Gambaran Umum Perusahaan Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Rudi Jaya PS

BAB VI GAMBARAN UMUM

6.1 Gambaran Umum Perusahaan

Rudi Jaya PS merupakan perusahaan peternakan yang menjual perlengkapan input budidaya ayam broiler yang berlokasi di jalan Raya Parung Sawangan Kota Depok. Awalnnya pemilik meneruskan usaha ayahnya Haji Isa sebagai peternak mandiri sejak tahun 1980, dengan lokasi kandang di belakang rumah, setelah mempunyai pengalaman dan modal yang cukup Rudi Jaya PS didirikan oleh Bapak Rudi pada tahun 2005 dengan tujuan awal hanya menjual perlengkapan usahaternak ayam, namun berkembang dengan melakukan kerjasama dengan teman-temannya dalam bentuk kemitraan ayam sistem bagi hasil. Awal usaha mitra yang tergabung hanya enam peternak, dengan jumlah populasi 27.000 ekor per periode, namun terus berkembang hingga saat ini peternak plasmanya mencapai 20 peternak dengan jumlah populasi 93.550 ekor per periode dan dengan dua sistem kemitraan, sistem bagi hasil dan sistem kontrak. Selain menjual perlengkapan ternak, Rudi jaya PS juga menjual kebutuhan usaha budidaya ikan, seperti pelet dan perlengkapan lainnya. Rudi Jaya PS sendiri merupakan perusahaan perseorangan dimana Bapak Rudi selain sebagai pendiri dan pemilik beliau juga bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan, dari produksi hingga pemasaran. Dalam kegiatan operasional perusahaan, pemilik dibantu oleh enam orang tenaga kerja yang membantu dalam bidang administrasi, keuangan dan distribusi, semua pegawainya adalah saudara dari Bapak Rudi. Perusahaan selama ini belum mempunyai struktur organisasi yang jelas, dimana semua dapat dikerjakan fleksibel, namun mulai tahun ini sudah mulai di buat tugas-tugas dan wewenang yang jelas antar pegawai.

6.2 Mekanisme Pelaksanaan Kemitraan Rudi Jaya PS

Sistem kemitraan yang di terapkan Rudi Jaya PS berdasarkan rasa saling percaya, tidak ada perjanjian-perjanjian kontrak secara tertulis. Peternak hanya disyaratkan menyediakan kandang, baik kandang milik sendiri ataupun kandang sewa dan semua peralatan kandang yang diperlukan. Perusahaan mitra menyediakan seluruh input yang dibutuhkan oleh peternak dalam proses budidaya ayam broiler, seperti DOC, pakan dan obat-obatan. Bentuk kerjasama yang dilakukan antara perusahaan mitra dan peternak terbagi dua sistem, yaitu ssitem bagi hasil dan sistem kontrak. Sistem bagi hasil adalah sistem kerjasama yang dilakukan dengan kesepakatan pembagian penerimaan sebesar 50 persen-50 persen di mana dari hasil usaha ternak ayam broiler dihasilkan penerimaan, maka 50 persen menjadi penerimaan peternak dan 50 persen menjadi penerimaan perusahaan inti, apabila merugi resiko kerugian ditanggung peternak 50 persen dan perusahaan 50 persen. Sistem yang lainnya yaitu sistem kontrak di mana pada sistem ini pembagian penerimaan adalah 25 persen-75 persen, yang artinya dari hasil usaha ternak dihasilkan penerimaan, maka 25 persen menjadi penerimaan peternak dan 75 persen menjadi penerimaan perusahaan inti. Sistem kerjasama yang dilakukan pertama kali oleh perusahaan yaitu sistem bagi hasil, dan untuk mengembangkan usahanya perusahaan melakukan kerjasama dengan sistem kontrak. Mekanisme sistem bagi hasil, peternak menyediakan kandang, peralatan kandang serta tenaga kerja. Pihak inti hanya menyediakan input seperti DOC, pakan, obat-obatan dan kebutuhan operasional kandang, sedangkan pada sistem kontrak peternak hanya menyediakan kandang, peralatan serta tenaga kerja, pihak inti menyediakan seluruh kebutuhan dalam usaha ternak ayam broiler. Pada sistem bagi hasil manajemen pemeliharaan diserahkan pada peternak namun masih dalam pengawasan pihak inti, baik dari segi manajemen maupun dari segi produksi, sedangkan pada sistem kontrak, seluruh manajemen pemeliharaan dilakukan oleh pihak inti, sehingga peternak terlihat seperti pegawai yang bekerja pada inti. Peternak yang menggunakan sistem kontrak adalah peternak yang tidak berani mengambil resiko, dan mereka adalah para peternak yang pernah mengalami kegagalan sebelumnya.

6.3 Penetapan Harga Sapronak dan Hasil Panen