Kondisi komunitas ikan karang di P. Lutung

dapat menurunkan salinitas air laut disekitarnya. P. Burung memiliki kekeruhan yang paling besar diantara ketiga pulau tersebut, karena aliran sungai yang bermuara di pantai Tanjung Binga tersebut turut membawa partikel-partikel yang terlarut dan tersuspensi yang terbawa selama perjalanannya dari hulu ke muara. Akibatnya partikel-partikel yang terbawa tersebut dapat meningkatkan kekeruhan perairan di muara sungai dan menurunkan tingkat kecerahan perairan tersebut. P. Kera dan P. Lutung juga mendapat pengaruh dari sungai tersebut, tetapi tidak sebesar pengaruh yang terjadi di perairan P. Burung.

4.4. Analisis Kesesuaian Kawasan Sebagai Objek Wisata Bahari

Parameter-parameter yang dikaji untuk menentukan kesesuaian suatu kawasan menjadi kawasan wisata bahari menurut Bakosurtanal 1996 yaitu kecerahan perairan, tutupan terumbu karang, jumlah bentuk pertumbuhan karang, jumlah spesies ikan karang, kedalaman dasar laut, kecepatan arus perairan tersebut Tabel 16. Aktivitas pariwisata bahari yang dimaksud yaitu selam dan snorkeling . Bobot dan skor diberikan pada masing-masing parameter berdasarkan tingkat kepentingan atau pengaruhnya terhadap kegiatan pariwisata bahari tersebut. Tabel 16. Nilai kesuaian P. Kera, P. Lutung dan P. Burung untuk wisata bahari Nilai Kesesuaian No Parameter P. Kera P. Lutung

P. Burung

1 Kecerahan Perairan m 200 200 200 2 Tutupan Terumbu Karang 96 96 96 3 Lifeform Karang 112 112 128 4 Jumlah Ikan spesies 96 96 112 5 Kedalaman Dasar Laut m 72 72 72 6 Kecepatan Arus mdetik 84 84 84 Jumlah 660 660 692 Kelas Kesesuaian S2 S2 S2

4.4.1. Kesesuaian P. Kera Sebagai Objek Wisata Bahari

P. Kera dengan luas wilayah 0,60 Ha BAPPEDA Kabupaten Belitung 1994 memiliki skor total 660 yang berarti perairan P. Kera cukup sesuai untuk menjadi kawasan wisata bahari. Terdapat 2 parameter yang termasuk ke dalam kelas S1 atau sangat sesuai yaitu jumlah kecerahan perairan dan kecepatan arus yang mendukung daerah ini untuk menjadi kawasan wisata bahari. Faktor yang mungkin untuk diperbaiki untuk meningkatkan status perairan tersebut agar sesuai untuk dijadikan kawasan wisata bahari adalah tutupan terumbu karang dan jumlah spesies ikan karang yang terdapat di perairan tersebut sehingga terasa kurang menarik bagi penyelam - penyelam yang berpengalaman dan wisatawan yang mengerti akan keindahan alam bawah laut. P. Kera memiliki batas-batas yang serius untuk mempertahankan tingkat perlakuan yang harus diterapkan bila pulau tersebut akan dijadikan kawasan wisata bahari. Batasan permanen yang terdapat di perairan P. Kera yaitu berhubungan dengan kedalaman perairan. Dangkalnya perairan di pulau tersebut cocok untuk penyelam-penyelam pemula, tetapi kurang memberi tantangan kepada penyelam-penyelam yang sudah berpengalaman. Kegiatan wisata bahari yang mungkin dilakukan di perairan P. Kera yaitu snorkeling , karena keterbatasan berupa kedalaman yang dangkal serta kondisi ekosistem terumbu karang yang kurang bagus, sehingga kurang sesuai untuk menyelam di wilayah tersebut. Kegiatan lain yang mungkin dilakukan adalah yang berhubungan dengan pendidikan, seperti observasi lapang bagi siswa - siswi sekolah untuk mengenal biata-biota laut secara langsung di lapangan. Bila penilaian kesesuaian untuk wisata bahari kita lakukan di keempat titik pengamatan, maka akan didapatkan nilai kesesuaian di sebelah barat sebesar 516, di timur sebesar 520, di utara sebesar 596 dan di selatan sebesar 516 Lampiran 8.1. Dari hasil penilaian di atas, dapat diketahui bahwa daerah yang memiliki nilai kesesuaian paling tinggi yaitu di sebelah Utara P. Kera. Tingginya nilai kesesuaian daerah Utara P. Kera tersebut dikarenakan penutupan karang batu hidup yang paling tinggi dan penutupan karang mati lebih rendah di antara stasiun-stasiun pengamatan yang lain. Selain daripada itu, jumlah spesies dan kelimpahan ikan karang juga paling tinggi ditemukan di tempat tersebut. Ditemukannya 15 Genus karang dengan bentuk pertumbuhan yang lebih banyak dibanding stasiun pengamatan yang lain dan persen penutupan biota bentik lain OthersOT di tempat tersebut merupakan penambah daya tarik bagi wisatawan yang akan bersnorkeling di wilayah tersebut. Dari kondisi yang telah dipaparkan di atas, wajar adanya bila wilayah utara dijadikan daerah unggulan atau tujuan