Analisis Bivariat Diundang untuk menghadiri penyuluhan

4.2.9. Keberadaan Jentik

Berdasarkan hasil laporan responden tentang keberadaan jentik, 49 orang 76,6 responden memiliki daerah yang keberadaan jentik di atas 95 atau dikategorikan tidak ada jentik dan 15 orang 23,4 responden mempunyai daerah keberadaan jentik di bawah 95 atau dikategorikan ada jentik. Tabel 4.16. Distribusi Keberadaan Jentik No KeberadaanJentik f 1. Tidak ada jentik 49 76,6 2. Ada jentik 15 23,4 Total 64 100,0 Keberadaan jentik di Kecamatan Tampan berdasarkan House Indeks HI adalah 97. Angka Bebas Jentik di Kecamatan Marpoyan Damai berdasarkan House Indeks HI adalah adalah 98, sehingga rata-rata keberadaan jentik di kedua kecamatan tersebut adalah 98+97=195:2=97,5, telah mencapai target keberadaan jentik nasional 95. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17. Distribusi Angka Bebas Jentik di Kecamatan Tanpan dan Marpoyan Damai No Keberadaan Jentik person 1. Kecamatan Tampan 97 2. Kecamatan Marpoyan Damai 98

4.3. Analisis Bivariat

Pengaruh perilaku pengetahuan, sikap dan tindakan dan motivasi instrinsik yaitu kemauan, kemampuan dan motivasi ekstrinsik yaitu insentif dan kesempatan Universitas Sumatera Utara dengan keberadaan jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru terlihat pada Tabel 4.18. Tabel 4.18. Pengaruh Perilaku dan Motivasi dengan Keberadaan Jentik Variabel Keberadaan Jentik Total p value Tidak ada Jentik Ada Jentik n n n Perilaku Pengetahuan Baik 43 81,1 10 18,9 53 100 0,058 Kurang Baik 6 54,5 5 45,5 11 100 Sikap Baik 41 85,4 7 14,6 48 100 0,004 Kurang Baik 8 50,0 8 50,0 16 100 Tindakan Baik 41 87,2 6 12,8 47 100 0,001 Kurang Baik 8 47,1 9 52,9 17 100 Motivasi Instrinsik: Kemauan Baik 38 84,4 7 15,6 45 100 0,022 Kurang Baik 11 57,9 8 42,1 19 100 Kemampuan Baik 42 85,7 7 14,3 49 100 0,002 Kurang Baik 7 46,7 8 53,3 15 100 Ekstrinsik Insentif Sesuai 35 87,5 5 12,5 40 100 0,008 Kurang sesuai 14 58,3 10 41,7 24 100 Kesempatan Baik 39 86,7 6 13,3 45 100 0,003 Kurang Baik 10 52,6 9 47,4 19 100 Pada Tabel 4.18 diketahui bahwa perilaku pengetahuan, sikap dan tindakan dan motivasi intrinsik: kemauan dan kemampuan, dan ekstrinsik: motivasi insentif dan kesempatan dengan keberadaan jentik adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Pengetahuan Dari 53 responden yang memiliki pengetahuan baik, 43 orang 81,1 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 11 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik, 6 orang 54,5 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Tidak ada pengaruh pengetahuan dengan keberadaan jentik. 2. Sikap Dari 48 responden yang memiliki sikap baik, 41 orang 85,4 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 16 responden yang memiliki sikap kurang baik, masing- masing 8 orang 50,0 wilayah kerjanya tidak ada jentik dan ada jentik. Ada pengaruh sikap dengan keberadaan jentik. 3. Tindakan Dari 47 responden yang memiliki tindakan baik, 41 orang 87,2 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 17 responden yang memiliki tindakan kurang baik, 9 orang 52,9 wilayah kerjanya ada jentik. Ada pengaruh tindakan dengan keberadaan jentik. 4. Kemauan Dari 45 responden yang memiliki kemauan baik, 38 orang 84,4 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Sementara dari 19 responden yang memiliki kemauan kurang baik, 11 orang 57,9 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Ada pengaruh kemauan dengan keberadaan jentik. Universitas Sumatera Utara 5. Kemampuan Dari 49 responden yang memiliki kemampuan baik, 42 orang 85,7 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 15 responden yang memiliki kemampuan kurang baik, 8 orang 53,3 wilayah kerjanya ada jentik. Ada pengaruh kemampuan dengan keberadaan jentik. 6. Insentif Dari 40 responden yang menyatakan insentif sesuai, 35 orang 87,5 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 24 responden yang menyatakan insentif kurang sesuai, 14 orang 58,3 wilayah kerjanya ada jentik. Ada pengaruh insentif dengan keberadaan jentik. 7. Kesempatan Dari 45 responden yang menyatakan kesempatan baik, 39 orang 86,7 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Dari 19 responden yang menyatakan kesempatan kurang baik, 10 orang 52,6 wilayah kerjanya tidak ada jentik. Ada pengaruh kesempatan dengan keberadaan jentik.

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Karakteristik Juru Pemantau Jentik Dan Kesehatan Lingkungan Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Kota Langsa

3 42 166

Hubungan Kinerja dan Motivasi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) terhadap Kasus DBD di Wilayah Kelurahan Kauman Kota Blitar

1 10 20

PENGARUH KEBERADAAN SISWA PEMANTAU JENTIK AKTIF DENGAN KEBERADAAN JENTIK DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG TAHUN 2013

0 21 179

Penggunaan Lahan Perkotaan, Keteraturan Permukiman, Konsistensi Penghuni Terhadap Keberadaan Pekarangan (Studi Kasus: Kecamatan Pekanbaru Kota, Sail, Dan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau)

0 12 69

PERILAKU PERNIKAHAN DINI PADA REMAJA DI KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 3 5

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT KECAMATAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 2 10

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU

0 1 54

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 41

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh Perilaku dan Motivasi Juru Pemantau Jentik Terhadap Keberadaan Jentik di Kecamatan Tampan dan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru

0 0 7

PENGARUH PERILAKU DAN MOTIVASI JURU PEMANTAU JENTIK TERHADAP KEBERADAAN JENTIK DI KECAMATAN TAMPAN DAN MARPOYAN DAMAI KOTA PEKANBARU TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes) dalam Program Studi S2 Ilmu Kes

0 5 18