Kerangka Konsep Penelitian Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

2.7. Kerangka Konsep Penelitian

Berdasarkan landasan teori yang diuraikan di atas, digambarkan bagan kerangka konsep penelitian ini yaitu: Variabel Independen Variabel Dependen Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian Perilaku Jumantik : 1. Pengetahuan 2. Sikap 3. Tindakan Keberadaan Jentik 1. Tidak ada jentik 2. Ada jentik Motivasi Jumantik : 1. Intrinsik a. Kemauan b. Kemampuan 2. Ekstrinsik a. Insentif b. Kesempatan Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan survei, yang bersifat explanatory research bertujuan untuk menjelaskan pengaruh perilaku dan motivasi juru pemantau jentik Jumantik terhadap keberadaan jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tampan dan Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru. Alasan pemilihan lokasi karena pada tahun 2012, kedua kecamatan ini memiliki kasus DBD tertinggi nomor 1 dan 2 dengan jumlah kasus masing-masing 27 orang dan 20 orang dengan keberadaan jentik 89,70.Waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Mei 2014. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi penelitian adalah seluruh Jumantik yang bertugas di Kecamatan Tampan dan Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, dengan rincian jumlah yaitu: Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Populasi Penelitian No. Kecamatan Jumlah RW Jumlah Jumantik orang Tampan: 1. Simpang Baru 17 17 2. Delima 14 14 3. Sidomulyo Barat 25 25 4. Tuah Karya 13 13 Jumlah 89 89 Marpoyan Dame: 1. Sidomulyo Timur 13 13 2. Maharatu 18 18 3. Wonorejo 20 20 4. Tangkerang Barat 15 15 5. Tangkerang Tengah 20 20 Jumlah 86 86 Total Populasi 175 175 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah RW di kedua kecamatan yaitu Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai adalah 89 dan 86 RW dan masing- masing RW mempunyai 1 orang Jumantik. Jadi keseluruhan Jumantik ada 175 orang.

3.3.2. Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin, 1960 dalam Sudjarwo 2002 sebagai berikut : N n = 1 + NeĀ² Dimana : n = Besar Sampel N = Ukuran Populasi Universitas Sumatera Utara e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau 1 175 n = 1 + 1750,1 2 175 n = 1 + 1750,01 175 n = 1 + 1,75 = 63,6. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, dari 175 orang juru pemantau jentik, diperoleh jumlah sampel sebanyak 64 orang. Untuk menentukan sampel digunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling yakni semua anggota sampel dianggap memiliki karakteristik yang sama full homogen yakni jumantik yang sama-sama memiliki SK menjadi jumantik dan sudah pernah mendapat pelatihan dari Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis. Pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah dan sesuai dengan masalah penelitian. Teknik atau alat untuk memperoleh data atau keterangan dari objek adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Data primer diperoleh melalui pemberian daftar pertanyaan kuesioner kepada responden untuk mengetahui karakteristik responden umur dan tingkat pendidikan dan lama kerja, perilaku responden pengetahuan, sikap dan tindakan dan motivasi responden motivasi intrinsik dan ekstrinsik dan data hasil pemeriksaan jentik oleh Jumantik pada bulan April 2014 untuk mengetahui keberadaan jentik yang dibuktikan dengan pengisian formulir. 2. Data sekunder diperoleh melalui studi dokumentasi dengan cara meneliti dokumen-dokumen dan bahan tulisan serta sumber-sumber lain yang berkaitan dengan data keberadaan jentik dan kasus penyakit DBD dari instansi terkait.

3.5. Uji Validitas dan Reliabilitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Juru Pemantau Jentik Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Langsa

3 42 166

Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

1 10 20

PENGARUH KEBERADAAN SISWA PEMANTAU JENTIK AKTIF DENGAN KEBERADAAN JENTIK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 21 179

Penggunaan Lahan Perkotaan, Keteraturan Permukiman, Konsistensi Penghuni Terhadap Keberadaan Pekarangan (Studi Kasus: Kecamatan Pekanbaru Kota, Sail, Dan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau)

0 12 69

PERILAKU PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 3 5

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 2 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 1 54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 7

PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kes

0 5 18