Kesesuaian P. Kera Sebagai Objek Wisata Bahari

wisata di daerah tersebut. Semisal di bagian barat yang memiliki terumbu karang sampai kedalaman 7 m diperuntukkan bagi penyelam yang sudah berpengalaman saja dan di tempat yang lain diperuntukkan bagi penyelam-penyelam pemula atau untuk kegiatan snorkeling dan berenang. Terdapatnya terumbu karang dengan kondisi baik di bagian selatan sampai kedalaman 2 m, memungkinkan lokasi tersebut menjadi tempat untuk observasi lapang bagi siswa-siswa sekolah untuk mengenal langsung biota-biota laut yang hidup di terumbu karang. Nilai kesesuaian di keempat titik pengamatan di P. Burung yaitu, di sebelah barat sebesar 656, di timur sebesar 580, di utara sebesar 580 dan di selatan sebesar 676 Lampiran 8.3. Nilai kesesuaian terbesar terdapat di selatan pulau, hal ini dikarenakan penutupan karang batu hidup yang tergolong baik, tidak adanya penutupan karang mati dan jumlah spesies ikan karang yang cukup beragam di antara stasiun pengamatan yang lain. Namun keterbatasan kedalaman perairan yang hanya 2 m mengakibatkan kegiatan wisata bahari yang bisa dilakukan di lokasi tersebut hanya snorkeling saja. Selain aktivitas snorkeling, di perairan P. Burung juga bisa dilakukan aktivitas menyelam yaitu di bagian Barat Pulau, karena terumbu karang di lokasi tersebut terdapat sampai kedalaman 7 m. Selain dari pada itu, persen penutupan karang batu hidup yang tergolong baik, ditemukannya jumlah spesies ikan karang paling banyak di antara stasiun pengamatan yang lain menjadikan lokasi tersebut sebagai objek wisata yang menarik untuk kegiatan menyelam. Sehingga bisa dikatakan terdapat 2 lokasi di P. Burung yang bisa menjadi daerah tujuan utama aktivitas snorkeling, yaitu di bagian barat dan selatan pulau. Lokasi yang paling mungkin untuk dijadikan daerah tujuan utama untuk aktivitas selam yaitu di sebelah Barat P. Burung. 4.5. Titik-titik Aktivitas Wisata Bahari 4.5.1 Titik-titik Aktivitas Wisata Bahari di P. Kera Kegiatan wisata bahari yang sesuai untuk dilakukan di P. Kera yaitu snorkeling . Faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah keberadaan terumbu karang yang hanya terdapat sampai kedalaman ± 3 m dan dangkalnya perairan. Selain daripada hal tersebut, penutupan karang hidup yang termasuk kriteria cukup sesuai, jumlah genus dan bentuk pertumbuhan karang termasuk kategori cukup sesuai, jumlah jenis dan kelimpahan ikan karang yang tergolong sesuai marginal menyebabkan hasil penilaian matriks kesesuaian wisata bahari untuk P. Kera hanya termasuk ke dalam kriteria cukup sesuai. Kondisi perairan baik biotik maupun abiotik di P. Kera yang hampir sama menyebabkan aktivitas wisata bahari yang dapat di lakukan di P. Kera berdasarkan keempat titik pengamatan utara, selatan, barat dan timur yaitu snorkeling Gambar 7.

4.5.2 Titik-titik Aktivitas Wisata Bahari di P. Lutung

Kondisi perairan yang beragam bila dilihat dari faktor biotik penutupan karang hidup di keempat titik pengamatan utara, selatan, barat dan timur, merupakan daya tarik wisatawan untuk dapat melakukan snorkeling dan selam di perairan P. Lutung Gambar 7. Di sebelah utara, terumbu karang ditemukan hanya sampai kedalaman ± 3 m menyebabkan aktivitas yang mungkin di lakukan di daerah tersebut adalah snorkeling. Di selatan pulau terdapat terumbu karang dengan kondisi baik 50,70 , tetapi hanya sampai kedalaman ± 2 m, sehingga aktivitas yang mungkin di lakukan di daerah tersebut yaitu snorkeling. Di barat pulau, terumbu karang ditemukan sampai kedalaman ± 4 m, yang memungkinkan untuk dilakukannya snorkeling dan selam di daerah tersebut. Di timur pulau, karang batu ditemukan sampai kedalaman ± 3 m dengan persen penutupan buruk, terdapat makro alga dan substrat berupa pasir putih yang kurang menarik.

4.5.3. Titik-titik Aktivitas Wisata Bahari di P. Burung

Kegiatan wisata bahari yang mungkin dilakukan di P. Burung yaitu snorkeling dan selam. Snorkeling dapat dilakukan di utara, selatan, barat dan timur pulau, karena di tempat tersebut terdapat terumbu karang di perairan yang relatif dangkal. Aktivitas selam dapat dilakukan di barat pulau, karena terumbu karang ditemukan sampai kedalaman ± 7 m. 4.6. Persepsi Masyarakat dan Instansi-instansi Pemerintah Terkait 4.6.1. Persepsi Masyarakat Desa Tanjung Binga Hasil wawancara dan kuisioner terhadap 37 responden yang merupakan penduduk Desa Tanjung Binga, 100 mengatakan setuju kalau seandainya P. Kera, P. Lutung dan P. Burung nantinya dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari. Dari keseluruhan masyarakat yang diwawancarai berpendapat bila nantinya kawasan P. Kera, P. Lutung dan P. Burung dikembangkan menjadi suatu objek wisata maka akan berdampak posistif terhadap masyarakat yang tinggal di sekitar pulau tersebut. Dampak posistif yang diharapkan oleh masyarakat tersebut adalah adanya peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penyediaan jasa kepada pengunjung, selain itu akan terbuka lapangan kerja baru bagi penduduk setempat. Dengan dibangunnya sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan wisata tersebut desa mereka akan menjadi lebih bagus, dengan banyaknya pengunjung yang datang maka desa mereka akan menjadi ramai dan dagangan di tokowarung akan lebih laris sehingga akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Walaupun begitu, mereka mengharapkan pengembangan tersebut tidak mengganggu aktivitas masyarakat setempat seperti mengganggu tempat parkir perahu nelayan, menggusur tempat penjemuran ikan parak penduduk setempat. Khususnya P. Burung, biasanya selalu dikunjungi tiap minggu, namun paling ramai pada saat libur sekolah dan saat lebaran. Masyarakat setempat memberikan keterangaan pada kuisioner yang diajukan bahwa sejauh ini pemanfaatan P. Kera, P. Lutung dan P. Burung oleh pengunjung yang bukan dari mayarakat setempat adalah sebagai tempat rekreasi yaitu bersantai-santai di pulau bersama teman atau keluarga, berenang di laut dan memancing. Sedangkan pemanfaatan oleh masyarakat setempat yaitu sebagai tempat memancing setiap hari, mencari kerang pada saat musim angin kencang dan gelombang besar serta mengambil daun pohon kelapa sebulan sekali untuk membakar bagian bawah kapal mereka agar tidak ditempeli teritip.