Pencemaran Waduk Design based on the model of sustainable management of reservoir fisheries floating cage (reservoir case Cirata West Java)

keberlanjutan perlu dikembangkan karena memerlukan pemahaman ilmu lintas disiplin yaitu ilmu sosial, ekonomi, dan lingkungan Hassanshahi et al. 2008. Penilaian keberlanjutan juga dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan seperti pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat, atau lembaga penelitian. Penilaian keberlanjutan juga sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus, sehingga diperoleh informasi ilmiah terkait perkembangan pemanfaatan sumberdaya dan pola penggunaannya.

2.6 Sistem dan Model Dinamik

2.6.1 Sistem

Banyak definisi sistem yang telah dikemukakan olek penulis, diantaranya Ford 1999 menyebutkan bahwa sistem adalah suatu kombinasi dari dua atau lebih elemen yang saling terkait. Grant et al. 1997 juga menyatakan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari bahan-bahan dan proses-proses yang saling berhubungan dan secara bersama melakukan sejumlah peranan. Analisis sistem merupakan suatu penerapan dari metode ilmiah tentang masalah-masalah dalam suatu sistem yang kompleks. Analisis sistem merupakan suatu teori dan teknik untuk mempelajari, menggambarkan dan membuat prediksi tentang sistem yang kompleks, umumnya menggunakan penghitungan matematik, statistik dan komputer. Inti dari analisis sistem lebih mengarah kepada strategi pemecahan masalah yang lebih luas, bukan sekedar sekumpulan teknik-teknik kuantitatif. Pengertian tentang sistem dikemukakan oleh Muhammadi et al. 2001 yaitu sebagai keseluruhan interaksi antar komponen dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Pengertian interaksi adalah pengikat atau penghubung antar komponen yang memberi bentuk atau struktur kepada obyek, sehingga membedakan dengan obyek lain dan mempengaruhi kelakuan dari obyek. Pengertian komponen adalah benda, baik konkrit atau abstrak yang menyusun obyek sistem. Pengertian obyek adalah sistem yang menjadi perhatian dalam suatu batas tertentu, sehingga dapat dibedakan antara sistem dengan lingkungan sistem. Pengertian batas antara sistem dengan lingkungan tersebut memberikan dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang dianggap kedap tidak tembus terhadap pengaruh lingkungan. Sistem tertutup ini hanya ada pada anggapan untuk analisis karena pada kenyataan sistem selalu terinteraksi dengan lingkungan atau sebagai sebuah sistem terbuka. Pengertian tujuan adalah unjuk kerja sistem yang teramati atau diinginkan. Pekerjaan yang teramati merupakan hasil yang dicapai oleh kerja sistem yaitu keseluruhan interaksi antar unsur dalam batas lingkungan tertentu. Di lain pihak, unjuk kerja yang diinginkan merupakan hasil yang akan diwujudkan oleh sistem melalui keseluruhan interaksi antar komponen dalam batas lingkungan tertentu. Perilaku sistem diartikan sebagai status sistem dalam suatu periode waktu tertentu, dimana perubahan status sistem tersebut diamati melalui dinamika outputnya. Status sistem dapat berkeadaan transien yaitu adanya perubahan output di setiap satuan waktu atau berkeadaan berkeseimbangan steady state yaitu adanya keseimbangan aliran masuk dan keluar. Status sistem juga berkaitan dengan apakah tertutup closed system dimana interaksi dengan lingkungan sangat kecil sehingga bisa diabaikan, dan atau terbuka open system dimana paling sedikit satu elemennya berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam kenyataan sistem tertutup tidak pernah ada, hanya ada dalam anggapan dan kajian analisis Muhammadi et al. 2001. Berdasarkan sifatnya sistem dapat dibagi menjadi dua yaitu sistem dinamik dan sistem statis Djojomartono dan Pramudya 1983, dalam Kholil 2005. Sistem dinamik memiliki sifat yang berubah menurut waktu, jadi merupakan fungsi dari waktu. Sistem dinamik ditandai dengan adanya ”time delay” yang menggambarkan ketergantungan output terhadap variabel input pada periode waktu tertentu. Sedangkan sistem statis adalah sistem yang nilai outputnya tidak tergantung pada nilai inputnya. Secara lengkap karakteristik pendekatan sistem adalah: 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit; 2 dinamis, dalam arti faktor yang ada berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan; dan 3 probabilistik, yaitu diperlukannya fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno 1999; Kholil 2005. Penyelesaian persoalan melalui pendekatan sistem menekankan pada tiga filosofi dikenal dengan SHE, yaitu sibernetik goal oriented, holistik dan efektifitas. Sibernetik artinya dalam penyelesaian permasalahan tidak berorientasi pada ”problem oriented” tetapi lebih ditekankan pada ”apa tujuan” dari penyelesaian masalah tersebut. Efektifitas maksudnya sebuah sistem yang telah dikembangkan haruslah dapat dioperasikan. Oleh karena itu sistem haruslah merepresentasikan kondisi nyata yang sebenarnya terjadi, dan holistik mengharuskan merepresentasikan penyelesaian permasalahan secara utuh, menyeluruh dan terpadu. Menurut Eriyatno dan Sofyar 2007 metodologi sistem dapat dibagi dua yaitu hard system methodology HSM dan soft sistem methodology SSM. Pendekatan HSM memiliki asumsi bahwa: 1 masalah yang dimiliki system terdefinisi dengan baik, 2 memiliki solusi optimum tunggal, 3 pendekatan sains untuk pemecahan masalah akan bekerja dengan baik, 4 didominasi faktor teknis. Dalam pendekatan hard system teknik dan prosedur kaku untuk menghasilkan data dan pengolahan masalah yang terdefinisi dengan baik, difokuskan pada implementasi komputer. HSM dapat dikarakterisasi sebagai sesuatu yang memiliki tujuan atau akhir yang akan dicapai dan systemnya dapat direkayasa untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sementara SSM merupakan sebuah pendekatan untuk pemodelan proses pengorganisasian dan hal itu dapat digunakan baik untuk pemecahan masalah umum maupun dalam manajemen perubahan. SSM dapat dikarakterisasikan sebagai sesuatu yang memiliki akhir yang diinginkan, tetapi cara mencapai hasil dan hasil aktualnya tidak mudah untuk dikuantifikasikan. SSM lebih mengarah pada model konseptual normatif yang bisa menghasilkan perencanaan dan strategi.

2.6.2 Pemodelan

Menurut Winardi 1999 model adalah suatu gambaran abstrak dari sistem dunia nyata dalam hal-hal tertentu. Suatu model yang baik akan menggambarkan dengan baik segi tertentu yang penting dari perilaku dunia nyata. Pernyataan yang senada juga dikemukakan oleh Eriyatno 1999 bahwa model didefinisikan sebagai suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah obyek atau situasi aktual. Model memperlihatkan hubungan-hubungan langsung maupun tidak langsung serta kaitan timbal balik dalam istilah sebab akibat. Model adalah suatu abstraksi dari realitas oleh karena pada wujudnya kurang kompleks daripada realitas itu sendiri. Model dapat dikatakan lengkap apabila dapat mewakili berbagai aspek