Iklim Organisasi dan Iklim Komunikasi Organisasi

Teori ERG menyatakan lebih dari satu kebutuhan dapat bekerja pada saat yang bersamaan artinya tidak selalu harus bertingkat-tingkat atau berjenjang seperti yang dikemukakan Maslow. Jika untuk mencapai suatu pemuasan kebutuhan yang lebih tinggi sulit dicapai, maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan yang lebih rendah menjadi meningkat.

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka sebagai langkah awal penelitian ini dibuatlah suatu hipotesa atau dugaan sementara dari masalah yag akan diteliti, karena penelitian ini menggunakan metode korelasi yang bertujuan melihat hubungan antar variabel, maka hipotesis dari penelitian adalah : Ada hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih.

G. Definisi Konseptual Dan Definisi Operasional Penelitian

1. Definisi Konseptual

Definisi Konseptual merupakan kegiatan mendefinisikan konsep dalam kaitannya dengan konsep lain yang kurang abstrak dan memungkinkan pembaca menangkap istilah yang lebih kompleks. Definisi Konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Iklim adalah suasana atau keadaan. 33 b. Louis Forsdale mengatakan bahwa komunikasi adalah ”suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan dan dipelihara serta diubah”. 34 c. Dennis mengatakan bahwa iklim komunikasi adalah ”kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi”. 35 d. Tagiuri mengatakan bahwa iklim organisasi adalah ”kualitas yang relatif abadi dari lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi tingkah laku mereka, serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set karakteristik tertentu dari lingkungan”. 36 e. Iklim komunikasi organisasi adalah persepsi-persepsi atas usnur- unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur terrsebut terhadap komunikasi Pengaruh ini didefinisikan, disepakati, dikembangkan dan dikokohkan secara berkesinambungan melalui interkasi dengan anggota organisasi lainnya 37 33 Js.Badudu dan Sutan Muhammad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 1994, hal. 527 34 Arni Muhammad, Loc.Cit hal 2 35 Ibid. hal.86 36 Ibid. hal.82 37 R.Wayne Pace Don F.Faules, Loc.Cit.hal.149

2. Definisi Operasional

Konsep-konsep yang terdapat dalam penelitian ini perlu dioperasionalkan. Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel Independen X

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah Iklim Komunikasi Organisasi. Indikator iklim komunikasi organisasi dalam penelitian ini didasarkan pada ”Inventaris Iklim Komunikasi IIK” yang dikembangkan Petersen dan Pace. Inventaris Iklim Komunikasi IIK menurut hasil penelitian dari Applbaum dan Anatol dapat merupakan indeks yang sah bagi iklim komunikasi organisasi secara keseluruhan. 38 Indikator dalam Inventaris Iklim Komunikasi tersebut adalah sebagai berikut 39 : 1 Kepercayaan a. Tingkat kepercayaan yang tinggi dari atasan kepada bawahan. b. Kepercayaan terhadap atasanpimpinan berkaitan dengan pemberian tugas yang diberikan 2 Pembuatan keputusan bersama. a. Komunikasi bawahan dengan atasan mengenai kebijakan organisasi termasuk dalam pengambilan keputusan organisasi. 38 Ibid, Hal. 157 39 Ibid. Hal. 159 b. Bawahan mempunyai kesempatan berkomunikasi dan melakukan konsultasi dengan manajemen atas hambatan masalah agar dapat berperan serta dalam proses pembuatan keputusan organisasi. 3 Kejujuran. a. Suasana umum yang diliputi kejujuran dan keterusterangan mewarnai hubungan-hubungan dalam organisasi. b. Para anggotaanggota mampu mengatakan ”apa yang ada dalam pikiran mereka” tanpa memandang kelasjabatan. 4 Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah. a. Anggota organisasi relatif mudah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan langsung dengan tugas mereka saat itu, kecuali pada hal-hal yang bersifat rahasia. b. Anggotaanggota mampu mengkoordinasikan pekerjaan mereka dengan orang-orang atau bagian-bagian lainnya dan yang behubungan luas dengan organisasi. 5 Mendengarkan dalam komunikasi ke atas. a. Personel dalam tiap tingkatan dalam organisasi harus mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan setiap personel disetiap tingkat bawahan dalam organisasi secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. b. Informasi dari bawahan dipandang cukup penting untuk dilaksanakan 6 Perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi. a. Bawahan anggota menunjukkan komitmen pada tujuan organisasi yang memerlukan kinerja yang tinggi b. Bawahan selalu berusaha dengan optimal untuk berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, berkualitas dengan biaya rendah dan menaruh perhatian yang tinggi pada anggota organisasi lainnya. Dari indikator di atas, masing-masing pertanyaan dalam indikator dijawab dengan skor sebagai berikut : 1 TinggiSetujuyapuas nilai 3, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 2 SedangCukup setujuragu-ragucukup puas nilai 2, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 3 RendahTidak setujutidaktidak setuju nilai 1, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi.

