pH Design based on the model of sustainable management of reservoir fisheries floating cage (reservoir case Cirata West Java)
pengenceran dan perombakan yang terjadi di dalamnya. Kapasitas asimilasi didefinisikan sebagai kemampuan air atau sumber air dalam menerima beban
pencemar limbah tanpa menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air yang ditetapkan sesuai peruntukannya. Apabila beban limbah yang masuk ke perairan
melebihi kemampuan asimilasinya, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Penghitungan kapasitas asimilasi perairan waduk dalam
menampung beban pencemar dilakukan secara tidak langsung yaitu dengan metode hubungan antara masing-masing parameter kualitas air di perairan waduk
dengan total beban pencemar di muara sungai. Kemudian hasil yang didapat dibandingkan dengan baku mutu air kelas B yang peruntukannya digunakan
sebagai perikananpertanian. Jika kapasitas asimilasi belum terlampaui, menunjukkan bahwa beban pencemar yang masuk masih tergolong rendah,
dimana beban yang masuk akan mengalami proses difusi atau dispersi atau penguraian di dalam lingkungan perairan waduk. Hal ini ditandai oleh nilai
konsentrasi parameter beban pencemar yang masih di bawah nilai ambang batas baku mutu air. Begitu juga sebaliknya, jika nilai kapasitas asimilasinya telah
melebihi kemampuan asimilasinya, maka kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya pencemaran. Kapasitas asimilasi suatu perairan ditentukan oleh
morfologi dan dinamika perairan tersebut serta jenis dan jumlah limbah yang masuk ke dalam perairan tersebut.
Data perhitungan regresi fungsi y, beban pencemaran dan kapasitas asimilasi dapat dilihat pada Tabel 15. Persamaan regresi yang terbentuk
merupakan hubungan beban pencemaran di muara sungai dengan kualitas air di Waduk Cirata dalam jangka waktu 3 tahun tahun 2005-2007. Parameter beban
pencemar yang dianalisis seperti TSS, BOD, COD, PO
4
, NO
3
, NO
2
, Fe, Cd, Zn, Mn melampui kapasitas asimilasinya, sedangkan parameter lain seperti TDS dan
NO
3
masih di bawah kapasitas asimilasinya. Grafik kapasitas asimilasi terhadap parameter beban pencemar di perairan Waduk Cirata disajikan pada Gambar 20-
32.
Tabel 15 Beban pencemaran dan kapasitas asimilasi di perairan Waduk Cirata Jawa Barat tahun 2008
No Parameter
Fungsi y R
Beban Pencemaran
tonbulan
2
Kapasitas Asimilasi
tonbulan FISIKA
1 Zat padat terlarut
TDS y = 1,3113x+98,792
R
2
60.323,2 = 0,992
693.236,92 2
Zat padat tersuspensi TSS
y = 1,5396x-37,426 R
2
4438,78 = 0,9588
10.362,121 KIMIA
3 BOD
y = 3,8901x+1,1618 R
2
2621,19 = 0,9982
5810,28 4
COD y = 2,2669 + 9,8744
R
2
4188,54 = 0,9956
11158,57 5
Phosphat PO4 y = 2,2751 + 0,1904
R
2
71,59 = 0,9955
64,28 6
Nitrat sebagai N NO3
y = 3,3551 + 0,1248 R
2
223,19 = 0,9987
2904,47 7
Nitrit sebagai N NO2
y = 4,0065 – 0,1131 R
2
43,84 = 0,9097
0,27 8
Besi Fe y = 8,0456x+2,2949
R
2
64,13 = 0,9989
14,63 9
Kadmium Cd y = 5,2413 –0,0003
R
2
1,57 = 0,9998
1,98 10
Tembaga Cu y = 8,6778x+0,0061
R
2
3,49 = 0,998
-30,3 11
Timbal Pb y = 5,196x - 0,000
R2 = 0,998 2,62
5,82 12
Seng Zn y = 3,4544x+0,0213
R
2
14,40 = 0,9944
42,86 13
Mangan Mn y = 2,1651x+0,0106
R
2
14,58 = 0,9628
40,64