d. Memerinci dan menyistematiskan hal-hal yang menunjang keku-
atan bagian yang akan dideskripsikan.
11. Pilihan Kata Diksi
Keraf 2010 mengemukakan bahwa pilihan kata atau diksi bukan hanya dipergunakan untuk menyatakan kata-kata yang dipakai
untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, melainkan juga meliputi persoalan fraseologi, gaya bahasa, dan ungkapan. Fraseologi
mencakup persoalan kata-kata dalam pengelompokan atau susunannya. Gaya bahasa sebagai bagian dari diksi bertalian dengan
ungkapan-ungkapan yang individual atau karakteristik, atau memiliki nilai artistik yang tinggi Keraf, 2010: 23.
Keraf 2010 mengemukakan tiga simpulan mengenai pilihan kata diksi. Pertama, pilihan kata diksi mencakup pengertian kata-
kata yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan, cara membentuk pengelompokan kata-kata yang tepat atau menggunakan
ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata diksi adalah kemampuan
membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang
sesuai dengan situasi atau nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai
hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa.
Dalam penulisan karangan, penulis harus memperhatikan ketepatan pilihan kata agar pembaca dapat memahami karangan
dengan jelas. Ketepatan pilihan kata mempersoalkan kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan-gagasan yang tepat pada
imajinasi pembaca, seperti yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis Keraf, 2010: 87.
Keraf 2010 mengemukakan bahwa beberapa butir persoalan yang perlu diperhatikan agar dapat mencapai ketepatan pilihan kata.
a. Membedakan secara cermat denotasi dan konotasi.
b. Membedakan dengan cermat kata-kata yang hamper bersinonim.
c. Membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaan.
d. Menghindari kata-kata ciptaan sendiri.
e. Waspada terhadap penggunaan akhiran asing, terutama kata-kata
asing yang mengandung akhiran asing tersebut. f.
Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
g. Penulis harus dapat membedakan kata umum dan kata khusus.
h. Menggunakan kata-kata indria yang menunjukkan persepsi yang
sudah dikenal. i.
Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal.
j. Memperhatikan kelangsungan pilihan kata.
Pilihan kata diksi yang digunakan dalam karangan deskripsi adalah kata khusus, sehingga penulis dapat menggambarkan keadaan
yang akan ditulis secara rinci. Keraf 2010 mengemukakan bahwa kata khusus adalah kata yang mengacu kepada pengarahan-penga-
rahan yang khusus dan kongkret. Oleh karena kata yang khusus memperlihatkan pertalian yang khusus atau kepada obyek yang
khusus, maka kesesuaian akan lebih cepat diperoleh antara pembaca dan penulis Keraf, 2010: 90.
Keraf 2010 juga mengemukakan bahwa kata-kata yang kongkret dan khusus menyajikan banyak informasi kepada para
pembaca, sehingga tidak mungkin timbul salah paham. Selain memberi informasi yang jauh lebih banyak, kata khusus juga memberi
sugesti yang jauh lebih mendalam.
12. Pendekatan dalam Pembelajaran Berbahasa