kosong, pemakaman, dan lain-lain. Jentik-jentik yang ditemukan di tempat- tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah bak mandiWC, drum,
tempayan dan sampah-sampahbarang-barang bekas yang dapat menampung air hujan dapat dipastikan bahwa jentik tersebut adalah nyamuk Aedes aegypti
penular DBD. Jentik-jentik yang terdapat di gotcomberanselokan bukan jentik nyamuk Aedes aegypti.
Selanjutnya cara mencatat dan melaporkan hasil pemeriksaan jentik adalah sebagai berikut:
a. Tuliskan nama desakelurahan yang akan dilakukan pemeriksaan jentik.
b. Tuliskan nama keluargapengelola petugas kebersihan bangunan dan alamatnya
pada kolom yang tersedia. c.
Bila ditemukan jentik tulislah tanda +, dan apabila tidak ditemukan tulislah - di kolom yang tersedia pada formulir JPJ 1.
d. Tulislah hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan seperti
rumahkavling kosong, penampungan air hujan, dan lain-lain. e.
Satu lembar formulir diisi untuk kurang lebih 30 KK. f.
Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ABJ ke puskesmas sebulan sekali.
2.4. Angka Bebas Jentik ABJ Aedes Aegypti
Pemberantasan jentik Aedes aegypti yang merupakan bagian dari Pemberantasan Sarang Nyamuk PSN dapat dilakukan dengan cara kimia, biologi
dan fisik. Secara kimia pemberantasan jentik dapat dilakukan dengan insektisida
Universitas Sumatera Utara
larvasida ini dikenal dengan abatisasi. Secara biologi dilakukan dengan memelihara ikan pemakan jentik seperti ikan kepala timah dan ikan gupi Soegeng, 2004.
Pengamatan nyamuk sangat diperlukan untuk mengetahui keadaan nyamuk dan menyusun program pengendalian maupun untuk mengevaluasi keberhasilan dari
program tersebut. Pengamatan Aedes aegypti diasa dikenal dengan nama survei Aedes aegypti, yaitu: penyelidikan-penyelidikan terhadap kehidupan nyamuk termasuk
kepadatan populasinya Depkes RI, 2008. Untuk mengetahui keadaan populasi nyamuk Aedes aegypti di suatu daerah
dapat melalui survey terhadap stadium jentik-jentik atau nyamuk dewasa, sebagai hasil survey tersebut didapat indeks–indeks Aedes aegypti indeks jentik, indeks
ovitrap, bitting rate, dalam hal ini pengamatan yang dimaksud adalah mengenai indeks jentik yang diukur dari Depkes RI, 2008:
1. House Indeks HI
Jumlah rumahbangunan yang ditemukan jentik x 100
Jumlah rumahbangunan yang diperiksa Dari hasil survei jentik didapat data-data mengenai House Indeks HI, yang
ditentukan setiap bulan untuk daerah-daerah pelabuhan. Cara yang tepat untuk menentukan indeks-indeks jentik adalah dengan memakai cara single larvae survey
yaitu semua kontainer menjadi sarang nyamuk diteliti, bila ditemukan jentik nyamuk maka diambil seekor dari setiap kontainer untuk diperiksa. Indikator Angka Bebas
Jentik nasional adalah di atas 95 Depkes RI, 2008.
Universitas Sumatera Utara
Bila ditemukan sarang nyamuk dengan investasi campuran, misalnya terdapat jentik Aedes aegypti maka dipilih jentik dari nyamuk yang sesuai dengan ciri-cirinya
yaitu berwarna putih keabu-abuan, bergerak lamban dengan gerakan membentuk huruf S dan apabila terkena cahaya senter akan bergerak aktif Depkes RI, 2003.
2.5. Demam Berdarah Dengue DBD