t
y 3
- t
y
Ty = ------------ 12
d2 = kuadrat jumlah selisih ranking n = banyaknya responden
rs = koefisien korelasi Spearman Tx = Jenjang kembar variabel x
Ty = Jenjang kembar variabel y 2,3,12 = bilangan konstan.
47
Dalam penelitian ini hasil perhitungan rs tidak dapat langsung dikonsultasikan dengan tabel harga kritik yang hanya berlaku untuk batas
maksimal sampel sebesar 30. Hal tersebut disebabkan karena banyaknya atau jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini lebih dari 30, yaitu
35 responden. Oleh karena itu, harga kritik student’s t dipakai dalam menentukan signifikannya. Adapun rumus yang dipakai adalah :
N – 2 t = rs
√ -------------- 1 – r
s 2
Keterangan : t = harga signifikan korelasi
r = koefisien korelasi tata jenjang n = jumlah sampel
47
Ibid, hal. 93-94.
Setelah rs diketahui, maka selanjutnya harga t dapat segera dihitung, dimana signifikasi hubungan antara dua variabel ditentukan
dengan perbandingan antara harga t hasil hitung dengan harga t pada tabel. Untuk keperluan tersebut, perlu ditentukan pula tingkat kepercayaan yaitu
sebesar 95 atau p = 0,05 dengan derajat kebebasan db = N – 2. Bila harga t hitung yang diperoleh lebih besar atau sama dengan harga t kritik
pada tabel pada taraf kepercayaan 95 atau 0,05, dengan db = 33, artinya ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan variabel
yang lain. Namun sebaliknya, jika harga t yang diperoleh lebih kecil dari harga t pada tabel, maka hubungan variabel satu dengan yang lain negatif.
Dengan kata lain tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.
BAB II DESKRIPSI LOKASI
LSM PANJI INDONESIA MULIA SANG SAKA MERAH PUTIH A.
Sekilas Pendirian LSM PIM SSMP
Lembaga Swadaya Masyarakat Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih PIM-SSMP dibentuk dan dilahirkan oleh keluarga besar Chaka
Domas Payung Agung Lembaga ini dideklarasikan pada 10 Januari 2008 dalam sebuah acara kepanduan di Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta.
Setelah mengesahkan pendirian PIM SSMP di notaries dan pejabat yang berwenang maka pada tanggal 12 dan 13 April 2008, PIM SSMP
dideklarasikan secara luas kepada masyarakat sehingga terbentuklah kepengurusan tingkat daerah, wilayah dan nasional. Dengan terbentuknya
Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih, organisasi ini resmi menjadi organisasi tingkat nasional yang tercatat di
Departemen Dalam Negeri melalui surat keterangan terdaftar Dirjen Kesatuan Bangsa dan Politik Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia nomor :
51D.III.3V2008 tanggal 13 Mei 2008 Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih melakukan sosialisasi di
berbagai daerah di Indonesia untuk memperluas wilayah kerja sementara pulau jawa. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan untuk mencapai visi misi
organisasi, terutama bidang ekonomi kerakyatan berkoperasi yang menjadi prioritas utama. Disamping kegiatan organisasi juga telah dilaksanakan
35
kegiatan-kegiatan lainnya di berbagai bidang seperti; ekonomi, social budaya, keagamaan, pendidikan politik, dll
B. Tempat Kedudukan
Kantor Pusat : Joglo Mrunggi, Sendangsari, Kabupaten Kulon Progo,
D.I.Yogyakarta, Kode Pos. 55652 Legalitas
: Nomor 51D.III.3V2008 tanggal 13 Mei 2008. Telpon
: 08121577456 Faximile
: 0274 773836 C.
Visi dan Misi Organisasi
Visi organisasi : Mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Tuhan Yang
Maha Esa dalam wadah Negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Misi Organisasi : 1.
Menegakkan, membangun dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Menegakkan dan mempertahankan, mengamankan dan mengamalkan
Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan idiil dan konstitusional 3.
Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi yang bertumpu pada potensi sumberdaya lokal
dengan tetap menjaga kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup.
4. Membangun dan mengembangkan ekonomi kerakyatan.
5. Berperan aktif dalam upaya-upaya untuk mewujudkan pemerintahan
yang demokratis, bersih dan berwibawa. 6.
Memelihara dan melestarikan seni budaya dan adat istiadat untuk memperkokoh jatidiri bangsa Indonesia ditengah peradaban dan
pergaulan bangsa-bangsa di dunia. 7.
Meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing serta menumbuhkan
sikap toleransi dan kerukunan antar umat beragama. 8.
Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, pengembangan riset
dan teknologi sebagai usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. 9.
Meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.
