Kerangka pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN

penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan RC Ratio Soehardjo dan Patong, 1973.

3.1.8 Konsep Kepuasan

Kepuasan pada dasarnya merupakan hal yang bersifat individual, setiap individu akan memiliki kepuasan yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Ini disebabkan adanya perbedaan pada masing-masing individu, semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu tersebut. Kepuasan sebagai sekumpulan perasaan, kepuasan kerja bersifat dinamis, dapat menurun dan timbul pada waktu dan tempat berbeda. Sifat lingkungan seseorang mempengaruhi perasaan didalam pekerjaan. Maslow 1984 menyatakan bahwa kepuasan akan timbul bila kebutuhan terpenuhi. Menurut Davis dan Newstrom 1994 Kepuasan kerja adalah seperangkat perasaan seseorang tentang menyenangkan atau tidak pekerjaan mereka. Kepuasan kerja umumnya mengacu pada sikap seseorang. Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan seseorang yang timbul dan imbalan yang disediakan pekerjaan, jadi kepuasan kerja juga berkaitan dengan teori keadilan, perjanjian, psikologis dan motivasi.

3.2. Kerangka pemikiran Operasional

Ketidakmampuan peternak kecil untuk mengembangkan usaha berasal dari berbagai faktor. Faktor-faktor utama yang menjadi kendala adalah keterbatasan modal, teknologi dan pasar. Keterbatasan inilah yang membuat peternak tidak dapat berusaha secara mandiri untuk menjalankan usahanya, dan pada akhirnya akan mengurangi keuntungan peternak. Kondisi ini menyebabkan mereka tidak mampu mengembangkan skala usaha. Berawal dari berbagai kendala ini maka peternak perlu untuk menjalin kerjasama yang saling menunjang dan menguntungkan dengan perusahaan peternakan dalam bentuk kemitraan, bentuk kemitraan yang terjadi adalah sistem bagi hasil dan sistem kontrak. Melalui kemitraan diharapkan produksi lebih meningkat, resiko relatif kecil dan pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan antara kedua belah pihak. Pelaksanaan kemitraan antara peternak dan perusahaan perlu dianalisis dan dievaluasi untuk mengetahui apakah kemitraan yang dilaksanakan telah memberikan manfaat yang maksimal bagi kedua belah pihak yang bermitra terutama peternak plasma sesuai dengan tujuan penelitian. Masalah-masalah yang menghambat jalannya kemitraan sering terjadi dalam pelaksanaan kemitraan. Hambatan dapat berasal dari pihak internal maupun eksternal. Faktor eksternal, misalnya kurang adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga keuangan sedangkan faktor internal berasal dari kedua pelaku yang terlibat. Faktor internal diduga berkaitan langsung dengan manfaat yang diperoleh peternak berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan Gambaran pelaksanaan kemitraan ayam broiler dapat dianalisis dengan analisis deskriptif selain itu diukur dengan pendekatan tingkat pendapatan yaitu membandingkan tingkat pendapatan antara peternak mitra dan non mitra. Selain itu ingin mengukur tingkat kepuasan peternak mitra dalam pelaksanaan kemitraan. Alur kerangka operasional dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Kerangka Pemikiran Operasional : di Bandingkan -Usaha ayam broiler masih berpeluang untuk dikembangkan -Keterbatasan peternak dalam menjalankan usaha Modal,Teknologi,Manajemen,Pasar Tingkat Kepuasan Tingkat Pendapatan Tanggapan Peternak Mitra Pelayanan dan Harapan Kemitraan yang sesuai dengan harapan pihak yang bermitra Peternak Mandiri Pelaksanaan kemitraan Hubungan Kemitraan Peternak Perusahaan Sistem Bagi Hasil Sistem Kontrak

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Rudi Jaya PS yang berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive dengan pertimbangan bahwa Rudi Jaya PS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis peternakan ayam broiler dan satu-satunya poultry shop yang berada di kota Depok serta adanya kesediaan pihak perusahaan untuk menyediakan data yang dibutuhkan untuk penelitian ini. Penelitian juga dilakukan terhadap peternak mitra dan peternak mandiri di Kecamatan Sawangan dan sekitarnya. Pengumpulan data dilakukan selama dua bulan Maret-Mei 2008 .

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari hasil wawancara dengan perusahaan, peternak dan pihak yang terkait dalam kerjasama kemitraan juga peternak mandiri. Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi seperti perusahaan, Badan Pusat Statistik dalam bentuk laporan atau tulisan yang relevan dengan topik penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan instrument berupa kuesioner.

4.3. Pengambilan Data

Pengambilan data untuk peternak mitra dilakukan dengan teknik metode sensus, dimana semua populasi peternak mitra diwawancarai, untuk peternak mandiri pengambilan data dilakukan dengan teknik metode snowball. Peternak