Model Pengelolaan Waduk Berkelanjutan

Gambar 20 Waduk Cirata berlokasi di wilayah 3 kabupaten yaitu Bandung Barat, Purwakarta, dan Cianjur BPWC 2008. Luas Waduk Cirata mencapai 6.200 ha, adapun daerah yang tergenang dan menjadi Waduk Cirata ini, berasal dari 28 desa yang berada dalam delapan kecamatan yang termasuk ke dalam daerah administrasi Kabupaten Cianjur, Purwakarta dan Bandung Barat. Pembangunan bendungan utama Waduk Cirata dimulai pada permulaan tahun 1984 dan diselesaikan pada Agustus 1987, namun pengisiannya dilakukan selama kurang lebih sebulan sejak 1 September 1987 dengan sumber masukan air berasal dari outlet Waduk Saguling dan 15 sungai kecil disekitarnya yakni Sungai Citarum, Cikundul, Cihujang, Cihea, Cibodas, Cipeuyeum, Cidurang, Cibolang, Cinagis, Cikerta, Citamiang, Citangkap, Cicendo, Cimeta, dan Sungai Cisokan. Sungai-sungai ini sebelum masuk ke Waduk Cirata terlebih dahulu melintasi daerah perindustrian yang terdapat di daerah sekitar Waduk Cirata. Beberapa data morfometri dan hidrologi Waduk Cirata dapat dilihat pada Tabel 7. DAM KAB. CI ANJUR KAB. BANDUNG BARAT KAB.PURWAKARTA Tabel 7 Data morfometri dan hidrologi Waduk Cirata, Jawa Barat No Dimensi Nilai 1 Tinggi tanggul 125 m 2 Panjang tanggul 453,5 m 3 Luas permukaan 6200 ha 4 Panjang maksimum 14,5 km 5 Lebar rata-rata 4,3 km 6 Kedalaman maksimum 106 m 7 Kedalaman rata-rata 34,9 m 8 Panjang total garis pantai 181 km 9 Elevasi dasar waduk dpl 22 m 10 Volume air maksimum 2,165 x 10 6 m 3 Sumber : Unit Pelaksana Teknis Dinas Perikanan UPDT Waduk Cirata Gambar 21 Tampilan Waduk Cirata dengan Landsat 7 kombinasi band 543 RGB: a April 2002 musim kemarau dan b September 2002 musim penghujan Prihadi, 2005.

4.2 Kedalaman Perairan Waduk Cirata

Kedalaman perairan Waduk Cirata bervariasi dengan kedalaman 21-30 m yang memiliki rasio luasan terbesar 1.200 ha. Pada rata-rata kedalaman perairan ini juga paling banyak dimanfaatkan sebagai lokasi KJA 27,60. Kisaran kedalaman, rasio kedalaman, dan area pemanfaatan KJA di Waduk Cirata dapat dilihat pada Tabel 8. a b Wadukdanau Daratan bervegetasi Daratan nonvegetasi Tabel 8 Kisaran kedalaman, rasio kedalaman, dan area pemanfaatan KJA di Waduk Cirata Sumber: Prihadi 2005 Kisaran Kedalaman m Luasan ha Rasio Pemanfaatan KJA ha Area ha 0—10 428 9.2 40 2,45 11—20 584 12.5 119 7,28 21—30 1.200 25.7 451 27,60 31—40 748 16.1 387 23,68 41—50 594 12.7 198 12,12 51—60 785 16.8 347 21,24 61—70 200 4.3 59 3,61 71—80 120 2.6 33 2,02 81—90 5 0.1 Total 4.664 100 1.634 100

4.3 Potensi Wilayah Penelitian

Berdasarkan kondisi fisik yang telah dijelaskan di atas, dapat diidentifikasi potensi wilayah penelitian secara umum sebagai berikut: 1 Energi dari sumber daya air yang terdapat di Waduk Cirata dapat dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA bagi masyarakat di wilayah Jawa dan Bali. 2 Potensi perairan di Waduk Cirata dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat sekitar. 3 Waduk Cirata berpotensi untuk memenuhi kebutuhan air domestik dan industri-industri yang berada di sekitar waduk. 4 Air dari waduk dapat dimanfaatkan untuk keperluan irigasi bagi areal pertanian. 5 Sumberdaya perairan dapat dimanfaatkan untuk melakukan usaha pengembangan di bidang perikanan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. 6 Sumberdaya perairan dapat dimanfaatkan sebagai sumberplasma nutfah organisme perairan air tawar 7 Keindahan Waduk Cirata dan panoramanya dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan sektor kepariwisataan.