali juga menjadi salah satu ritual yang dapat mempererat antar karyawan dan juga karyawan dengan perusahaan, dapat
dilihat pada gambar 28.
97
Gambar 28. Kegiatan Family Gathering
Sumber : Bakso Sehat Bakso Atom, 2013
Selain itu, BSBA menggunakan simbol-simbol untuk mensosialisasikan
budaya organisasinya.
Simbol-simbol material, misalnya penataan ruang kantor, perabot yang
digunakan, jenis mobil yang digunakan, pakaian khusus, bonus eksekutif, dan sebagainya. Seragam lengkap mulai dari baju
hingga sepatu bagi karyawannya agar semua karyawan mengenakan pakaian yang sama yang dapat memberikan
identitas bagi karyawan. Seragam ini dipakai oleh karyawan sesuai jadwal yang telah ditentukan perusahaan. Mobil
operasional perusahaan yang digunakan diberi cat orange dan dicantumkan nama serta logo perusahaan. Warna dominan dari
perusahaan Bakso Sehat Bakso Atom yaitu warna orange sehingga kantor, outlet, rumah produksi, dan alat-alat yang
digunakan dominan warna orange. Selain itu, perusahaan juga selalu membuat peraturan tata tertib, Standard Operational
98
Procedure SOP dan kata-kata mutiara, dan atau slogan Gambar 29.
Gambar 29. Budaya Organisasi : Responden Melihat Slogan yang Berisi Nilai
Perusahaan Butir C14
Sumber : Data Primer diolah, 2014
Gambar 29 menunjukkan hasil jawaban responden mengenai kuesioner yang berisi pernyataan “Saya melihat slogan-
slogan yang berisi nilai-nilai perusahaan yang tersebar di seluruh lingkungan perusahaan”. Responden yang menjawab sering
sebanyak 62, selalu sebanyak 27, dan kadang-kadang sebanyak 11. Kesimpulan yang didapat adalah slogan yang berisi
nilai-nilai perusahaan BSBA sudah tersebar di seluruh lingkungan perusahaan, karena banyak karyawan yang sudah meihatnya. Hal
tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang menyatakan bahwa slogan yang berisi nilai-nilai utama perusahaan sudah tersebar di
seluruh lingkungan BSBA. Slogan tersebut selain berisi nilai-nilai
Tidak Pernah
Ham pir Tidak
Pernah Kadang-
kadang 11
Sering 62
Selalu 27
99
perusahaan juga berisi instruksi kerja maupun kata-kata yang dapat memberi motivasi di setiap sudut perusahaan agar karyawan selalu
mengingat kata-kata tersebut dan mengubah karyawan menjadi satu pemahaman serta menjadi lebih baik lagi.
Hasil penelitian dari kuesioner mengenai budaya organisasi secara keseluruhan diperoleh jawaban responden untuk semua
pernyataan adalah dominan pada jawaban setuju dan sangat setuju serta sering dan selalu, sehingga tersirat bahwa budaya organisasi
dapat dibentuk dan diterima serta dilaksanakan dengan baik oleh karyawan dan perusahaan, maka akan berdampak pada tindakan
karyawan yang sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, salah satunya kinerja dapat ditingkatkan.
3. Pengaruh Komitmen Organisasional dan Budaya Organisasi Secara Bersama-sama Terhadap Kinerja Karyawan Bakso Sehat
Bakso Atom
Pengaruh kedua variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama-sama dapat dilihat dari hasil pengujian koefisien determinasi
R dan hasil uji F atau uji simultan. Tabel 3 menunjukkan hasil uji adjusted R square yaitu 0,627 atau 62,7. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variabel-variabel bebas sudah baik, sedangkan sisanya sebesar 37,3 kinerja karyawan
dipengaruhi oleh faktor lain di luar komitmen organisasional dan
100
budaya organisasi antara lain kompetensi, kepuasan kerja, serta pemberdayaan dan pembinaan sumber daya manusia yang tidak
dimasukkan ke dalam penelitian ini seperti yang dinyatakan oleh Wibowo 2013:309. Selain itu, faktor kenyamanan dan senang
terhadap pekerjaan, rasa memiliki dan percaya terhadap perusahaan juga mungkin berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BSBA seperti
yang dinyatakan oleh Steers dalam Amstrong, 1996:216 dan faktor- faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam penelitian ini.
101
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memperhatikan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya mengenai pengaruh komitmen organisasional dan budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan pada Bakso Sehat Bakso Atom, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Komitmen organisasional memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom, artinya jika terjadi perubahan
positif dari komitmen organisasional karyawan akan mengakibatkan peningkatan kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom.
2. Budaya organisasi memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom, artinya jika terjadi perubahan positif dari
budaya organisasi akan mengakibatkan peningkatan kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom.
3. Komitmen organisasional dan budaya organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom,
artinya jika terjadi perubahan positif secara bersama-sama pada komitmen organisasional dan budaya organisasi akan mengakibatkan
peningkatan kinerja karyawan Bakso Sehat Bakso Atom.