Kondisi komunitas ikan karang di P. Burung

yang mendukung daerah ini untuk menjadi kawasan wisata bahari. Faktor yang mungkin untuk diperbaiki untuk meningkatkan status perairan tersebut agar sesuai untuk dijadikan kawasan wisata bahari adalah tutupan terumbu karang dan jumlah spesies ikan karang yang terdapat di perairan tersebut sehingga terasa kurang menarik bagi penyelam - penyelam yang berpengalaman dan wisatawan yang mengerti akan keindahan alam bawah laut. P. Kera memiliki batas-batas yang serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan bila pulau tersebut akan dijadikan kawasan wisata bahari. Batasan permanen yang terdapat di perairan P. Kera yaitu berhubungan dengan kedalaman perairan. Dangkalnya perairan di pulau tersebut cocok untuk penyelam-penyelam pemula, tetapi kurang memberi tantangan kepada penyelam-penyelam yang sudah berpengalaman. Kegiatan wisata bahari yang mungkin dilakukan di perairan P. Kera yaitu snorkeling , karena keterbatasan berupa kedalaman yang dangkal serta kondisi ekosistem terumbu karang yang kurang bagus, sehingga kurang sesuai untuk menyelam di wilayah tersebut. Kegiatan lain yang mungkin dilakukan adalah yang berhubungan dengan pendidikan, seperti observasi lapang bagi siswa - siswi sekolah untuk mengenal biata-biota laut secara langsung di lapangan. Bila penilaian kesesuaian untuk wisata bahari kita lakukan di keempat titik pengamatan, maka akan didapatkan nilai kesesuaian di sebelah barat sebesar 516, di timur sebesar 520, di utara sebesar 596 dan di selatan sebesar 516 Lampiran 8.1. Dari hasil penilaian di atas, dapat diketahui bahwa daerah yang memiliki nilai kesesuaian paling tinggi yaitu di sebelah Utara P. Kera. Tingginya nilai kesesuaian daerah Utara P. Kera tersebut dikarenakan penutupan karang batu hidup yang paling tinggi dan penutupan karang mati lebih rendah di antara stasiun-stasiun pengamatan yang lain. Selain daripada itu, jumlah spesies dan kelimpahan ikan karang juga paling tinggi ditemukan di tempat tersebut. Ditemukannya 15 Genus karang dengan bentuk pertumbuhan yang lebih banyak dibanding stasiun pengamatan yang lain dan persen penutupan biota bentik lain OthersOT di tempat tersebut merupakan penambah daya tarik bagi wisatawan yang akan bersnorkeling di wilayah tersebut. Dari kondisi yang telah dipaparkan di atas, wajar adanya bila wilayah utara dijadikan daerah unggulan atau tujuan utama objek wisata bahari bagi wisatawan yang ingin melakukan kegiatan snorkeling di P. Kera.

4.4.2. Kesesuaian P. Lutung Sebagai Objek Wisata Bahari

P. Lutung mempunyai luasan wilayah sebesar 0,50 Ha BAPPEDA Kab. Belitung 1994. Analisis kesesuaian untuk pariwisata bahari di P. Lutung didapatkan nilai total 660 yang berarti perairan P. Lutung memiliki status cukup sesuai untuk dijadikan kawasan wisata bahari. Dengan persen penutupan karang dan jumlah spesies ikan karang yang memiliki kelas yang sama dengan perairan P. Kera, maka dapat dikatakan parameter tersebut yang mungkin dirubah agar daerah ini sesuai untuk dijadikan kawasan wisata bahari. P. Lutung memiliki batas-batas yang serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan bila pulau tersebut akan dijadikan kawasan wisata bahari. Sama seperti P. Kera, batasan permanen yang terdapat di perairan P. Lutung yaitu kedalaman perairan, kecuali di bagian barat pulau 4 m. Maka kegiatan wisata bahari yang mungkin dilakukan ditempat tersebut yaitu snorkeling dan selam. Nilai kesesuaian keempat stasiun pengamatan untuk dijadikan objek wisata bahari di P. Lutung yaitu di sebelah barat sebesar 660, di timur sebesar 532, di utara sebesar 596 dan di selatan sebesar 612 Lampiran 8.2. Dari penilaian keempat stasiun di atas, terlihat bahwa kesesuain tertinggi terdapat di sebelah Barat P. Lutung. Tingginya nilai kesesuaian di tempat tersebut antara lain dikarenakan tutupan karang batu hidup yang tergolong sedang dan ditemukannya jumlah spesies ikan karang yang paling banyak diantara stasiun - stasiun yang lain. Ditemukannya persen penutupan karang lunak yang lebih tinggi, penutupan karang mati yang paling rendah dan jumlah genus karang paling banyak dibanding stasiun yang lain serta terdapatnya terumbu karang sampai kedalaman 4 m memungkinkann lokasi tersebut dijadikan sebagai daerah tujuan utama bagi wisatawan yang ingin melakukan kegiatan menyelam di P. Lutung. Selain sebelah barat, masih terdapat satu lokasi lagi yang tidak kalah menarik bila kita berwisata bahari ke P. Lutung, yaitu di sisi selatannya. Persen penutupan karang batu hidup yang lebih tinggi dibanding daerah barat dan tergolong dalam kondisi baik, penutupan abiotik yang lebih rendah dan junlah bentuk pertumbuhan karang yang