Tabel 3. Parameter kualitas perairan yang diukur
Parameter Satuan
Alat
Kecerahan perairan meter m
Secchi disc Salinitas permil
‰ Refraktrometer
Kecepatan arus meterdetik ms
Papan silang Kedalaman perairan
meter m MeteranTali berskala Suhu
C Thermometer raksa
pH
-
pH stick
3.3. Analisis Data 3.3.1. Penutupan Habitat Dasar dan Indeks Mortalitas Karang
Biota habitat dasar yang termasuk ke dalam transek kuadrat dikelompokkan menurut bentuk pertumbuhannya. Setelah itu data diolah dengan
menggunakan program “ImageJ” untuk mendapatkan persen penutupan karang. Tabel
4. Kriteria penilaian kondisi ekosistem terumbu karang berdasarkan persentase penutupan karang Gomez dan Yap 1988
Persentase Penutupan Kriteria Penilaian
0 – 24,9 Buruk
25 – 49,9 Sedang
50 – 74,9 Baik
75 - 100 Memuaskan
Selain itu juga dilakukan perhitungan rasio kematian karang batu yang memperlihatkan besarnya perubahan karang hidup menjadi karang mati. Rasio
tersebut dihitung dengan rumus Indeks Mortalitas Karang IMK yang dikembangkan oleh Gomez dan Yap 1988:
hidup karang
mati karang
penutupan mati
karang penutupan
Mortalitas Index
+ =
3.3.2. Komunitas Ikan Karang
Untuk melihat kondisi hubungan antar kelompok spesies ikan karang dan untuk mengetahui kestabilan ekosistem digunakan analisa indeks-Indeks
keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Indeks keanekaragaman H’ digunakan untuk mengetahui keanekaragaman populasi organisme secara
matematis agar mempermudah dalam menganalisis informasi jumlah individu masing-masing spesies ikan dalam suatu komunitas Odum 1971. Indeks
keanekaragaman yang paling umum digunakan adalah indeks Shannon-Weaver Odum 1971 dengan rumus:
∑
=
− =
s i
pi pi
H
1
ln Keterangan: H’ = indeks keanekaragaman
s = jumlah spesies ikan karang pi = proporsi jumlah individu pada spesies ikan
Logaritma natural ln digunakan untuk komunitas ikan karena ikan merupakan biota yang mobile aktif bergerak, memiliki kelimpahan relatif tinggi
dan preferensi habitat tertentu. Indeks keseragaman E menggambarkan ukuran jumlah individu antar
spesies dalam suatu komunitas ikan. Semakin merata penyebaran individu antar spesies maka keseimbangan ekosistem akan semakin meningkat. Rumus yang
digunakan adalah Odum 1971: max
H H
E =
Keterangan: H’max = indeks keanekaragaman maksimum = ln s. Nilai indeks keseragaman dan nilai indeks keanekaragaman yang kecil
biasanya menandakan adanya dominansi suatu spesies terhadap spesies-spesies lain. Dominansi suatu spesies yang cukup besar akan mengarah pada kondisi
ekosistem atau komunitas yang labil atau tertekan, rumusnya Odum 1971:
∑
=
=
s i
C
1
pi
2