Uji Validitas Struktur Validitas Kinerja output model

Gambar 64 Perkembangan luas KJA dan lahan bebas usaha. Dengan meningkatnya penduduk RTP maka meningkat pula limbah tinja dan limbah dari penduduk RTP. Hasil simulasi menunjukkan bahwa jumlah limbah tinja RTP meningkat dari 6.647,15 ton menjadi 16.763,81 ton dan limbah padat RTP meningkat dari 9,58 ton menjadi 24,15 ton pada akhir simulasi tahun 2045 Gambar 65 dan Gambar 66. Hal ini diduga dapat meningkatkan limbah organik ke perairan waduk Cirata. Peningkatan limbah organik diduga dapat meningkatkan pertumbuhan fitoplankton sehingga di perairan Waduk Cirata sering terjadi eutrofikasi. Selanjutnya eutrofikasi menyebabkan penetrasi sinar matahari ke dalam perairan terganggu, dan pada malam hari mengakibatkan penurunan kandungan oksigen di perairan secara drastis. Fenomena ini dapat mengganggu ekosistem perairan. 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 1.000 2.000 3.000 4.000 Luas_KJA L_Lindung LL_ w isat a LLBebas L u a s h a Ta h un Gambar 65 Perkembangan limbah tinja RTP. Gambar 66 Perkembangan limbah padat RTP. Dari sektor industri, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah industri dan berdampak pada meningkatnya limbah industri. Hasil simulasi menunjukkan bahwa limbah industri meningkat dari 30.843,60 ton menjadi 50.607,49 ton pada akhir simulasi tahun 2045 Gambar 67. Pada kondisi ini maka perlu diadakan intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Waduk Cirata melalui: penegakan regulasi, koordinasi daerah, memperkuat hubungan antar stakeholder, kompromi tingkat kebutuhan, dan pembangunan organisasi berbasis masyarakat. 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 10 15 20 25 L im b a h to n Ta h un 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 10.000 15.000 L im b a h to n Ta hu n Gambar 67 Perkembangan limbah industri. Dari sektor peternakan, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya jumlah peternakan dan berdampak pada meningkatnya limbah ternak. Hasil simulasi menunjukkan bahwa limbah ternak meningkat dari 158.556,13 ton menjadi 234.315,85 ton pada akhir simulasi tahun 2045 Gambar 68. Gambar 68 Perkembangan limbah ternak. Pada kondisi ini maka perlu diadakan intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Waduk Cirata melalui: penegakan regulasi, koordinasi daerah, memperkuat hubungan antar stakeholder, kompromi tingkat kebutuhan, dan pembangunan organisasi berbasis masyarakat. Limbah ternak merupakan akumulasi dari limbah ternak ayam Ay, Itik It, Domba Do, dan Sapi Sa disekitar waduk yang secara teoritis hanya 20 total limbah yang memasuki badan sungai. Menurut Soeminto 1987 dalam Setiawan 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 160.000 180.000 200.000 220.000 L im b a h to n Ta hu n 01 Jan 2005 01 Jan 2025 01 Jan 2045 30.000 35.000 40.000 45.000 50.000 L im b a h to n Ta hu n 2007, kotoran dari seekor sapi ternak dewasa terdiri atas 23,59 kghari kotoran padat dan 9,07 kghari kotoran cair Gambar 69. 0 1 Ja n 2 0 0 5 0 1 Ja n 2 0 1 5 0 1 Ja n 2 0 2 5 0 1 Ja n 2 0 3 5 0 1 Ja n 2 0 4 5 0 1 Ja n 2 0 5 5 5 0 . 0 0 0 1 0 0 . 0 0 0 Gambar 69 Perkembangan limbah ternak ayam, itik, domba, dan sapi. Dari sektor pertanian, seiring dengan peningkatan jumlah penduduk mengakibatkan meningkatnya luas pertanian dan berdampak pada meningkatnya limbah pertanian, dalam hal ini limbah pupuk N dan P. Hasil simulasi menunjukkan bahwa limbah pupuk meningkat dari 5.467.695,07 ton menjadi 7.526.430,34 ton pada akhir simulasi tahun 2045 Gambar 70. Pada kondisi ini maka perlu diadakan intervensi kebijakan dan penguatan kelembagaan Waduk Cirata melalui: penegakan regulasi, koordinasi daerah, memperkuat hubungan antar stakeholder, kompromi tingkat kebutuhan, dan pembangunan organisasi berbasis masyarakat.