dari materi yang dipelajari, dan 5 aspek afektif, yaitu aspek yang berkenaan dengan minat pembaca yang berpengaruh terhadap
kegiatan membaca.
d. Menulis
Menulis dapat dianggap sebagai proses atau suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk
menghasilkan sebuah tulisan Santosa dan kawan-kawan, 2008: 6.14.
8. Keterampilan Menulis
a. Pengertian Menulis
Menurut Suparno dan Yunus 2007 : 1.3 menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan berko-
munikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.
Menurut Tarigan 2004: 2.57-2.58 menulis merupakan kegiatan yang bersifat aktif-produktif. Menulis adalah penyam-
paian pesan yang dilakukan secara tertulis kepada pihak lain. Menurut Morsey dalam Santosa dan kawan-kawan, 2008:
3.21 menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif karena penulis harus terampil menggunakan
grofologi, struktur bahasa, dan memiliki pengetahuan bahasa yang memadai.
Santosa dkk. 2008: 6.14 mengemukakan bahwa menulis dapat dianggap sebagai proses ataupun suatu hasil. Menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan.
Berdasarkan beberapa pengertian mengenai menulis yang dikemukakan oleh para ahli, peneliti mengartikan bahwa menulis
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain dalam bentuk tulisan.
b. Tahapan Menulis
Suparno dan Yunus 2007:1.14 menyatakan bahwa sebagai proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan
melibatkan beberapa fase yaitu fase prapenulisan persiapan, penulisan pengembangan isi karangan, dan pascapenulisan
telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan. a.
Tahap Prapenulisan Proett dan Gill dalam Suparno dan Yunus 2007:
1.16 mengemukakan bahwa pada tahap ini merupakan fase mencari, menemukan, dan mengingat kembali pengetahuan
atau pengalaman yang diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari
kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga apa yang ingin ditulis dapat disajikan dengan baik.
Menurut Komaidi 2011 pada tahap prapenulisan, penulis hanya membangun suatu fondasi untuk topik yang
berdasarkan pada pengetahuan, gagasan, dan pengalaman penulis.
Pada fase prapenulisan terdapat aktivitas memilih topik, menetapkan tujuan dan sasaran, mengumpulkan bahan
atau informasi yang diperlukan, serta mengorganisasikan ide atau gagasan dalam bentuk kerangka karangan Suparno dan
Yunus, 2007:1.16. b.
Tahap Penulisan Menurut Suparno dan Yunus 2007 pada tahap
prapenulisan telah ditentukan topik dan tujuan karangan, mengumpulkan informasi yang relevan, serta membuat
kerangka karangan. Dengan selesainya kegiatan tersebut, berarti penulis siap untuk menulis. Pada tahap penulisan
penulis harus segera menulis inspirasi yang telah muncul, semua gagasan yang baik atau kurang baik ditulis dalam
sebuah bentuk tulisan yang direncanakan Komaidi, 2011: 7. Pada fase penulisan terdapat aktivitas mengem-
bangkan butir demi butir ide yang terdapat dalam kerangka karangan, dengan memanfaatkan bahan atau informasi yang
telah dipilih dan dikumpulkan Suparno dan Yunus, 2007: 1.22.
c. Tahap Pascapenulisan
Suparno dan Yunus 2007 mengemukakan bahwa pada fase pascapenulisan merupakan tahap penghalusan dan
penyempurnaan buram yang dihasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan revisi perbaikan.
Menurut Suparno dan Yunus 2007 penyuntingan diartikan sebagai kegiatan membaca ulang suatu buram
karangan dengan maksud untuk merasakan, menilai, dan memeriksa baik unsur mekanik atau pun isi karangan.
Tujuannya adalah untuk menemukan atau memperoleh infor- masi tentang unsur-unsur karangan yang perlu disempurnakan.
Kegiatan ini dapat dilakukan oleh orang lain atau penulisnya sendiri. Komaidi 2011 mengemukakan bahwa pada tahap
penyuntingan, penulis harus memperbaiki semua kesalahan ejaan, tata bahasa, dan tanda baca. Selain itu, juga
memperhatikan ketepatan penggunaan kata kerja dan keleng- kapan kalimat-kalimat.
Berdasarkan hasil penyuntingan, maka kegiatan revisi atau perbaikan karangan dilakukan. Kegiatan revisi dapat
berupa penambahan, penggantian, penghilangan, pengubahan, atau penyusunan kembali unsur-unsur karangan Suparno dan
Yunus, 2007:1.25. Menurut Komaidi 2011, setelah penulis
mengetahui kebaikan dan kekurangan penulisan, penulis harus mengulagi dan memperbaiki kembali.
Bertolak dari paparan tersebut, maka kegiatan penyuntingan dan perbaikan karangan dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut Suparno dan Yunus, 2007:1.25.
1 Membaca keseluruhan karangan.
2 Menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan
catatan bila ada hal-hal yang harus diganti, ditambahkan, disempurnakan.
3 Melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyun-
tingan.
c. Manfaat Menulis