Efektifitas Virtual Learning Environment sebagai Media Pembelajaran

44 44 Evaluasi dalam pembelajaran sebagai komponen terakhir yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan tersebut belum tercapai. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis e-learning, kegiatan evaluasi untuk mengetahui hasil dapat dilakukan secara bervariasi, setiap peserta didik dapat melihat dan mengikuti seluruh tantangan yang disediakan dalam e-learning. Bisa berupa pertanyaan, tugas-tugas, dan atau latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

2.3.6 Efektifitas Virtual Learning Environment sebagai Media Pembelajaran

Penggunaan Learning Management Ssystem di era modern seperti sekarang ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk mengatasi persaingan global yang semakin ketat. Dimana peserta didik selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan perubahan lingkungan ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya Learning Management System, semua informasi yang terkait dengan materi baru dapat segera diperbarui oleh guru atau pengampu mata pelajaran di sistem manajemen pembelajaran ini. Dengan adanya pengelolaan yang Learning Management System yang tepat dan cermat oleh guru, maka akan didapatkan sistem pembelajaran modern yang berkualitas dan powerfull. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh sekolah memungkinkan guru atau pengampu mata pelajaran dapat mengelola materi dan bertukar informasi dengan peserta didik untuk materi tertentu yang diajarkan disetiap minggunya, semisal dalam waktu tertentu seorang guru atau pengampu tidak dapat melakukan tatap muka secara langsung oleh kedua entitas. 45 Penggunaan Learning Management System pada peserta didik SMK Negeri 8 Semarang khususnya jurusan produktif akan membantu mereka dalam mengembangkan softkill dan pengalaman belajar mereka lebih dalam. Model ini hampir mirip dengan model yang diterapkan dalam model pembelajaran yang lebih dalam Deep Learning, menurut Eric Jensen dan LeAnn Nickelsen 2011: 11 menyatakan bahwa Pembelajaran yang lebih dalam atau Deep Learning adalah perolehan konten atau keterampilan baru yang harus dipelajari dalam lebih dari satu langkah dan dengan multilevel analisis atau pengolahan, sehingga peserta didik bisa menerapkan kontenketerampilan dengan cara mengubah pemikiran, pengaruh, atau perilaku. Manfaat lainnya adalah banyak hal yang membawa paling banyak kepuasan dalam kehidupan ktia, berasal dari perangkat keterampilan dan pengetahuan yang kompleks; otak bisa lebih diaktivasikan bila pembelajaran yang lebih dalam deeper learning terjadi pertama kali; umumnya pemahaman, retensi, dan aplikasinya lebih besar. Namun dampaknya apabila penggunaan disamakan dengan metode pembelajaran yang lebih dalam mungkin pembelajaran yang dibutuhkan banyak memakan waktu dan membutuhkan pengetahuan dasar foundational, dan menghabiskan banyak usaha menguasainya; proses dan produk akhir sering tunduk pada tinjauan kritis atau sudut pendang lain. Namun, dengan adanya usaha yang lebih dalam melakukan pembelajaran, bukan berarti itu dapat dijadikan sebagai suatu kecacatan namun dapati dibalikan menjadi nilai tambah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam memperoleh pengalaman yang sesungguhnya. Dengan pondasi yang kuat, 46 46 maka peserta didik dapat mengeksplorasi dirinya lebih jauh dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai bakat dan jurusan mereka masing- masing. 2.3.7 Hubungan dan Keefektifan Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Minat menurut Super dan Crites 1965: 410-411 merupakan produk antara pembawaan dengan lingkungan. Dimana minat terbentuk secara terus-menerus melalui identifikasi proses belajar dari lingkungan hingga terbentuknya pola-pola minat. Hal senada juga disampaikan oleh Drs. Dimyati Mahmud 1982: 163 bahwa minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi, atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain atau minat sebagau akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau suatu objek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. Kemudian Slameto dalam Djamarah 2002: 157 menyebutkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu diluar hubungan tersebu maka akan semakian besar minat. Berdasarkan penjabaran teori di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa minat terbentuk berdasarkan pengaruh dari lingkungan sekitar dimana orang itu berada, selain itu minat juga dipengaruhi oleh suatu hal atau suatu objek tertentu dimana hal-hal atau objek tersebut dapat mempengaruhi tingkat minat seseorang. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini bahwa Learning Management System 47 merupakan salah satu faktor eksternal dalam lingkungan pendidikan yang dapat dijadikan sebagai penunjang atau stimular minat belajar peserta didik. Dalam hal ini, Learning Management System Efront digunakan sebagai media bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar baik dilingkungan kelas konvensional maupun pembelajaran jarak jauh. Efront sendiri merupakan program khusus yang dirancang untuk mengelola kegiatan belajar-mengajar secara mandiri dimana system yang digunakan mengadopsi kelas konvensional. Sehingga meskipun kegiatan belajar dilakukan dalam jarak dan waktu yang berbeda, pengalaman yang didapat tidak jauh dengan kegiatan belajar di kelas konvensional. Bedanya sumber belajar dalam kelas maya ini memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga peserta didik tidak terpacu pada satu sumber saja yaitu guru atau buku. Jenkins dan Unwin dalam Uno 2011: 17 menyatakan bahwa hasil belajar adalah pernyataan yang menunjukan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil dari kegiatan belajarnya. Jadi hasil belajar merupakan pengalaman- pengalaman yang diperoleh peserta didik dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu. Dimana pengalaman-pengalaman tersebut diperoleh dari lingkungan belajar peserta didik. Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang memberikan dampak secara langsung terhadap peserta didik dalam menyerap informasi selama proses belajar, baik itu lingkungan nyata maupun lingkungan maya. Definisi lain mengenai hasil belajar menurut Dimyati 2002: 3 merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. 48 48 Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa diantara kegiatan belajar mengajar terdapat sesuatu interaksi tertentu yang menimbulkan timbal balik peserta didik dengan sumber belajar, dimana dalam kegiatan belajar mengajar tersebut melibatkan beberapa faktor yang menunjang jalannya kegiatan belajar mengajar. Faktor-faktor yang dimaksud adalah guru sebagai fasilitator dan mediator, buku sebagai sumber belajar cetak, serta penggunaan media pendukung lainnya seperti LCD Projector maupun Learning Management System sebagai sumber belajar maya. Efront merupakan salah satu platform LMS yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung jalannya proses pembelajaran. Bentuk dari LMS Efront ini sudah mencakup banyak fitur seperti pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek, statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosial, dan masih banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran ini sudah didukung SCORM 1.12 dan SCORM 2004. Efront juga didukung banyak bahasa yang dapat digunakan, bahkan menacapai 40 bahasa yang dapat dipilih. Dan dengan dukungan berbagai fitur tersebut, pembelajaran tidak hanya terbatas pada pertemuan di kelas saja, tetapi dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran yang memanfaatkan Efront sebagai medianya merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam pemebalajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi dari sumber yang ada. 49 Dalam pembelajaran ini, Efront dapat dikatakan sebagai VLE singkatan dari Virtual Learning Environment atau lingkungan belajar maya. Di sini, peserta didik dapat belajar selayaknya dikelas nyata pada saat pembelajaran konvensional, selain itu Efront juga berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada. Dengan penerapan pembelajaran ini tentu melibatkan keaktifan dari kedua belah pihak, baik guru maupun peserta didik itu sendiri yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik serta memberikan dapak positif pada hasil belajar peserta didik. 2.3.8 Fungsi dan Manfaat Manajemen Pembelajaran Pada Aplikasi Learning Management System Efront Manajemen dalam Bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau mengelola. Istilah manajemen management telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia SDM secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mary Parker Follet dalam Hikmat 2009: 12 mengatakan bahwa: Manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus, terutama keterampilan mengarahkan, mempengaruhi, dan membina para pekerja agar melaksanaan keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Horold Koontz dan Cyril O’Donnel mengatakan bahwa: 50 50 Manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Sedangkan G. R. Terry mengatakan bahwa: Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan merencanakan dan mengorganisir suatu kegiatan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan begitu, manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam suatu instansiorganisasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen yang dilakukan dalam penerapan Virtual Learning Environment yang menggunakan LMS Efront sebagai media pembelajarannya adalah tentang bagaimana mengatur dan menentukan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran pemrograman web untuk meningkatkan minat belajar peserta didik supaya mampu tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, selain itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jadi inti dari penggunaan media ini adalah untuk mengelola arus infromasi yang berupa materi bahan ajar yang diolah sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan sumber belajar yang berkualitas tinggi, mudah digunakan, mudah diakses dan diminati peserta didik. 51

2.4 Implementasi Learning Management System Efront dan Kawasan Teknologi Pendidikan

2.4.1 Definisi Teknologi Pendidikan

Dalam ranah ilmu teknologi pendidikan terdapat banyak definisi yang ada yaitu, Pertama, Definisi AECT 1963. Dalam definisi ini diterangkan bahwa komunikasi audio visual adalah cabang dari teori dan praktik pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. Kedua, Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran 1970. Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaranpendidikan berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis. Ketiga, Definisi Silber tahun 1970. Teknologi pembelajaran adalah pengembangan riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan komponen system pembelajaran pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar serta pengelolaan usaha pengembangan organisasi dan personil secara sistematik dengan tujuan untuk memcahkan masalah belajar. Barbara Richey, 1994: 16-19. Sedangkan menurut definisi AECT tahun 2004, kawasan teknologi pendidikan dijabarkan sebagai berikut: Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources. Berdasarkan kutipan di atas dapat diartikan bahwa Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui pembuatan, penggunaan, dan proses pengelolaan teknologi dan