10. Menyiapkan generasi muda yang berkualitas, handal dan tangguh
sebagai penerima estafet kepemimpinan dan pembangunan menuju kejayaan bangsa tanpa meninggalkan jati dirinya sebagai bangsa
Indonesia
D. Program Kerja
Agar mekanisme kerja dapat tercipta secara lebih sistematis dan terarah diperlukan target program dari setiap arah kebijakan. Adapun target
program kerja Jangka pendek adalah sebagai berikut : Pertama, meningkatkan kualitas pimpinan dan kader LSM, dan
mengoptimalkan kinerja pimpinan dengan mengusakan mengembangkan
kemapuan berorganisasi, wawasan dan pengetahuan, serta keteladanan berakhlak mulia dalam dimensi yang luas.
Kedua, mengembangkan infra struktur organisasi yang memungkinkan adanya pengembangan organisasi yang menuju kemandirian dan otonomisasi
organisasi. Ketiga,
mengembangkan kegiatan-kegiatan
yang dapat
mengembangkan potensi-potensi anggota dan masyarakat sehingga kepekaan social politik, etos kerja, etos intelektual dan nilai-nilai moral Pancasila dapat
berkembang maksimal. Keempat, mengoptimalkan pembinaan dan pengembangan potensi
sumber daya manusia dengan menekankan pada pembentukan media atau wadah yang dapat menampung aspirasi aktifitas masyarakat dalam rangka
cinta tanah air dan bangsa. Kelima, mengembangkan kegiatan melalui penguatan jaringan
eksternal dengan membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Di samping itu koordinasi internal juga harus diperkuat untuk membangun basis gerakan
sampai di tingkat bawah. Program kerja jangka panjang meliputi :
1. Pembentukan Induk Koperasi dan Pusat Koperasi
2. Pembentukan kepengurusan Lembaga PIM SSMP diluar pulau jawa
3. Pendirian CV,PT berskala nasional untuk menampung hasil pertanian
maupun untuk pelaksanaan proyek-proyek skala besar. 4.
Mendirikan Museum Budaya
5. Mendirikan Perpustakaan di tiap tingkatan kepemimpinan
6. Mendirikan yayasan kemanusiaan, seni budaya dan pendidikan
7. Menghidupkan kembali pasar rakyat di Indonesia
E. Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional berdasarkan hasil musyawarah perubahan kepengurusan pada tanggal 12 Juni 2008 adalah
sebagai berikut : 1.
Dewan Pembina Nasional a.
Prof. Dr. Simanhadi Widyaprakosa b.
KRT. Sudamawiwaha c.
Sukrat d.
Mas’ud e.
Asmo Suwito f.
Sugiman Ranu Hadi Siprapto g.
Darmo Hadi Warsito 2.
Dewan Pimpinan Nasional a.
Ketua Umum : Sugeng Santoso
b. Wakil Ketua Umum
: Parjiya c.
Wakil Ketua I : H. Kamsi
d. Wakil Ketua II
: Badar Utama e.
Wakil Ketua III : Agus Triyanto
f. Wakil Ketua IV
: Saminudin g.
Sekretaris Jenderal : Mulyono, STP
h. Wakil Sekretaris I
: Heri Suyono i.
Wakil Sekretaris II : Slamet Suripto
j. Wakil Sekretaris III
: Supono k.
Wakil Sekretaris IV : Muhtarom
l. Bendahara Umum
: Muhammad Yasin m.
Wakil Bendahara : R. Sumbogo, A.Md
n. Koordinator Umum
: Eri Suheri, SE o.
Koordinator Khusus Humas : Supriyanto
p. Koordinator Khusus Keamanan : Sumino
3. Departemen-Departemen
a. Departemen Pengembangan Ekonomi, Koperasi dan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah Koordinator
: Sukirdi Anggota
: Dirin Samhudi Hari Pundjung
b. Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat
Koordinator : Trisno Raharjo
Anggota : Darnoto
Supriyanto c.
Departemen Energi, Sumberdaya Alam dan Mineral Koordinator
: Walidi, ST Anggota
: Dani Wantoro Herman Nur Hidayat
d. Departemen Pendidikan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Koordinator : Ahmad Nurhayanto
Anggota : Agus Priyanto
Taufik e.
Departemen Riset dan Teknologi Koordinator
: Muhammad Mughni Anggota
: Sutirto Saparna
f. Departemen Lingkungan Hidup
Koordinator : Heriyanto
Anggota : Muhammad Djayadi
Heri Waluyo g.
Departemen Agama Koordinator
: Hariri Anggota
: Fahrozi Slamet Parjiyo
h. Departemen Seni, Budaya dan Adat Istiadat
Koordinator : Untung Suhadi
Anggota : Guntoro Prajoko
Haryadi
i. Departemen Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia
Koordinator : Joko Sayekti
Anggota : Suwito
Purwo Sugiyanto j.
