Jenis-jenis Metode Eksperimen Kajian Teori 1. Penilaian Kelas

3 Mengakhiri ekspeimen. Pada tahap penutup meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: a Memberikan pemantapan. Setelah kegiatan eksperimen berakhir guru memberi pamanasan dapat berupa pertanyaan aplikatif atau memberi masalah baru untuk dipecahkan melalui eksperimen di luar jam pertemuan. b Mengevaluasi tes belajar. Tes formatif dapat dilaksanakan secara informal tanya jawab atau formal tertulis. Tes sebaiknya mengukur hasil belajar melalui pengalaman langsung tes penampilan. c Membimbing peserta didik untuk mengemas, mengembalikan peralatan dan membersihkan ruang belajar secara rapi. Ini merupakan kegiatan untuk latihan pengembangan sikap.

b. Jenis-jenis Metode Eksperimen

Ada beberapa jenis metode ekperimen, yaitu: eksperimen sederhana, ekperimen terkontrol, dan ekperimen berujung-terbuka. 51 1 Eksperimen sederhana Banyak permasalahan IPA yang dapat dipecahkan dengan eksperimen sederhana, sehingga tidak memerlukan tahapan-tahapan kerja yang terpisah untuk menyelesaikannya. Langkah dari ekperimen sederhana ini adalah pengajuan masalah, pelaksanaan percobaan untuk pengamatan, dan pengambilan kesimpulan. Dalam eksperimen sederhana tidak perlu dilakukan pengontrolan terhadap variabel- variabel bebas yang tidak dipelajari, karena pengaruhnya terhadap veriabel terikat dapat diabaikan atau memang tidak ada variabel lain yang berpengaruh kecuali variabel yang sedang dipelajari. Contohnya; “Apakah cahaya datang melalui sebuah cermin datar akan dipantulkan?”. Hal seperti ini cukup dipecahkan dengan percobaan yang dilakukan dengan mengarahkan sinar terhadap cermin datar, kemudian mengamati bahwa seberkas sianar datang pada cermin datar akan dipantukan sama besar. 51 Ibid. 2 Eksperimen terkontrol Banyak fenomena-fenomena alam yang terjadi tidak dapat langsung diamati, ini karena adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang diamati. Sehingga diperlukan tindakan atau perlakuan untuk membandingkan hasilnya. Misalnya, ada suatu tamanan pot baru yang tanahnya diberi urea, pertumbuhannya subur. Tetapi tidak dapat disimpulkan begitu saja bahwa yang menyebabkan subur adalah zat urea, karena mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi tingkat kesuburan tanaman itu. Maka dalam pelaksanaan ekperimen terkontrol, ada langkah-langkah yang perlu dilaksanakan, meliputi: a Pengajuan masalah. b Pengajuan hipotesis. c Pengontrolan variabel; membuat perlakuan variabel bebas dan mengendalikan varibel kontrol. d Pelaksanaan eksperimen. e Pengolahan data. f Pengambilan kesimpulan; kesimpulan ini merupakan jawaban yang pasti bersifat tertutup, maka tidak perlu dipertanyakan kebenarannya, atau tidak mengundang munculnya masalah baru. 3 Eksperimen berujung-terbuka Metode ekperimen berujung-terbuka memiliki langkah-langkah yang sama dengan eksperimen terkontrol. Yang membedakan antara keduanya adalah pada eksperimen berujung-terbuka kesimpulan dari jawaban masalah masih terbuka. Artinya kesimpulan dari suatu masalah dapat menimbulkan masalah yang baru atau hipotesis baru lebih kompleks. Disamping itu, pada eksperimen sederhana dan terkontrol, hipotesis dan rancangan kegiatan eksperimen disiapkan oleh guru, sedangkan pada ekperimen terbuka peserta didik dapat diminta untuk menemukan masalah, menyusun hipotesis, dan membuat rancangan ekperimen sendiri.

c. Kelebihan Metode Eksperimen