Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Aspek Kognitif
C
1
C
2
C
3
C
4
cermin cekung, dan
cermin cembung.
Mendeskripsikan proses
pembentukkan dan
sifat-sifat bayangan
pada lensa
cembung dan
lensa cekung.
30, 31
32, 33,
34 35,
36 37,
38, 39,
40 11
Jumlah 13
12 9
6 40
Keterangan: Nomor soal bertanda bintang adalah soal yang digunakan dalam penelitian
berdasarkan hasil uji coba.
Soal-soal tersebut terlebih dahulu sudah di uji cobakan kepada siswa kelas IX di sekolah yang sama. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
soal tersebut telah memenuhi persyaratan seperti uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Berikut adalah pengujian yang perlu dilakukan
agar istrumen dikatakan baik.
a. Uji validitas
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen.
61
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Pengujian validitas instrumen tes ini
merupakan pengujian validitas setiap butir soal tes. Uji validitas menggunakan rumus Korelasi Point Biserial r
pbi
karena skor butir soal berbentuk dikotomi skor butir 0 atau 1. Untuk memberikan interpretasi terhadap angka r
pbi
dipergunakan tabel nilai “r” product moment, dengan terlebih dahulu mencari df = N-nr. Adapun rumus r
pbi
, yaitu:
62
61
Suharsimi Arikunto, Penelitian Prosedur Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, cet. 11, h. 160.
62
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, cet. 21, hal. 258.
=
−
Keterangan: rpbi = angka indeks korelasi point biserial
Mp = mean nilai rata-rata hitung yang dijawab dengan benar Mt = mean dari skor total
SD = standar deviasi total p
= proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item q
= proporsi siswa yang menjawab salah terhadap butir item Nilai indeks korelasi point biserial kemudian dibandingkan dengan r
tabel
dengan kriteria; jika r
pbi
r
tabel
maka soal tersebut valid, sedangkan jika r
pbi
r
tabel
maka soal tersebut tidak valid. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, dari 40 soal
yang diujikan diperoleh 27 soal yang valid, perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada Lampiran D. Semua soal yang valid selanjutnya
akan disaring kembali berdasarkan uji yang lainnya untuk dapat digunakan dalam penelitian.
b. Reliabilitas instrumen
Reliabilitas rely ability = reliability, yang bermakna: keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, atau konsistensi.
63
Artinya, sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya dan konsisten. Sehingga kapan pun alat
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus K-R 20 Kuder-Richardson 20.
64 11
=
−
1
2
−
∑
2
Keterangan:
r
11
= reliabilitas tes secara keseluruhan p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q = 1 - p ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
63
Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2006, h. 105.
64
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2010, cet. 11, h. 100.
S = standar deviasi dari tes
Adapun kategori reliabilitas menurut Gilford seperti yang dikutip oleh Yanti Herlanti adalah sebagai berikut:
65
Tabel 3.3 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen Koefisien Korelasi
Kriteria Reliabilitas
0,00 r 0,20
Kecil 0,21
r 0,40
Rendah 0,41
r 0,70
Sedang 0,71
r 0,90
Tinggi 0,91
r 1,00
Sangat Tinggi Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh bahwa nilai reliabilitas
instrumen tes adalah 0,726. Nilai ini termasuk kategori tinggi r
11
0,70 atau dengan kata lain bahwa instrumen ini reliabel, dan dapat disimpulkan instrumen
ini layak untuk digunakan dalam penelitian. Lebih lengkapnya perhitungan nilai reliabilitas terdapat pada Lampiran A bersama dengan uji validitas.
c. Taraf kesukaran difficulty index