98
98
3.7.2.1 Validitas
Valid berarti instrumen tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 173. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 2006:168. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid. Apabila data yang didapatkan valid maka dapat dikatakan bahwa data tersebut memiliki validitas yang tinggi.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas butir soal, karena peneliti ingin mengetahui valid atau tidaknya instrumen berdasar pada kevalidan
setiap butir soal sehingga instrumen tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam bentuk pengujian tes belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif
yang berhubungan dengan minat dan hasil belajar peserta didik. Untuk menguji validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan
bantuan aplikasi Microsoft Office Excel 2013.
= �Σ
− Σ Σ
�Σ − Σ
�Σ − Σ
Gambar 3.6. Rumus Korelasi Product Moment Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y �
= Banyaknya subjek ∑ = Jumlah skor tiap butir soal
∑ = Jumlah skor total yang benar dari tiap subjek ∑ = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal
99
∑ = Jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang benar dari
tiap subjek. Kemudian hasil
r dibandingkan dengan r
tabel
product moment dengan =5. Jika r rTabel maka soal dikatakan valid Arikunto, 2005:72. Kriteria
valid tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan r
xy
dengan rtabel. Jika r
xy
rTabel, maka butir soal dikatakan valid.
3.7.2.3 Reliabilitas
Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila instrumen digunakan berkali-
kali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan Arikunto, 2006:178. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun
instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan Sugiyono, 2012: 174.
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen butir soal menggunakan pengujian reliabilitas intrumen secara internal. Secara internal
reliabilitas intrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan
teknik internal consistency dimana pengujian dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudia data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu
juga. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
100
100
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha George and Mallery, 1995, dengan kriteria sebagai berikut:
α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima
0,7 α ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus
α 0,9 : Reliabilitas memuaskan
Menurut George dan Mallery 1995, nilai alpha melebihi 0.7 menunjukkan bahwa instrument kajian boleh diterima dan pakai serta tidak perlu
diperbaiki. Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisis data tersebut dengan
bantuan program SPSS 21 For Windows untuk kemudian dideskripsikan atau dipaparkan hasilnya.
3.7.2.4 Tingkat Kesukaran