b. Variabel Dependen Y

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah Motivasi kerja. Berdasarkan teori dari ERG dinyatakan 3 faktor kebutuhan utama yang dapat dijadikan indikator pengukuran yaitu 40 : 40 Malayu SP.Hasibuan, Loc.Cit, hal 113-114 1 E Existence Needs kebutuhan akan keberadaan materiil a. Anggota bersemangat dengan adanya gaji dari organisasi b. Anggota merasa bersemangat bila dalam pekerjaannya didukung dengan fasilitas yang cukup dan adanya jaminan keamanan dalam bekerja. 2 R Relatedness Needs kebutuhan akan afiliasi non materiil a. Anggota merasa bersemangat dalam bekerja sebab terjalin suatu hubungan yang baik dengan rekan kerja b. Anggota merasa bersemangat dalam bekerja sebab merasa adanya jalinan hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar diluar organisasi sehingga muncul dukungan yang positif 3 G Growth Needs kebutuhan akan kemajuan a. Anggota merasakan adanya dorongan untuk meningkatkan kemampuan dalam bekerja sehingga dapat maksimal dalam bekerja b. Anggota merasa termotivasi dalam bekerja sebab merasa telah memiliki kemampuan yang diharapkan organisasi dan mampu berprestasi. Masing-masing pertanyaan dalam indikator dijawab dengan skor sebagai berikut : 1 TinggiSetujuyapuas nilai 3, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 2 SedangCukup setujuragu-ragucukup puas nilai 2, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi 3 RendahTidak setujutidaktidak setuju nilai 1, jika pernyataan tersebut nyata terjadi dalam organisasi

H. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Penelitian ini dapat digolongkan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional, yaitu penelitian yang bertujuan untuk meneliti sejauhmana variasi pada satu faktor berpengaruh pada variasi lain. 41

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian penjelasan atau explanatory research , yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan penjelasan tentang ada tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Dengan demikian penelitian ini juga disebut sebagai penelitian pengujian hipotesis meskipun uraiannya mengandung deskripsi, tetapi sebagai penelitian relasional fokusnya terletak pada penjelasan hubungan variabel- variabelnya. 42 41 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT.Remaja Rosdakarya, Bandung, 1991.hal.27. 42 Masri Singarimbun Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1989, hal 5.

3. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di kantor pusat Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih di Joglo Mrunggi, Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Propinsi D.I.Yogyakarta, selama 6 bulan yaitu mulai tanggal 29 Mei 2009 sampai pada tanggal 7 Oktober 2009.

4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari: ObjekSubjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 43 Jumlah populasi di DPN PIM SSMP ada 70 orang mencakup berbagai departemen yang dipimpin oleh masing-masing koordinator atau ketua departemen. Pengertian sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar maka peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, waktu dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel tersebut kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sample yang diambil harus betul-betul mewakili. 44 43 Soegiyono, Op.Cit. hal. 81 44 Ibid.

Dokumen yang terkait

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

3 47 103

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

2 66 142

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Tingkat Kepuasan Kerja pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Medan Iskandar Muda)

11 105 141

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja(Studi Korelasional Tentang Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Di Kalangan Karyawan Bank Sumut Cabang Medan Sukaramai, Medan Sumatera Utara)

6 45 143

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi Korelasi Antara Iklim Komunikasi Organisasi dan Produktivitas Kerja Karyawan Kontrak di Radio PTPN Surakarta)

0 0 158

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi Orgaisasi - Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 1 29

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 0 7

Iklim Komunikasi Organisasi dan Kepuasan Kerja (Studi Korelasional Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja pada Karyawan Operasional Hotel Grand Antares Indonesia Medan)

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11

Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kepuasan Kerja Studi Korelasional Pengaruh Iklim Komunikasi Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Pegawai PT. Jasa Raharja (Persero) cabang Medan

0 0 11