Departemen Pemuda dan Olah Raga Koordinator
: Sukardi Anggota
: Suwardi Agus Priyanto
k. Departemen Pemberdayaan Perempuan
Koordinator : Titik Murtiningsih
Anggota : Sri Nurmi Atminarsih
Nurhadi Pudji Astuti l.
Departemen Organisasi, Penelitian dan Pengembangan Koordinator
: Muhammad Jamhari Anggota
: Yuntini Arsiwi, SE Sugeng Hardiyanto
m. Departemen Logistik
Koordinator : Ibnu Abu Salim
Anggota : Sukidi
Supandjang
n. Departemen Advokasi dan Pembelaan Hukum
Koordinator : Ajat Sudrajat
Anggota : Tigiyanto
Triyono o.
Departemen Hubungan Luar Negeri Koordinator : Slamet widodo
Anggota : Sugiyanto
Asrul Sani p.
Satgas Koordinator
: Joko Supriyatno Anggota
: Bambang Riyanto Poniran
Sarwoto Asngadi
Deddy Ariyanto
F. Data Penunjang
1. Jenis Pekerjaan
Untuk mengetahui jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL I PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI JENIS PEKERJAAN
n = 35 No.
Jenis Pekerjaan Frekuensi
1. Pegawai Negeri
2 5,7
2. Wiraswasta
21 60
3. Buruh
12 34,3
Jumlah 35
100 Sumber : Pertanyaan nomor 1.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sebagai pegawai negeri sebanyak 2 orang atau 5,7,
sedangkan yang menjawab sebagai wirawasta sebanyak 21 orang atau 60. Selanjutnya yang menyatakan sebagai buruh sebanyak 12 orang atau
34,3 .
2. Lama Bekerja
Untuk mengetahui jenis pekerjaan responden dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL II PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI LAMA BEKERJA
DI LSM DPN PIM SSMP n = 35
No. Lama bekerja
Frekuensi
1. 1 tahun atau lebih
21 60
2. 6bln – 11 bln
10 28,6
3. Kurang dari 6 bulan
4 11,4
4. Lainnya…….
- -
Jumlah 35
100 Sumber : Pertanyaan nomor 2.
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang menjawab lamanya bekerja selama 1 tahun atau lebih sebanyak 21 orang
atau 60, sedangkan yang menjawab selama 6-11 bulan sebanyak 10 orang atau 28,6 . Selanjutnya yang menyatakan kurang dari 6 bulan
sebanyak 4 orang atau 11,4 .
G. Pendanaan
Sumber pendanaan lembaga ini merupakan swadaya murni, artinya bahwa segala kegiatan dilakukan dengan swadaya dan gotong royong.
Danasumbangan dari pihak luar organisasi dapat diterima dengan syarat tanpa mengurangi indepensi dari lembaga serta bersifat tidak mengikat.
Segala aktivitas keuangan organisasi tercatat dan dilaporkan oleh bendahara. Selain hal tersebut juga dilakukan iuran rutin bagi anggota yang dikoordinir
oleh anggota yang ditunjuk.
46
BAB III PENYAJIAN DATA
A. Iklim Komunikasi Organisasi
Iklim komunikasi organisasi adalah salah satu variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui sejauhmana
hubungan antara iklim komunikasi organisasi terhadap motivasi kerja di Dewan Pimpinan Nasional Panji Indonesia Mulia Sang Saka Merah Putih
DPN-PIMSSMP. Setiap organisasi tentu menginginkan seluruh anggota pegawainya
memiliki kepuasan kerja yang tinggi demi tercapainya tujuan organisasi tersebut. Untuk itu, organisasi berkewajiban mendorong merangsang
anggotanya untuk bekerja dengan giat dan menciptakan suasana kerja yang kondusif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan membuka
jalur-jalur komunikasi dan menjamin lancarnya arus komunikasi tersebut ke semua penjuru. Jika arus komunikasi organisasi dapat berjalan lancar, maka
segala permasalahan yang muncul dapat segera terpecahkan, sehingga tidak sampai timbul konflik berkepanjangan yang dapat mengganggu jalannya
organisasi untuk mencapai visi dan misi bersama. Lancarnya arus komunikasi ini tidak terlepas dari keberadaan iklim
komunikasi organisasi. Iklim komunikasi organisasi memiliki peran yang besar dalam meningkatkan kepuasan kerja anggota, karena iklim
mempengaruhi usaha anggota organisasi dalam bekerja. Hal ini berarti, 46
47
dengan adanya iklim komunikasi yang baik, anggota organisasi akan lebih nyaman dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan produktivitas organisasi
melalui usaha-usaha yang baik secara fisik maupun mental. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui sejauh mana iklm
komunikasi organisasi di DPN PIM SSMP. Ukuran iklim komunikasi dalam suatu organisasi dapat diperoleh melalui persepsi anggota organisasi
mengenai pengaruh komunikasi itu sendiri. Tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi merupakan variabel X. Variabel X tingkat penilaian
iklim komunikasi organisasi, dapat diketahui dan diukur melalui 6 indikator dimensi iklim komunikasi yang kemudian dinyatakan dalam 11 pertanyaan.
