Kelebihan Pendekatan Whole language Pendekatan Whole Language dengan Menulis Terbimbing dalam

14. Kelebihan Pendekatan Whole language

Penerapan pendekatan whole language dalam pembelajaran bahasa dilatarbelakangi oleh adanya kelebihan pendekatan tersebut. Kelebihan pendekatan whole language tercakup dalam ciri-ciri pembelajarannya Santosa dkk, 2008: 2.11 antara lain: a. Kelas yang menerapkan whole language penuh dengan barang cetakan. Barang-barang tersebut tergantung di dinding, pintu, dan furniture . b. Di kelas whole language siswa belajar melalui model atau contoh. Guru dan siswa bersama-sama melakukan kegiatan membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. c. Siswa bekerja dan belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya. Agar siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat perkembangannya maka di kelas tersedia buku dan materi yang menunjang. d. Di kelas whole language siswa berbagi tanggung jawab dalam pembelajaran. Peran guru lebih sebagai fasilitator dan siswa mengambil alih beberapa tanggung jawab yang biasanya dilakukan guru. e. Siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran bermakna. Siswa secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang membantu mengembangkan rasa tanggung jawab dan tidak tergantung. f. Di kelas whole language siswa berani mengambil resiko bebas bereksperimen. g. Siswa mendapat balikan feedback positif baik dari guru maupun temannya.

15. Pendekatan Whole Language dengan Menulis Terbimbing dalam

Pembelajaran Mengarang Deskripsi Pendekatan whole language merupakan pendekatan pembel- ajaran bahasa yang menerapkan pembelajaran secara utuh dan terpadu. Hal tersebut sesuai dengan karakteristik pola pikir siswa sekolah dasar yang bersifat menyeluruh dan tidak terpisah-pisah. Dalam hal terpadu, pada dasarnya whole language diterapkan dengan menghubungkan empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Apabila keempat keterampilan berbahasa tersebut saling dikaitkan, maka akan saling mendukung ketercapaian kompetensi berbahasa. Salah satu komponen dalam whole language adalah menulis terbimbing guided writingwriting workshop. Menulis terbimbing merupakan cara pembelajaran menulis yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis apa yang ingin ditulisnya dan bagaimana cara menulisnya dengan jelas, sistematis, dan menarik atas bimbingan dari guru. Dalam menulis perlu memperhatikan penentuan topik, pemilihan kosakata, penggunaan ejaan dan tanda baca, isi tulisan dan sebagainya, sehingga dalam kegiatan pembelajaran menulis guru harus mampu membimbing siswa untuk menghasilkan tulisan yang sempurna sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Berdasarkan sintaks atau langkah-langkah menulis terbimbing, guru dapat menerapkan model pembelajaran menulis terbimbing se- bagai salah satu alternatif model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Dalam pembelajaran menulis terbimbing melalui, tahapan-tahapan yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut. a. Persiapan prewriting. Pada tahap ini siswa menentukan sendiri topik yang akan ditulisnya dan guru hanya memberikan tema. b. Penyusunan draf kasar drafting. Siswa menyusun terlebih dahulu kerangka karangan dan mengembangkan kerangka karangan. c. Merevisi tulisan revising. Setelah siswa selesai membuat tulisan, ia harus merevisi sendiri hasil tulisannya tersebut. d. Melakukan penyuntingan editing, dengan melakukan koreksi bersama dengan bimbingan guru. e. Berbagi dengan teman dengan saling memeriksa tulisan sharing. Pada tahap ini siswa menukarkan tulisannya dengan teman lain. Setiap siswa dapat mengoreksi hasil tulisan temannya, sehingga mereka dapat saling memeriksa tulisan. f. Penulisan kembali tulisan dan mengumumkannya kepada teman- teman publishing. Ini merupakan tahap akhir dari pembelajaran menulis terbimbing. Setelah hasil tulisannya dikoreksi oleh teman- temannya, siswa tersebut menulis kembali dan mempublika- sikannya kepada teman-teman pada papan pajangan karya siswa. Adapun struktur menulis terbimbing itu sendiri dilakukan dalam tiga kategori kegiatan yaitu : 1 mini-lesson guru memberikan petunjuk tentang menulis kepada siswa. 2 writing time and conference guru mengarahkan siswa untuk mulai menyusun kerangka karangan, mengembangkan kerangka karangan, merevisi dan menyunting. 3 sharing time berdiskusi dengan teman atau kelompok kecil; saling membaca karya tulis masing-masing.

16. Evaluasi atau Penilaian dalam Pembelajaran Mengarang Deskripsi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS II SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 193

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA KELAS V SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 9 352

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN MEKARSARI 3 KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG.

0 1 36

IMPLEMENTASI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI SISWA KELAS V DI SDN PASIRWANGI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 37

(ABSTRAK) IMPLEMENTASI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MENULIS TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGARANG DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN 05 TAMBAKAJI KOTA SEMARANG.

0 0 2

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAPRESIASIKAN PUISI MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE.

0 2 6

Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siswa Kelas Iic Sd Djama’atul Ichwan Surakarta Tahun 2015/2016 Jurnal

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD 2 SIDOREKSO KUDUS

0 0 25

JURNAL PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE KOMPONEN JURNAL WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SDN 7 MATARAM TAHUN AJARAN 20132014

0 0 13