17
2. Terbentuknya Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan kebiasaan, tradisi, dan tata cara umum dalam melakukan sesuatu dan sebagian besar berasal dari
pendiri organisasi Falikhatun, 2003:263. Pendiri organisasi umumnya memiliki pengaruh yang besar terhadap budaya awal
organisasi. Mereka memiliki visi tentang akan menjadi apa organisasi itu nantinya. Ukuran kecil organisasi yang merupakan ciri ketika
organisasi baru pertama kali berdiri, lebih memudahkan pendiri untuk memaksakan visi mereka kepada seluruh anggota organisasi. Proses
penciptaan budaya organisasi terjadi melalui tiga cara, yaitu Sunyoto, 2013:226 :
a. Pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang memiliki satu pikiran dan satu perasaan dengan mereka.
b. Mereka melakukan indoktrinasi dan mensosialisasikan cara pikir serta berperilaku mereka kepada karyawan.
c. Perilaku pendiri sendiri bertindak sebagai model peran yang mendorong
karyawan untuk
mengidentifikasi diri
dan menginternalisasi keyakinan, nilai, serta asumsi tersebut.
3. Menanamkan Budaya Organisasi
Sopiah 2008:137 menyatakan bahwa untuk menanamkan budaya kepada para anggota organisasi melibatkan proses belajar.
Budaya organisasi ditanamkan melalui berbagai bentuk antara lain penceritaan kisah, ritual, dan simbol-simbol material.
18
a. Penceritaan kisah atau stories. Budaya organisasi dapat ditanamkan melalui penceritaan kisah-kisah tentang para pendiri
organisasi, kesuksesan organisasi, pengurangan tenaga kerja, reaksi organisasi terhadap kesalahan masa lalu, dan penanganan
organisasi. b. Ritual,
merupakan serangkaian
aktivitas berulang
yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai dasar organisasi,
tujuan penting organisasi, orang-orang penting dalam organisasi, orang mana yang dapat dikeluarkan. Misalnya nyanyian
perusahaan yang digunakan oleh Wal-Mart, IBM, Ericsson, dan Deutsche Bank.
c. Simbol-simbol material, misalnya penataan ruang kantor, perabot yang digunakan, jenis mobil yang digunakan, pakaian khusus,
bonus eksekutif,
dan sebagainya.
Simbol-simbol ini
menyampaikan kepada karyawan mengenai siapa orang yang penting dan jenis perilaku yang diinginkan oleh manajemen
puncak.. 1 Bahasa. Sebagian besar organisasi atau unit-unit dalam suatu
organisasi, menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengidentifikasi anggota dari sebuah budaya atau sub-
budaya. Dengan mempelajari bahasa ini, para anggota organisasi menegaskan penerimaan mereka terhadap budaya
organisasi, sehingga membantu melestarikannya. Misalnya
19
istilah-istilah khusus atau akronim yang menggambarkan perlengkapan, kantor, personalia kunci, konsumen, supplier,
dan produk yang berkaitan dengan bisnis perusahaan.
C. Kinerja Karyawan