Analisis Bivariat Analisis Multivariat Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

2. House Indeks Jumlah rumahbangunan yang ditemukan jentik x 100 Jumlah rumahbangunan yang diperiksa Hasil keberadaan jentik diperoleh dari laporan bulanan Jumantik yang disampaikan ke puskesmas yang berada wilayah Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai. Selanjutnya keberadaan jentik dikategorikan: 1 Ada jentik, bila hasil pengukuran ABJ oleh Jumantik 95 2 Tidak ada jentik, bila hasil pengukuran ABJ oleh Jumantik 95. 3.7. Metode Analisis Data 3.7.1. Analisis Univariat Analisis Univariat digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan secara deskriptif frekwensi dan persentase dari masing-masing variabel independen perilaku: pengetahuan, sikap, tindakan dan motivasi: kemauan, kemampuan, insentif, kesempatan serta variabel dependen keberadaan jentik.

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pengaruh antara variabel independen dengan menggunakan uji Chi Square pada taraf kepercayaan 95.

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel independen dan variabel dependen menggunakan uji Regresi Logistik Berganda pada taraf kepercayaan p0,05. Melalui uji multivariat ini akan diketahui variabel independen Universitas Sumatera Utara mana yang paling dominan memengaruhi variabel dependen. Model persamaan regresi logistik berganda adalah sebagai berikut Arikunto, 2006: 1 Ŷ = 1 + e – a + β1X1 ..... + βiXi Keterangan : Ŷ = Keberadaan jentik β 1, β 2, β 3, β 4 , β 5 = Konstanta betha tiap variabel independen yang diteliti X 1 = Pengetahuan X 2 = Sikap X 3 = Tindakan X 4 = Kemauan X 5 = Kemampuan X 6 = Insentif X 7 = Kesempatan e = Error tingkat kesalahan yaitu 0,05 5. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1. Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

Kecamatan Tampan memiliki luas wilayah 59,81 km 2 dan membawahi 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Simpang Baru, Kelurahan Delima, Kelurahan Sidomulyo Barat, dan Kelurahan Tuah Karya. Jumlah penduduk di Kecamatan Tampan sebanyak 179.172 jiwa 85 RW dan 529 RT. Masyarakt memiliki sumber air bersih dari PDAM 6, sumur gali 10 dan 84 dari sumur bor. Kondisi rumah saat ini rata- rata tinggal di perumahaan dan sedikit yang menggunakan penampungan air di luar rumah. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Marpoyan Damai yaitu Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Simpang Tiga Rawat Inap 4.1.2. Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru Kecamatan Marpoyan Damai memiliki luas wilayah 41,23 km 2 dan membawahi 5 Kelurahan yaitu Kelurahan Sidomulyo Timur, Kelurahan Maharatu, Kelurahan Wonorejo, Kelurahan Tangkerang Barat, dan Kelurahan Tangkerang Tengah. Jumlah penduduk di Kecamatan Marpoyan Damai sebanyak 134.870 jiwa 86 RW dan 512 RT . Masyarakt memiliki sumber air bersih dari sumur gali 15 dan 85 dari sumur bor. Kondisi rumah saat ini rata-rata tinggal di perumahaan dan sedikit yang menggunakan penampungan air di luar rumah. Masyarakat memiliki penampungan untuk kebutuhan sehari-hari pada ember-ember yang habis digunakan setiap hari. Ada penampung air masyarakat berupa galon besar terletak di atas rumah Universitas Sumatera Utara dengan kondisi tertutup rapat dan menggunakan shower untuk mandi. Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kecamatan Marpoyan Damai yaitu Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Simpang Tiga Rawat Inap. Jumantik yang dilantik oleh Lurah pada umumnya adalah berstatus sebagai ibu rumah tangga dan pernah atau masih aktif dalam Kader Kesehatan lainnya seperti kader KB, kader posyandu dan kader lingkungan. Upaya meningkatkan bebas jentik di wilayah Kerja Kecamatan Tampan yang terdiri dari Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rawat Jalan Sidomulyo dan Puskesmas Simpang Baru memiliki kebijakan dengan melatih kader Jumantik sebanyak 1 orang setiap Rukun Warga RW. Demikian juga wilayah kerja Kecamatan Marpoyan Damai terdiri dari Puskesmas Simpang Tiga dan Puskesmas Garuda melakukan pelatihan kepada Jumantik sebanyak 1 orang setiap Rukun Warga RW. Kelurahan beserta tokoh-tokoh masyarakat menggalakkan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan kejadian DBD dengan melakukan gotong royong Minggu Bersih diselenggarakan seminggu sekali. 4.2. Analisis Univariat 4.2.1. Karakteristik Responden

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Juru Pemantau Jentik Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Langsa

3 42 166

Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

1 10 20

PENGARUH KEBERADAAN SISWA PEMANTAU JENTIK AKTIF DENGAN KEBERADAAN JENTIK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 21 179

Penggunaan Lahan Perkotaan, Keteraturan Permukiman, Konsistensi Penghuni Terhadap Keberadaan Pekarangan (Studi Kasus: Kecamatan Pekanbaru Kota, Sail, Dan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau)

0 12 69

PERILAKU PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 3 5

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 2 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 1 54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 7

PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kes

0 5 18