Eskalasi escalation Kesulitan bersama tragedy of the commons

3.3 Rancangan Penelitian

3.3.1 Mengukur Daya Dukung Perairan

1 Tujuan penelitian: mengukur daya dukung perairan Waduk Cirata; 2 Metode pengumpulan data: in situ dan ex situ; 3 Variabel yang diamati: beban pencemaran dengan paramater yang diukur adalah debit sungai Q dan konsentrasi limbah C; 4 Metode analisa data: Kapasitas asimilasi: menghitung daya dukung perairan dilakukan dengan menghitung beban pencemaran yaitu dengan cara mengukur debit air dan konsentrasi limbah langsung di muara sungai yang menuju Waduk Cirata, selanjutnya data dihitung berdasarkan model berikut Chapra 1983: 6 10 1 30 24 3600 − × × × × × × = ∑ Ci i Q BP BP = beban pencemaran yang berasal dari sungai tonbulan Q i = debit sungai ke-i m 3 C detik i Nilai kapasitas asimilasi didapatkan dengan cara membuat grafik hubungan antara konsentrasi masing–masing parameter limbah di perairan waduk dengan total beban pencemaran parameter tersebut di muara sungai. Titik perpotongan dengan nilai baku mutu yang berlaku untuk setiap parameter disebut sebagai nilai kapasitas asimilasi. Selanjutnya dianalisis dengan cara memotongkannya dengan garis baku mutu air yang diperuntukkan bagi biota berdasarkan Keputusan Menteri KLH No. 51Men-KLH2004. Pola hubungan antara konsentrasi limbah dengan beban pencemaran yang dimaksud, disajikan pada Gambar 13. Jika pola hubungan tersebut direferensikan terhadap standar baku mutu, maka diperoleh nilai kapasitas asimilasi wilayah terhadap suatu parameter limbah tertentu. = konsentrasi limbah parameter ke-i mgl Gambar 13 Grafik hubungan antara beban pencemaran dan konsentrasi polutan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencemaran di muara sungai secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: x f y = Secara matematis persamaan regresi linier dapat dituliskan : bx a y + = Dimana : x = nilai parameter di sungai y = nilai parameter di perairan waduk a = nilai tengahrataan umum b = koefisien regresi untuk parameter di sungai Peubah x merupakan jumlah nilai dari seluruh muara yang diamati untuk parameter tertentu dan y merupakan nilai parameter di perairan waduk.

3.3.2 Model Kelembagaan Pengelolaan Waduk Cirata

Metode pengumpulan data: data yang diperlukan berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan dalam penyusunan model kelembagaan pengelolaan waduk berkelanjutan dilakukan dengan wawancara, diskusi, kuesioner, dan survey lapangan, dengan responden di wilayah studi terdiri dari tokoh masyarakat di lingkungan waduk, pembudidaya ikan, pedagang pengumpul ikan, kelompok LSM, dan pejabat setempat, serta wawancara dengan berbagai pakar dan stakeholder yang terkait dengan kegiatan tersebut. Data sekunder yang dikumpulkan adalah: jumlah penduduk, keadaan sosial ekonomi masyarakat, jumlah dan jenis industri di DAS Citarum, letak geografis dan iklim, K onse nt rasi Baku Beban