kondisi perairan menjadi eutrofikasi yang menjadi bahaya laten budidaya ikan perairan waduk yang dapat mengakibatkan kematian masal pada ikan.
Limbah dari aktivitas KJA di Waduk Cirata yang menumpuk di dasar perairan waduk telah menimbulkan dampak negatif baik terhadap lingkungan
perairan maupun terhadap kelangsungan umur waduk dan kegiatan usaha perikanan. Sebagai contoh, adanya hujan terus menerus selama minimal dua hari
mendung dan atau gerimis apalagi diikuti dengan angin yang cukup kencang, akan berakibat munculnya peristiwa pembalikan massa air di dasar perairan ke perairan
bagian atas, sehingga zat beracun yang sudah lama terakumulasi di dasar perairan terangkat ke atas. Peristiwa ini disebut dengan kejadian umbalan yang
mengakibatkan kematian massal pada ikan dalam KJA.
2.5 Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan kebijakan global yang dicetuskan sebagai akibat akumulasi keprihatinan terhadap ketidakseimbangan antara
pertumbuhan penduduk dengan kemampuan pemenuhan kebutuhan pangan, ketidakmeratan kesejahteraan umat manusia, dan kecenderungan timbulnya
dampak lingkungan. WCED menyelesaikan agenda pembangunan global dengan mengeluarkan
dokumen Our Common Future pada tahun 1987, dalam dokumen dikemukakan bahwa tata ekonomi dunia menjadi pemicu kerusakan lingkungan dan
mengusulkan pembangunan berkelanjutan. “Pembangunan Berkelanjutan” menjadi jalan tengah untuk mewadahi pembangunan berorientasi ekonomi dan
kelestarian lingkungan. Pembangunan berkelanjutan mengintegrasikan nilai lingkungan, ekonomi, dan sosial dalam perencanaan sehingga tercipta pemerataan
distribusi manfaat antar strata sosial ekonomi dan jender, dan tersedia peluang pembangunan bagi generasi mendatang. Berdasarkan definisi di atas maka
pembangunan berkelanjutan ditopang oleh tiga pilar, yaitu 1 pembangunan lingkungan hidup, 2 pembangunan ekonomi dan 3 pembangunan sosial. Ketiga
pilar saling terkait dan memperkuat satu sama lain Eppel 1999; Harris 2000, bersifat dinamis dengan mendorong penggunaan sumberdaya yang didukung oleh
pengembangan teknologi dan kelembagaan yang dapat mengawal pemenuhan kebutuhan generasi saat ini dan akan datang WCED 1987.
Sumberdaya perlu digunakan secara efisien untuk mencapai produksi optimal secara berkelanjutan dengan memelihara kestabilan dan menghindari
eksploitasi sumberdaya yang berlebihan. Untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan perlu dicapai suatu keseimbangan antara konsumsi dan ketersediaan
sumberdaya. Pada sumberdaya tak terbarukan efisiensi ditempuh melalui konversi atau investasi kembali menjadi sumberdaya terbarukan. Kestabilan sumberdaya
dilakukan melalui pemeliharaan keanekaragaman hayati, stabilitas atmosfer, dan fungsi ekosistem lainnya. Keberlanjutan sumberdaya juga ditandai oleh
kemampuan pulih lingkungan terhadap gangguan dan kerusakan lingkungan. Pembangunan ekonomi berkelanjutan harus mampu memproduksi barang
dan jasa secara berkelanjutan dan berkeadilan antara sektor terkait untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Peningkatan kesejahteraan dapat dicapai
dengan dipenuhinya kebutuhan pangan, pakaian, perumahan, transportasi, kesehatan, dan pendidikan melalui penggunaan sumberdaya yang efisien.
Pembangunan sosial berkelanjutan dicapai dengan tercapainya keadilan, pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, persamaan
jender, peranan politik dan partisipasi Harris 2000. Pembangunan berkelanjutan menempatkan manusia sebagai pelaku pembangunan yang bersinergi satu sama
lain dalam menggunakan sumberdaya secara efisien bagi peningkatan kesejahteraannya people oriented dan minim dampak lingkungan.
Penilaian keberlanjutan memiliki beberapa tujuan yaitu dalam upaya untuk 1 mencapai efisiensi penggunaan sumberdaya, 2 mendorong pencapaian tujuan
berkelanjutan, dan 3 mengembangkan landasan ilmiah mempunyai dasar ilmiah dalam menilai keberlanjutan suatu aktifitas pembangunan. Efesiensi penggunaan
sumberdaya dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan sumberdaya dalam jangka panjang dan lintas generasi Campbell et al. 2001, menekan terjadinya
konflik Hassanshahi et al. 2008, mengoptimalkan jasa lingkungan dan pencapaian tujuan keberlanjutan pembangunan Rammel et al. 2007. Adanya
penilaian keberlanjutan memudahkan proses evaluasi. Landasan ilmiah penilaian
keberlanjutan perlu dikembangkan karena memerlukan pemahaman ilmu lintas disiplin yaitu ilmu sosial, ekonomi, dan lingkungan Hassanshahi et al. 2008.
Penilaian keberlanjutan juga dapat dilakukan oleh pengambil kebijakan seperti pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat, atau lembaga penelitian.
Penilaian keberlanjutan juga sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus, sehingga diperoleh informasi ilmiah terkait perkembangan pemanfaatan
sumberdaya dan pola penggunaannya.
2.6 Sistem dan Model Dinamik
2.6.1 Sistem
Banyak definisi sistem yang telah dikemukakan olek penulis, diantaranya Ford 1999 menyebutkan bahwa sistem adalah suatu kombinasi dari dua atau lebih
elemen yang saling terkait. Grant et al. 1997 juga menyatakan bahwa sistem adalah suatu kumpulan dari bahan-bahan dan proses-proses yang saling
berhubungan dan secara bersama melakukan sejumlah peranan. Analisis sistem merupakan suatu penerapan dari metode ilmiah tentang masalah-masalah dalam
suatu sistem yang kompleks. Analisis sistem merupakan suatu teori dan teknik untuk mempelajari, menggambarkan dan membuat prediksi tentang sistem yang
kompleks, umumnya menggunakan penghitungan matematik, statistik dan komputer. Inti dari analisis sistem lebih mengarah kepada strategi pemecahan
masalah yang lebih luas, bukan sekedar sekumpulan teknik-teknik kuantitatif. Pengertian tentang sistem dikemukakan oleh Muhammadi et al. 2001 yaitu
sebagai keseluruhan interaksi antar komponen dari sebuah obyek dalam batas lingkungan tertentu yang bekerja mencapai tujuan. Pengertian interaksi adalah
pengikat atau penghubung antar komponen yang memberi bentuk atau struktur kepada obyek, sehingga membedakan dengan obyek lain dan mempengaruhi
kelakuan dari obyek. Pengertian komponen adalah benda, baik konkrit atau abstrak yang menyusun obyek sistem. Pengertian obyek adalah sistem yang
menjadi perhatian dalam suatu batas tertentu, sehingga dapat dibedakan antara sistem dengan lingkungan sistem. Pengertian batas antara sistem dengan
lingkungan tersebut memberikan dua jenis sistem, yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup adalah sebuah sistem dengan batas yang dianggap kedap