Pengaruh Sikap terhadap Keberadaan Jentik

lainnya. Responden memahami tujuan pemeriksaan jentik, diharuskan menggunakan atribut lengkap saat melaksanakan tugas, memeriksa tempat-tempat berkembang baik jentik baik di rumah maupun di luar rumah, mencatat dan melaporkan data temuan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Namun variabel pengetahuan tidak berpengaruh terhadap keberadaan jentik disebabkan Jumantik sudah pernah mendapatkan pelatihan dan sudah memiliki pengalaman 1 sampai dengan 2 tahun sebagai Jumantik.

5.1.2. Pengaruh Sikap terhadap Keberadaan Jentik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden pada umumnya sudah bersikap baik dalam melakukan pemeriksaan jentik 75. Hasil uji statistik chi square bahwa dari 48 responden yang memiliki sikap baik, 41 orang 85,4 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 16 responden yang memiliki sikap kurang baik, masing-masing 8 orang 50,0 wilayah kerjanya tidak ada jentik dan ada jentik. Ada pengaruh sikap dengan keberadaan jentik dengan nilai p0,05. Responden merasa bahwa menjadi Jumantik adalah bersikap suka rela tanpa paksaan sehingga mereka menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemantau jentik di rumah masyarakat untuk meminimalisasi kejadian DBD. Sesuai pendapat Sunaryo 2004 bahwa orang yang mempunyai persepsi yang baik tentang sesuatu cenderung akan berperilaku sesuai dengan persepsi yang dimilikinya Sunaryo, 2004 Berdasarkan uji regresi logistik berganda, variabel sikap tidak memengaruhi secara bermakna terhadap keberadaan jentik di Kecamatan Tampan dan Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Kemudian hasil penelitian menunjukkan Universitas Sumatera Utara responden bersikap baik dalam melaksanakan pemeriksaan jentik tidak memberikan jaminan bahwa wilayah kerjanya bebas dari jentik. Hasil penelitian ini serupa dengan penelitian Zubaidah 2007 menemukan tidak ada hubungan sikap dengan kinerja petugas pokja DBD kelurahan di Kota Tasikmalaya p=0,279. Penelitian sejenis oleh Bay 2012 yang dilakukan di lingkungan berbeda di Puskesmas Pondok Aren Kota Tangerang Selatan juga menunjukkan tidak ada hubungan antara sikap yang signifikan dengan kinerja kader Jumantik. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, keyakinan dan lain- lain. Dengan demikian sikap masyarakat yang positif akan berpengaruh terhadap perilakunya sendiri terhadap PSN-DBD. Sejalan dengan itu, Sarwono 2008 menyatakan bahwa sikap adalah suatu kecenderungan untuk merespon secara positif maupun negatif terhadap sesuatu objek melalui suatu persuasi, panutan dari seseorang atau dari kelompok sosialnya. Walaupun perilaku seseorang dipengaruhi oleh sikap namun tidak selamanya akan terwujud dalam suatu tindakan, karena untuk dapat terwujudnya suatu sikap menjadi kekuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung antara lain fasilitas, dukungan dari pihak lain, pengalaman serta lingkungan dan motivasi Notoatmodjo, 2010. Variabel sikap tidak berpengaruh terhadap keberadaan jentik disebabkan Jumantik memiliki tugas rangkap selain menjadi Jumantik juga menjadi kader pelayanan kesehatan lainnya seperti Kader KB, Kader Posyandu yang telah memiliki penilaian tersendiri terhadap pencegahan penyakit yang diderita masyarakat. Dalam Universitas Sumatera Utara hal ini Jumanti merasa jentik yang didata merupakan sumber penyakit yang harus diberantas atau dimusnahkan agar penyakit tidak terjangkit kepada masyarakat yang merupakan tugas bagi kader kesehatan.

5.1.3. Pengaruh Tindakan terhadap Keberadaan Jentik

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Juru Pemantau Jentik Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Langsa

3 42 166

Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

1 10 20

PENGARUH KEBERADAAN SISWA PEMANTAU JENTIK AKTIF DENGAN KEBERADAAN JENTIK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 21 179

Penggunaan Lahan Perkotaan, Keteraturan Permukiman, Konsistensi Penghuni Terhadap Keberadaan Pekarangan (Studi Kasus: Kecamatan Pekanbaru Kota, Sail, Dan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau)

0 12 69

PERILAKU PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 3 5

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 2 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 1 54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 7

PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kes

0 5 18