4.1.5.3 Sarana perhubungan dan transportasi
Sarana dan prasarana perhubungan di Desa Tanjung Binga untuk memperlancar mobilitas agar dapat menunjang kegiatan perekonomian
masyarakat tertera pada Tabel 8. Tabel 8. Saranaprasarana perhubungan
SaranaPrasarana Jumlah
Jalan Aspal KabupatenProvinsi 15 km
Jalan Desa 5 km
Jembatan Desa 1 bh
Jembatan KabupatenProvinsi 1 bh
Darmaga 2 bh
Sumber : Monografi Desa Tanjung Binga 2005
Sarana Perhubungan untuk mencapai Desa Tanjung Binga dari ibu kota kabupaten cukup memadai untuk mendukung pengembangan kegiatan pariwisata
di daerah tersebut seperti yang tertera pada Tabel 9. Berdasarkan hasil survey, hanya diperlukan ± 20 menit untuk mencapai lokasi tersebut dengan lancar tanpa
ada hambatan yang berarti seperti macet dll. Hanya saja sampai saat penelitian dilaksanakan, jalan yang melintasi pemukiman penduduk di sepanjang pesisir
masih kurang lebar dan kondisinya tidak begitu bagus. Tabel 9. Sarana perhubungan
Sarana Jumlah unit
Mobil 51 Motor 576
Sepeda 902 Truk 3
Perahu MotorBagan 288
Kapal Motor 9
TV 823 Bersambung...
Tabel 9. Lanjutan
Sarana Jumlah unit
Radio 25 Parabola 235
HTSSB 53 Telefon 17
Wartel 1
Sumber : Monografi Desa Tanjung Binga 2005
Jumlah kendaraan bermotor bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang berusia
≥18 tahun, maka terdapat sekitar 22,23 penduduk yang memiliki kendaraan bermotor. Tetapi bila dibandingkan dengan jumlah keluarga, maka
terdapat lebih dari separuh 56,96 keluarga di Desa Tanjung Binga memiliki kendaraan bermotor untuk transportasi darat. Hal tersebut menunjukkan bahwa
cukup banyak kendaraaan bermotor yang tersedia di Desa Tanjung Binga untuk mempermudah mobilitas penduduk untuk menunjang aktivitas mereka.
4.2. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang 4.2.1 Persen Penutupan dan IMK
4.2.1.1. Persen penutupan dan IMK P. Kera
Tipe terumbu karang di Pulau Kera dapat dikategorikan sebagai terumbu karang tepi fringing reef. Menurut konsep Darwin tentang perkembangan
karang, terumbu karang tepi secara relatif merupakan penempelan mudaawal ke daratan utama atau pulau-pulau tinggi dan merupakan bentuk dasar dari
perkembangan terumbu penghalang dan atoll pada dasar yang surut Hopley 1982 dalam Tomascik dkk. 1997. Terumbu karang tepi secara umum seperti
panggung-panggung sempit yang berada pada jarak yang dekat dari pantai dan tidak terdapat laguna yang besar Lieske dan Myers 2001.
Ekosistem terumbu karang di P. Kera secara keseluruhan dapat dikatakan dalam kondisi sedang, yaitu dengan rata-rata penutupan karang hidup dari
keempat stasiun yang diamati sebesar 25,04 . Akan tetapi, nilai tersebut hampir mendekati kondisi buruk 24,9 . Walaupun demikian, kondisi tersebut harus