Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

definition suggests that assessment tasks that are interesting, require complex thought, and require high levels of student participation are authentic. 58

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan hakekat pembelajaran IPA yang merupakan suatu proses penemuan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai ilmiah peserta didik, maka implementasi pembelajaran IPA terdapat dua fase yang harus dinilai, yaitu fase proses belajar mengajar dan fase hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik. Dalam fase proses belajar mengajar yang dinilai adalah ketrampilan menyelesaikan tugas belajar ketrampilan proses, sedangkan fase hasil belajar produk adalah penilaian akhir setelah fase proses dilalui. Kedua fase tersebut tidak dapat dipisahkan dan hanya dapat diukur keberhasilannya dengan alat ukur yang relevan. Penilaian hasil belajar peserta didik sebaiknya selain menggunakan tes objektif, perlu juga dilengkapi dengan penerapan penilaian yang mampu memberi peluang kepada peserta didik untuk memperlihatkan pemahamannya dalam mengaplikasikan konsep. Seperti sistem penilaian yang sedang dikembangkan saat ini yaitu penilaian kelas yang sering disebut sebagai asesmen otentik authentic assessment. Penilaian otentik adalah suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerjanya yang merupakan penerapan dari pengetahuan dan keterampilan mereka. Salah satu jenis asesmen otentik yang digunakan adalah penilaian kinerja performance assessment. Penilaian kinerja adalah penelusuran produk dalam proses. Artinya, hasil- hasil kerja yang ditunjukan peserta didik dalam proses pembelajaran digunakan sebagai landasan perkembangan pengetahuannya. Sehingga diterapkannya teknik penilaian kinerja diharapkan dapat melengkapi alat penilaian tes tertulis paper and pencil test yang selama ini dipergunakan oleh para guru untuk mengukur kemampuan peserta didik. Dengan demikian, kemampuan peserta didik dapat terukur secara menyeluruh dan berkesinambungan sesuai dengan ketentuan 58 Bruce B. Frey, et al., Defining Authentic Classroom Assessment, Electronic Journal of Practical Assessment, Research Evaluation, Vol 17, No 2, 2012, pp. 1-18. kurikulum. Paparan kerangka pikir di atas jika disajikan dalam bentuk bagan, yaitu sebagai berikut. Bagan 2.10 Kerangka Berpikir 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Caringin Bogor, semester genap tahun ajaran 20122013, sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan April 2013.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier sederhana. Metode penelitian analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel independen X, dalam penelitian ini adalah penilaian kinerja peserta didik dan dengan variabel dependen Y yaitu hasil belajar peserta didik. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. 59 Metode penelitian ini berusaha menemukan atau mencari hubungan antarvariabel, sebagai dasar untuk dapat dipakai melakukan penaksiran atau peramalan atau estimasi dari hubungan antarvariabel tersebut.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan sebagai sampel dalam sebuah penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Caringin Bogor dengan jumlah 30 orang. Peran subjek penelitian adalah untuk memberikan tanggapan dan informasi terkait data yang dibutuhkan oleh peneliti, serta memberikan masukan kepada peneliti, baik secara langsung maupun tidak langsung. 59 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penilaian Pendidikan Sains, Jakarta: UIN Jakarta, 2008, h. 10.