Uji Coba Kuesioner Metode Pengumpulan dan Analisis Data

40 Bagian D : 1 = Sangat Tidak Setuju STS 2 = Tidak Setuju TS 3 = Ragu-ragu R 4 = Setuju S 5 = Sangat setuju SS Sedangkan pertanyaan dengan pilihan berganda terdapat pada bagian A dan B kuesioner. Selain skala Likert, dalam penelitian ini juga digunakan skala Guttman yang menggunakan pilihan jawaban yang lebih tegas, yaitu “ya- tidak” untuk mendapatkan jawaban dari responden yang lebih tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Pertanyaan terbuka dalam penelitian ini berupa pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban bebas dari responden. Pengisian pertanyaan terbuka memberikan kesempatan pada responden untuk bebas mengemukakan pendapatnya. Jenis pertanyaan ini terdapat pada bagian B kuesioner.

2. Uji Coba Kuesioner

Try out atau uji coba kuesioner dilaksanakan terlebih dahulu agar diketahui apakah kuesioner tersebut valid dan reliabel sebelum penyebaran kuesioner ke perusahaan dilakukan. Data dari hasil try out 41 kuesioner yang disebarkan kepada 31 orang responden terkumpul 37 butir kuesioner, yaitu 20 butir mengenai komitmen organisasional, 6 butir budaya organisasi, dan 11 butir mengenai kinerja karyawan. Selain itu, terdapat juga 5 butir pertanyaan terbuka. Hasil uji data dari try out telah memenuhi uji realibilitas yang masing-masing variabel memiliki alpha cronbach di atas 0,60 dan dari uji validitas terdapat beberapa pernyataan yang tidak valid.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan melihat angka signifikansi, yaitu membandingkan nilai r hitung Corrected Item-Total Correlation dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2 Nunnaly, dalam Ghozali, 2005:43. Untuk mengetahui validitas dari butir-butir yang dinyatakan dalam kuesioner, digunakan teknik statistik korelasi product moment dari Pearson dengan menggunakan uji dua pihak two tail dan dengan rumus sebagai berikut ini : Rxy = nΣxy – Σx Σy √nΣx 2 – Σx 2 nΣy 2 – Σy 42 Dimana : Rxy : Korelasi antara variabel x dan variabel y n : Jumlah sampel responden x : Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item y : Skor total yang diperoleh dari seluruh item Σx : Jumlah skor dalam distribusi x Σy : Jumlah skor dalam distribusi y Σx 2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x Σy 2 : Jumlah kuadrat dalam skor distribusi y Hasil uji validitas kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 4. Lampiran 4 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki signifikansi 0,05 sehingga dapat dikatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kehandalan indikator. Uji reliabilitas adalah tingkat konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama homogen diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrumen pengukur yang baik. Metode yang digunakan adalah 43 metode Alpha Cronbach dengan rumus berikut : Umar, 2008:77 r 11 = k 1- Σσ 2 k-1 σ 1 2 Keterangan : r 11 : reliabilitas instrumen k : banyak butir pertanyaan Σσ b 2 : jumlah varians butir σ 1 2 : varians total Jika angka reliabilitas Alpha Cronbach 0,6 maka item variabel tersebut dinyatakan reliabel, dan jika angka reliabilitas Alpha 0,6 maka item variabel tersebut dinyatakan tidak reliabel. Alpha Cronbach merupakan indeks pengukuran reliabilitas yang tidak sulit selama subyek penelitian yang sama menjawab pertanyaan-pertanyaan untuk menyatakan konstruk yang sama Robins, dkk. 2007:468. Penggunaan Alpha Cronbach memberikan keuntungan utama yaitu memiliki kapasitas untuk menghasilkan perkiraan konsistensi tunggal dari keandalan melalui beberapa penilaian Osborne, 2008:39. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5. Lampiran 5 menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach masing-masing variabel yaitu komitmen organisasional sebesar 0,845, budaya 44 organisasi sebesar 0,767, dan kinerja karyawan sebesar 0,741. Semua variabel tersebut memiliki Alpha Cronbach 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dari masing-masing variabel adalah reliabel.

3. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Perilaku Konsumen dalam Proses Keputusan Pembelian Bakso Sehat Bakso Atom (Kasus Bakso Sehat Bakso Atom Cabang Bogor)

1 30 106

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN.

0 4 15

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, KOMITMEN ORGANISASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasional, Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Empiris p

0 4 18

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MUSTIKASARI Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.Mustikasari Sragen.

0 6 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MUSTIKASARI Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.Mustikasari Sragen.

0 3 13

PENGARUH MOTIVASI, BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RSUD Pengaruh Motivasi, Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Perawat Di Rsud Dr. Moewardi Surakarta.

0 2 16

Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Bakso Boedjangan Cabang Abdul Rahman Saleh.

0 4 16

Pengaruh Komitmen Organisasional terhadap Kinerja Karyawan.

2 8 18

Pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan.

0 2 119

Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan di Rumah Sakit

0 1 8