Memperhatikan model Mengingat Produksi Motivasi Atribut model

membayangkan seolah-olah sebagai pengamat. Proses pembelajaran melalui pengamatan terhadap model adalah sebagai berikut.

a. Memperhatikan model

Winataputra 2008 menyatakan bahwa seorang pengamat dapat belajar melalui pengamatan apabila pengamat dapat memper- hatikan kegiatan-kegiatan yang diperagakan oleh model dan benar- benar memahaminya. Untuk menerapkan teori belajar sosial dan memastikan bahwa siswa member perhatian pada perilaku yang akan dimodelkan maka guru sebaiknya mengusahakan untuk: 1 menekankan bagian-bagian penting dari perilaku yang akan dipe- lajari untuk memusatkan perhatian siswa, 2 membagi kegiatan yang besar menjadi bagian-bagian kecil, 3 memperjelas keteram- pilan-keterampilan yang menjadi komponen suatu perilaku, 4 memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekkan hasil pengamatan mereka.

b. Mengingat

Dalam tahap mengingat, pengamat harus mengubah informasi yang didapatnya menjadi bentuk gambaran mental, atau menjadi simbol-simbol verbal, kemudian menyimpan dalam ingat- annya Winataputra, 2008: 4.12.

c. Produksi

Komponen ketiga dalam proses peniruan modeling adalah mengubah ide, gambaran, atau ingatan menjadi tindakan. Umpan balik terhadap hasil belajar dapat dilakukan melalui pengamatan diri dan masukan dari pelatih, guru, dan modelnya sendiri Winataputra, 2008: 4.12.

d. Motivasi

Menurut Winataputra 2008 pada umumnya, seorang pengamat akan cenderung untuk memperagakan perilaku yang ditirunya apabila hal tersebut menghasilkan hal yang berharga atau diinginkan oleh pengamat tersebut. Pengamat tidak akan mempe- ragakan perilaku yang mengakibatkan munculnya hukuman atau tidak mendapat hadiah dari perbuatan tersebut. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran perlu diterapkan pemberian hukuman atau penghargaan untuk meningkatkan motivasi siswa Winataputra, 2008: 4.12.

e. Atribut model

Untuk meramalkan efek dari konsekuensi yang diterima seorang model, para guru harus memperhatikan karakteristik atau atribut siswa yang dijadikan model. Semakin mirip karakteristik seorang model dengan pengamatnya, semakin besar kemungkinan tindakan yang mirip dilakukan oleh pengamat Winataputra, 2008: 4.15. Winataputra 2008 mengemukakan beberapa langkah untuk menerapkan teori belajar sosial, yang dapat dimanfaatkan oleh para guru untuk mengatur pembelajaran dengan mengamati pemodelan adalah sebagai berikut. a. Guru menentukan perilaku yang akan ditiru, yang meliputi keterampilan kognitif, afektif, dan motorik. b. Guru menentukan orang yang akan bertindak sebagai model. c. Guru memastikan tampilnya perilaku dalam pemodelan. d. Guru menciptakan nilai manfaat dari perilaku dalam pemodelan. Teori belajar sosial berkaitan dengan penelitian pembelajaran mengarang deskripsi melalui penerapan pendekatan whole language dengan menulis terbimbing karena dalam pembelajaran tersebut menekankan guru sebagai model dalam kegiatan mengarang deskripsi. Guru sebagai model juga memberikan bimbingan menulis untuk mendukung tercapainya hasil produk yang merupakan tindak lanjut pengamatan terhadap guru model.

3. Aktivitas Siswa

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS II SDN PAKINTELAN 03 KOTA SEMARANG

1 10 193

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA KELAS V SDN SEKARAN 02 SEMARANG

0 9 352

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN MEKARSARI 3 KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG.

0 1 36

IMPLEMENTASI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI SISWA KELAS V DI SDN PASIRWANGI KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 0 37

(ABSTRAK) IMPLEMENTASI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE DENGAN MENULIS TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGARANG DESKRIPSI SISWA KELAS V SDN 05 TAMBAKAJI KOTA SEMARANG.

0 0 2

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAPRESIASIKAN PUISI MELALUI PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE.

0 2 6

Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Whole Language Pada Siswa Kelas Iic Sd Djama’atul Ichwan Surakarta Tahun 2015/2016 Jurnal

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE BERBANTUAN AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SD 2 SIDOREKSO KUDUS

0 0 25

JURNAL PENERAPAN PENDEKATAN WHOLE LANGUAGE KOMPONEN JURNAL WRITING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SDN 7 MATARAM TAHUN AJARAN 20132014

0 0 13