Indikator dalam variabel tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi adalah :
1. Kepercayaan
2. Pembuatan keputusan bersama
3. Kejujuran
4. Keterbukaan dalam komunikasi ke bawah
5. Mendengarkan dalam komunikasi ke atas
6. Perhatian pada tujuan-tujuan kinerja tinggi
Adapun item-item pertanyaan berjumlah 20 buah yang terbagi dalam 2 kelompok variabel dan 5 pertanyaan essai. Masing-masing pertanyaan akan
memaparkan seberapa baik iklim komunikasi organisasi di lembaga tersebut, serta motivasi apa mereka dalam melaksanakan pekerjaan.
48
Dalam hasil angket yang telah disebarkan kepada responden, telah diperoleh sejumlah data yang merupakan data primer dalam penelitian ini.
Tingkat penilaian iklim komunikasi organisasi dapat diketahui melalui enam indikator yang telah disebutkan di atas. Hasil selengkapnya adalah sebagai
berikut : Untuk mengetahui klarifikasi skor nilai jawaban, maka langkah
pertama adalah memberikan skor nilai pada masing-masing jawaban yang ditentukan sebagai berikut :
a. Jawaban A diberi nilai 3 b. Jawaban B diberi nilai 2
c. Jawaban C diberi nilai 1 Langkah selanjutnya adalah menentukan interval kelas dari skor
jawaban. Rumus yang digunakan untuk menentukan interval kelasnya adalah sebagai berikut :
Nilai tertinggi – Nilai terendah Interval kelas = -------------------------------------------
Jumlah kelas Rumus dan skor jawaban di atas, akan digunakan untuk perhitungan
pengolahan dan penilaian data untuk semua indikator dan variabel selanjutnya.
Dari 11 pertanyaan yang diberikan, skor atau nilai tertinggi yang diperoleh adalah 36 dan nilai terendah adalah 30 dan jumlah kelas yang
ditentukan 3. Dengan demikian jarak interval kelasnya adalah :
49
36 – 30 6 Interval kelas = ------------ = ------ = 2
3 3
Keterangan : - Ya
: 34 - Kadang-kadang
: 32 - 33 - Tidak
: 31 Jawaban dari interval tersebut, diperoleh dari tabel kuesioner 3 sd 14
berikut : Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert
berjenjang tiga dengan nilai terdiri dari angka 1-3 dan menggunakan deskripsi tingkat kedalaman jawaban yang diperoleh dari pertanyaan yang sifatnya
terbuka. Berikut akan disajikan dalam bentuk tabel per item pertanyaan untuk melihat gambaran hasil dari penelitian ini.
1. Tingkat Kepercayaan terhadap Pemberian Tugas
Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepercayaan anggota terhadap pemberian tugas, diajukan pada pertanyaan nomor 3 berikut ini:
“Apakah anda diberikan kepercayaan yang tinggi tentang pekerjaan anda?”. Adapun jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut :
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
Adapun untuk lebih jelasnya mengenai tingkat kepercayaan anggota terhadap pemberian tugas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
50
TABEL III PENDAPAT RESPONDEN MENGENAI TINGKAT
KEPERCAYAAN TERHADAP PEMBERIAN TUGAS
n = 35 No.
Jawaban Responden Jumlah
1 Ya
26 74,2
2 Kadang-kadang
8 22,9
3 Tidak
1 2,9
Jumlah 35
100,0 Sumber : Daftar pertanyaan nomor 3.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang menjawab “ya” mengenai tingkat kepercayaan anggota terhadap
pemberian tugas dari pimpinan sebanyak 74,2 . Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden menjawab “ya” mengenai
tingkat kepercayaan terhadap pemberian tugas. Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa tingkat
kepercayaan atasan kepada bawahannya, dalam hal ini para anggota di DPN PIM SSMP menunjukkan kecenderungan tinggi. Dari hasil
observasi pengamatan di lapangan juga membuktikan bahwa sudah terjalin hubungan kerja yang harmonis antara atasan dengan bawahan di
DPN PIM SSMP, dimana atasan kepala bagian memberikan wewenang penuh kepada para anggota untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab
melaksanakan tugasnya sesuai dengan bidang yang dikuasainya. Dari hasil pengamatan, hal tersebut disebabkan adanya pernyataan
sikap dari anggotapakta integritas secara tertulis yang berisi tentang kesediaan dalam bekerja secara maksimal sesuai dengan bidang keahlian