tindakan dan menghasilkan keputusan. Pada awalnya dari rantai motivasi memulai dengan kebutuhan yang dipenuhi, mencari jalan untuk memenuhi kebutuhan, perilaku
yang berorientasi pada tujuan, pembangkitan kinerja, menimbulkan imbalan dan hukuman. Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja
seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Perbedaan motivasi kerja
bagi seorang biasanya tercermin dalam berbagai kegiatan dan bahkan prestasi yang dicapainya Uno, 2011.
2.2.1. Definisi Motivasi
Menurut Mc. Donal, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya
tujuan Sardiman, 2007. Pendapat Sutrisno 2010 bahwa motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja dengan memberikan daya
penggerak untuk menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan dalam dirinya. Pendapat Maslow Hasibuan, 2005, bahwa motivasi dapat juga disebut
sebagai dorongan, hasrat atau kebutuhan manusia dalam melakukan kegiatan tertentu. motivasi merupakan hirerarki kebutuhan yang terdiri dari lima tingkatan:
1kebutuhan mempertahankan hidup physiological needs, 2kebutuhan rasa aman safety needs, 3kebutuhan social social needs, 4kebutuhan akan
penghargaanprestasi esteem needs, dan 5kebutuhan untuk mempertinggi kapasitas
Universitas Sumatera Utara
kerja self actualisation needs. Ini sesuai dengan kajian teoritis sebelumnya telah dikemukakan bahwa produktivitas ditentukan oleh motivasi yang dimilikinya.
Selanjutnya Luthans 2006, menambahkan motivasi kerja menentukan apa yang memotivasi orang dalam pekerjaan, berfokus pada identifikasi kebutuhan dan
dorongan pada diri seseorang dan bagaimana kebutuhan dan dorongan tersebut diprioritaskan.
2.2.2. Tujuan Motivasi
Menurut Siagian 2006, tujuan motivasi antara lain untuk meningkatkan moral dan kepuasan kerja seseorang, meningkatkan produktivitas kerja,
mempertahankan kestabilan, meningkatkan kedisiplinan, mengaktifkan pengadaan petugas, menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik; meningkatkan loyalitas,
kreatifitas, dan partisipasi, meningkatkan kesejahteraan dan mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya.
Herzberg dalam Nawawi 2008 menambahkan bahwa ada dua faktor yang dapat memberikan kepuasan dalam bekerja yaitu :
a. Faktor sesuatu yang dapat memotivasi motivator.
Faktor ini antara lain adalah faktor prestasi achievement, faktor pengakuanpenghargaan, faktor tanggung jawab, faktor memperoleh kemajuan
dan perkembangan dalam bekerja khususnya promosi dan faktor pekerjaan itu sendiri. Faktor ini terkait dengan kebutuhan pada urutan yang tinggi dalam teori
Maslow. b.
Kebutuhan Kesehatan Lingkungan Kerja Hygiene Factors.
Universitas Sumatera Utara
Faktor ini dapat berbentuk upahgaji, hubungan antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan perusahaan, dan proses administrasi di perusahaan.
Faktor ini terkait dengan kebutuhan pada urutan yang lebih rendah dalam teori Maslow.
2.2.3. Teori Motivasi Menurut Para Ahli