sebesar 100 dan untuk penilaian hasil belajar kategori cukup baik dan kurang baik sebesar 0.
3. Hasil Uji Regresi Linearitas Penilaian Kinerja dan Penilaian Hasil Belajar
Uji regresi linearitas dilakukan untuk melihat hubungan antara penilaian kinerja dan penilaian hasil belajar. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji
linearitas regresi sederhana bisa dilihat pada lampiran B.3. Hasil perhitungan didapatkan koefisien korelasi sebasar r
2
= 0.802, artinya ada hubungan linear yang
“sangat baik” antara penilaian kinerja dan hasil belajar. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa penilaian kinerja dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Pembahasan
Dari hasil analisis data diketahui bahwa hubungan penilaian kinerja dan hasil belajar pada konsep cahaya dengan metode eksperimen, menunjukan nilai
yang positif. Hal ini bisa dilihat setelah dilakukan uji linearitas sederhana, menunjukkan perubahan hasil belajar atas penilaian kinerja sebesar 0.802, artinya
menunjukkan ada hubungan yang sangat baik antara penilaian kinerja dan hasil belajar peserta didik. Jadi bisa disimpulkan bahwa penilaian kinerja dapat
mengakibatkan peningkatan penilaian hasil belajar kelompok peserta didik. Hal ini sesuai dengan yang dipaparkan Wayan bahwa sistem asesmen otentik
penilaian kinerja yang diimplementasikan dalam pembelajaran secara konsisten dapat meningkatkan kompetensi dasar peserta didik dan respon peserta didik
terhadap pembelajaran fisika sangat positif.
75
Penerapan penilaian kinerja memberi peluang kepada peserta didik untuk mengembangkan keterampilan, kreativitas, serta nilai-nilai dan sikap ilmiah untuk
membangun pengetahuannya. Pemerintah dalam peraturan menteri pendidikan nasional no 25 pasal 4 merekomendasikan penilaian kinerja, karena penilaian
kinerja merupakan penilaian pembelajaran yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu melalui kegiatan percobaan di
75
I. Wayan Suastra, Pengembangan Sistem Asesmen Otentik dalam Pembelajaran Fisika di Sekolah Menengah Atas SMA, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, 1, 2007, h.
17.
laboratorium.
76
Kegiatan eksperimen adalah bagian dari kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk menguji dan melaksanakan suatu teori serta mampu
mengembangkan keterampilan praktikan. Manfaat praktikum sangat banyak diantaranya dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan
pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahamannya tentang suatu teori.
Dengan adanya penilaian kinerja, 90 peserta didik berupaya untuk memperlihatkan kinerja terbaik yang dimilikinya sehingga peserta didik bersaing
untuk mendapatkan nilai tertinggi. I Wayan mengemukakan bahwa adanya penilaian kinerja saat kegiatan leboratorium dapat lebih memotivasi peserta didik
untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
77
Hal ini terlihat pada penilaian kinerja kategori baik memiliki persentase tertinggi sebesar 66.7, dibandingkan
dengan kategori penilaian kinerja lainnya, yaitu cukup baik sebesar 33.3 dan kategori kurang baik sebesar 0. Mueller juga menegaskan bahwa penilaian
otentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerjanya yang merupakan penerapan dari pengetahuan dan
keterampilan mereka. Penilaian kinerja juga mampu mengungkap hasil belajar peserta didik serta
meningkatkan motivasi dalam memahami dan mengaplikasikan konsep IPA. Motivasi akan mendorong peseta didik untuk bekerja lebih baik dan aktif selama
proses pembelajaran, sehingga akan mempengruhi hasil belajarnya. Seperti pada tabel 4.7 perolehan hasil belajar konsep cahaya seluruh kelompok peserta didik
termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata dari setiap kelompok peserta didik memperoleh nilai 78, dengan nilai tertinggi 83.2 diperoleh
oleh kelompok empat dan nilai terendah dengan nilai 75.2 diperoleh oleh
kelompok lima. Artinya, indikator pembelajaran pada kompetensi dasar menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin
dan lensa bisa dikatakan sudah tercapai oleh semua peserta didik.
76
Kemendikbud, Peraturan Pemerintah No 19 pasal 25 ayat 4, Jakarta: Kemendikbud, 2005, h. 5.
77
Wayan., h. 17.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa, hubungan penilaian kinerja dan hasil belajar pada konsep cahaya dengan metode
eksperimen memiliki hubungan yang sangat baik. Telihat dalam proses dan hasil belajar, peserta didik sangat antusias dan terlihat bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan kegiatan eksperimen dan dapat dikatakan hampir seluruh kelompok peserta didik sudah terampil dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan
metode eksperimen. Subroto mengemukakan dalam makalahnya pada Seminar Nasional Penelitian, bahwa penilaian kinerja mempunyai kontribusi untuk
mengaktifkan dan memberi motivasi, ketrampilan berpikir kreatif, kepercayaan diri, serta rasa ingin tahu siswa dalam belajar sains-fisika.
78
78
Subroto, “Trend” dan “Isu” tentang Penilaian dalam Pembelajaran Sains-Fisika, Makalah pada Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA di Universitas Negeri
Yogyakarta, 2012, h. 1-5.
75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang sangat baik antara penilaian kinerja dan hasil belajar peserta didik pada konsep
cahaya dengan metode eksperimen. Hubungan ini dilihat dari nilai koefisien korelasi sebesar 0.802. Dengan demikian, pelaksanaan penilaian kinerja memberikan
pengaruh yang kuat terhadap perubahan hasil belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata penilaian kinerja kelompok peserta didik termasuk pada kategori
baik dan searah dengan penilaian kinerja, penilaian hasil belajar pun mencapai nilai rata-rata 78 dengan persentase 100 kelompok peserta didik termasuk dalam kategori
baik dan mencapai nilai diatas KKM.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian, ada beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan sebagai upaya perbaikan dalam penelitian selanjutnya. Adapun saran
tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan penilaian kinerja memiliki hubungan yang sangat baik dengan hasil
belajar peserta didik, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu alternatif penilaian pembelajaran oleh guru.
2. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, sebaiknya penelitian mengenai penilaian kinerja peserta didik dilakukan dalam waktu yang lebih lama
dan dalam konsep yang berbeda, misalnya konsep wujud zat dan perubahanya. Serta diharapkan mampu menilai peserta didik secara individu.