Penerimaan Usahaternak Analisis Pendapatan Usahaternak .2 Biaya Produksi

Peternak mitra sistem bagi hasil paling rendah karena ada biaya sewa kandang. Biaya penyusutan peralatan terbesar dikeluarkan oleh peternak mandiri sebesar Rp.870.388,4. Peternak bagi hasil sebesar Rp.246.369,4 dan peternak sistem kontrak sebesar Rp.237.489,9. Biaya penyusutan alat pada peternak mandiri paling besar karena peralatan yang di pakai lebih bagus dibandingkan peternak mitra seperti pemanas yang menggunakan kompor gas, sedangkan peternak mitra menggunakan semawar dan kompor batubara. Biaya tenaga kerja keluarga TKDK terbesar dikeluarkan oleh peternak sistem kontrak sebesar Rp.1.126.520. Peternak Mandiri sebesar Rp.678.595,4 dan peternak mitra sistem bagi hasil sebesar Rp.375.000. Biaya TKDK pada peternak sistem kontrak paling besar karena hampir sebagian besar pekerjaan dikerjakan oleh sendiri.

7.1.3 Penerimaan Usahaternak

Penerimaan yang diperoleh peternak di dapat dari hasil penjualan ayam panen ditambah dengan penerimaan lain seperti hasil penjualan kotoran dan karung. Komponen penerimaan dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Penerimaan Usahaternak Ayam Broiler Pada Kemitraan Sistem Bagi Hasil, Sistem Kontrak dan Peternak Mandiri. Skala Usaha 5000 ekor Satu Periode Maret-April 2008

IV. Penerimaan

Sistem Bagi Hasil Rupiah Sistem kontrak Rupiah Mandiri Rupiah Hasil Panen 76.035.797,2 75.971.666 88.699.854 Kotoran 209.672,619 143.188,9 147.056,1 Karung 190.267,857 322.360,2 201.663,4

V. Total Penerimaan 76.435.737,7

76.437.215 89.048.573 Tabel 18. menunjukkan total penerimaan terbesar diperoleh oleh peternak mandiri yaitu sebesar Rp.89.048.573, yang diterima dari hasil panen sebesar Rp 88.699.854 dari penjualan kotoran sebesar Rp. 47.056,1 dan hasil penjualan karung sebesar Rp.201.663,4. Total penerimaan terkecil diperoleh oleh peternak sistem bagi hasil sebesar Rp. 76.435.737,7 yang diterima dari hasil panen sebesar Rp.76.035.797,2 dari penjualan kotoran sebesar Rp.209.672,61 dan hasil penjualan karung sebesar Rp. 190.267,85. Total penerimaan Peternak mitra sistem kontrak berada diantara peternak mandiri dan peternak mitra sistem kontrak, yaitu sebesar Rp.76.437.215 yang diterima dari hasil panen sebesar Rp.75.971.666, dari penjualan kotoran sebesar Rp.143.188,9 dan hasil penjualan karung sebesar Rp.322.360. Perbedaan penerimaan ini khususnya yang dihasilkan dari hasil panen dikarenakan, penjualan berat ayam peternak mandiri yang lebih besar daripada peternak mitra. Total berat ayam yang dijual sebesar 7391,65 kg dengan rata-rata berat ayam 1,55 kg, dan harga jual Rp 12.000kg Besarnya total berat ayam yang dijual juga dipengaruhi mortalitas ayam yang lebih kecil yaitu 4,2 persen. Penerimaan yang diperoleh peternak mitra, baik sistem bagi hasil dan sistem kontrak tidak berbeda jauh dengan berat total ayam yang dijual sebanyak 5987,07 kg, dengan rata-rata berat ayam 1.27 kg dan harga jual Rp. 12.700kg. Penerimaan yang diperoleh peternak sistem kontrak untuk hasil total berat panen sebanyak 5982,02 kg dengan rata-rata berat ayam 1.26 kg dan harga jual Rp.12.700. Rendahnya total berat ayam yang dijual juga dipengaruhi mortalitas ayam, Sistem bagi hasil dengan mortalitas 6,03 persen dan sistem kontrak 5,45 persen. Peternak mitra tidak dapat menjual ayam sendiri, karena berat ayam yang dijual pada peternak mitra disesuaikan dengan permintaan perusahaan inti, di mana perusahaan inti menginginkan berat ayam yang fluktuatif. Berbeda dengan peternak mandiri, yang dapat menjual ayam sesuai dengan keinginan peternak, sehingga dapat menjual ayam dengan berat yang lebih besar.

7.1.4. Pendapatan Usahaternak Ayam Broiler