89
Dari pengamatan peneliti, hubungan yang terjalin baik dengan masyarakat ini semakin terasa dengan dukungan pemerintah terhadap
koperasi yang kemudian memberikan penguatan modal, sehingga masyarakat pun terdorong untuk berkoperasi dan bekerjasama dengan
anggota koperasi lainnya yang memiliki usaha lebih besar. Dari data dan pengamatan diatas dapat disimpulkan bahwa anggota
menilai LSM PIM SSMP telah menjaga hubungan baik dengan lingkungan diluar organisasi. Hal ini diketahui dari jawaban responden
yang menjawab “ya” sebesar 80. Usaha yang telah dilakukan dalam hal tersebut adalah sebagai berikut : ikut serta menjaga keamanan dan
ketentraman, aktif dalam kegiatan masyarakat, pemberian penghargaan, melakukan bimbingan berkoperasi kepada warga masyarakat.
5. Peningkatan Kemampuan Personal Terpenuhinya Kebutuhan Akan
Pertumbuhan Growth
Dalam mengukur tingkat aktualisasi personal anggota dalam meningkatkan kemampuannya, maka peneliti kembali memberikan
pertanyaan pada nomor 19 yaitu “Apakah anda selama ini berusaha meningkatkan kemampuan anda dalam bekerja melalui pelatihan, buku,
atau media yang lainnya ?” Adapun alternative jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
90
Adapun lebih jelasnya mengenai usaha dalam meningkatkan kemampuan personal anggota, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XX PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI USAHA DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERSONAL ANGGOTA
n = 35 No.
Jawaban Responden Jumlah
1 Ya
22 62,8
2 Kadang-kadang
12 34,3
3 Rendah
1 2,9
Jumlah 35
100,0 Sumber : Daftar pertanyaan nomor 19.
Dari hasil data diatas diketahui bahwa, usaha anggota dalam meningkatkan kemampuan keahliannya berada pada kategori “tinggi”.
Hal terbukti dari pendapat responden yang menjawab “ya” mengenai usaha anggota dalam meningkatkan kemampuan keahliannya sebesar
62,8. Berdasarkan
pengamatan peneliti,
anggota berusaha
meningkatkan kemampuannya melalui berbagai cara. Antara lain adalah mengikuti pelatihanseminar yang diadakan oleh pemerintah maupun
oleh organisasi. Aktualisasi diri merupakan upaya peningkatan kecakapan,
kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai oleh
orang lain. Adanya anggota yang menjawab “kadang-kadang” sebesar 34,3
mengindikasikan bahwa masih banyak anggota di organisasi yang kurang
91
meningkatkan kemampuannya dalam bekerja. Hal ini diakibatkan karena faktor usia dari beberapa anggota yang telah tua sehingga usaha yang
dilakukan dalam meningkatkan kemampuan rendah. Selain hal itu, banyak anggota yang memiliki pekerjaan diluar organisasi sehingga
waktu untuk mengikuti seminarpelatihan sangat sedikit. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Indah Sulistiawati E. tentang Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat Kerja di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof.DR.
Soeharso-RC Surakarta yang menunjukkan bahwa usaha anggota dalam meningkatkan kemampuan keahliannya berada pada kategori “tinggi”,
yaitu sebesar 62,5.
107
. Dari hasil data dan pengamatan diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa upaya anggota di DPN PIM SSMP dalam meningkatkan kemampuannya berada dalam kategori “tinggi”. Hal ini terlihat dari hasil
jawaban responden yang menjawab “ya” sebesar 62,8. Hasil ini diperkuat dengan hasil pengamatan peneliti yang menemukan upaya
anggota dalam mengikuti seminar dan pelatihan tentang keahlian yang diadakan pemerintah maupun lembaga lain. Sebesar 34,3 anggota yang
lain memiliki upaya yang lebih rendah yang disebabkan oleh faktor usia dan pekerjaan diluar organisasi.
107
Indah Sulistiawati E., Iklim Komunikasi Organisasi dan Semangat Kerja di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Prof.DR. Soeharso-RC Surakarta, Fisip UNS, Surakarta, 2004, hal.,
73.
92
6. Responden Merasa Memiliki Kemampuan Yang Diharapkan
Organisasi Terpenuhinya Kebutuhan Akan Pertumbuhan Growth
Untuk mengukur apakah responden merasa termotivasi karena memiliki kemampuan yang diharapkan oleh organisasi, maka peneliti
memberikan pertanyaan pada nomor 20 yaitu : “Anda merasa termotivasi dalam bekerja sebab anda merasa memiliki kemampuan yang diharapkan
organisasi dan mampu berprestasi ?” Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Ya b. Kadang-kadang
c. Tidak Adapun lebih jelasnya mengenai termotivasi karena memiliki
kemampuan yang diharapkan, dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL XXI PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TERMOTIVASI
KARENA MEMILIKI KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN n = 35
No. Jawaban Responden
Jumlah
1 Ya
28 80
2 Kadang-kadang
6 17,1
3 Tidak
1 2,9
Jumlah 35
100,0 Sumber : Daftar pertanyaan nomor 20.
Hasil data memperlihatkan bahwa, sebesar 80 berada pada kategori “tinggi”. Maka dapat dikatakan secara umum responden di DPN
PIM SSMP merasa termotivasi karena memiliki kemampuan yang
93
diharapkan oleh organisasi. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan diri anggota dalam melaksanakan pekerjaannya.
Seseorang yang memiliki pengetahuan yang diharapkan oleh organisasi, maka dia akan cenderung untuk memiliki “daya tanggap”
tinggi terhadap pekerjaannya. Menurut pendapat Sudarwan Danim, menyatakan bahwa : “manusia organisasional berbeda potensi, minat,
intelegensi, kekuatan fisik dan lain sebagainya. Daya tanggapnya pun berbeda-beda. Orang-orang yang memiliki “daya tanggap tinggi” dengan
sinyal sedikit saja moral kerjanya akan meningkat secara instan”
108
Untuk mengetahui tinggi-rendah penyajian jawaban para responden dari beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel motivasi kerja,
maka peneliti membuat pengklasifikasian dengan mempertimbangkan range dari distribusi nilai. Berdasarkan data yang diperoleh lihat
lampiran, maka diketahui jumlah nilai. Jawaban yang tertinggi pada variabel motivasi kerja adalah 17 dan
terendah adalah 12, selanjutnya dua angka tersebut digunakan untuk pengklasifikasian data. Langkah pertama yang ditempuh untuk membuat
pengklasifikasian adalah membuat range dengan rumus sebagai berikut : Range = Nilai tertinggi – Nilai terendah
Range = 17 - 13 = 4
Langkah berikutnya adalah menghitung interval kelas :
108
Sudarwan Danim Loc.Cit, Hal, 52