PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA Metode Penyuluhan

109

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1. PENGUMPULAN DATA

Peneliti mengumpulkan data penelitian ini dari berbagai bahan bacaan seperti buku – buku yang kemudian mempelajari bahan tersebut sehingga diperoleh data – data yang relevan yang dapat mendukung penelitian ini. Data mengenai Komunikasi Penyuluhan Anti Narkoba dan Peningkatan Kesadaran pada SiswaI MAN 3 Medan di jalan Pertahanan Patumbah tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti ada 49 siswaI yang ditetapkan menjadi responden berdasarkan krateria yang telah ditetapkan. Selanjutnya peneliti mengajukan surat ini penelitian dari bagian pendidikan FISIP USU, untuk melakukan penelitian di sekolah MAN 3 Medan. Proses penyebaran kuesioner tersebut dilakukan peneliti pada tanggal 02 Maret 2011 dalam jangka satu hari.

IV.2. PENGOLAHAN DATA

Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data yang etrkumpul dari kuesioner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan- tahapan sebagai berikut: a. Penomoran kuesioner, proses ini dilakukan dengan memberikan nomor dalam kotak yang tersedia di sebelah kanan kuesioner. b. Editing, tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila ada kesalahan dalam pengisian. Universitas Sumatera Utara 110 c. Memberikan label pada setiap pertanyaan sebagai pertanda untuk membedakan antara pertanyaan yang satu dengan yang lain untuk memudahkan memasukkan data dalam variabel view pada SPSS 17.0. d. Coding, yaitu proses pemindahan jawaban – jawaban responden ke kotak – kotak kode yang telah disediakan di kuesioner dalam bentuk angka skor. e. Inventaris variabel, yaitu data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC fotron cobol sehingga memuat seluruh data ke dalam tabel, tabulasi ini terbagi ats dua bagian, yaitu tabulasi tunggal dan tabulasi silang.

IV.3. ANALISIS TABEL TUNGGAL

Analisis tabel tunggal adalah analisis yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel penelitian ke dalam kategori- kategori yang dilakukan atas dasar statistik deskriptif, meliputi: frekuensi, persentase, rata- rata, dan modus. Data yang disajikan dan dibahas dalam analisis tabel tunggal penelitian ini masing-masing sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 111

IV.2.1. Karakteristik Responden Jenis Kelamin

Sumber : P 1 dan F c 3 Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa berjenis kelamin laki - laki sejumlah 18 orang dengan persentase 36,7 dan siswa berjenis kelamin perempuan sejumlah 31 orang dengan persentase 63,3. Uraian diatas menunjukkan bahwa siswa jenis kelamin perempuan di kelas 2 di MAN 3 Medan lebih banyak dibandingkan dengan siswa laki - laki. Hal ini sesuai dengan data siswa yang di dapat peneliti dari bagian kesiswaan yang menyebutkan secara keseluruhan jumlah siswa wanita memang lebih banyak dari siswa pria yaitu wanita 118 berbanding 80 pria. Tabel 7 Jenis Kelamin Frequency Percent alid Percent Cumulative Percent id ki – Laki 18 36.7 36.7 36.7 empuan 31 63.3 63.3 100.0 tal 49 100.0 100.0 Universitas Sumatera Utara 112 Usia Tabel 8 Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 15 Tahun 6 12.2 12.2 12.2 16 Tahun 31 63.3 63.3 75.5 17 Tahun 12 24.5 24.5 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 2 dan F c 4 Dari tabel di atas, dapat kita lihat terdapat masing-masing 31 responden pada usia 16 Tahun dengan persentase 63,3 . Kemudian ada 12 responden yang berusia 17 tahun dengan persentase 24,5 , selanjutnya ada 6 responden pada usia 15 tahun dengan persentase 12,2 . Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa, yang banyak atau yang mendominasikan dalam mengikuti Penyuluhan Anti Narkoba pada saat itu adalah siswai yang berusia 16 Tahun dengan tingkat persentasenya 63,3 . Universitas Sumatera Utara 113 Kelas Tabel 9 Kelas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid XI IPA 28 57.1 57.1 57.1 XI IPS 21 42.9 42.9 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 3 dan F c 5 Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa kelas XI IPA sebanyak 28 orang dengan persentase 57,1, sedangkan siswa kelas XI IPS sebanyak 21 orang dengan persentase 42,9. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa siswa kelas XI IPA MAN 3 Medan lebih banyak yakni 57,1. Hal itu dikarenakan, kelas XI IPA memang lebih banyak jumlah kelasnya dibandingkan dengan kelas XI IPS. Universitas Sumatera Utara 114

IV.2.2. Komunikasi Penyuluhan a.

Penyuluh – Kredibilitas Kopetensi Tabel 10 Tanggapan Responden pada KeahlianKopetensi Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Baik 8 16.3 16.3 16.3 Baik 41 83.7 83.7 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 4 dan F c 6 Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang berpendapat Sangat Baik pada keahliankopetensi dari penyuluh adalah sebanyak 8 orang dengan persentase 16,3 , sedangkan siswa yang berpendapat baik sebanyak 41 orang dengan persentase 83,7. Dan yang 0 responden yang menyatakan kurang baik dan tidak baik pada keahlian pada responden. Dari uraian diatas, dapat dijelaskan bahwa penyuluh dari PIMANSU saat melakukan Penyuluhan Anti Narkoba di MAN 3 Medan mendapat penilaiaan yang baik dengan keahlian atau kopetensi dari penyuluh. Menurut wawancara yang dilakukan saat itu siswasiswi beranggapan bahwa penyuluh memiliki keahlian yang baik dalam menyampaikan apa itu sebenarnya penyalahgunaan narkoba sehingga mereka mengerti dengan baik pula tentang bahaya penyalahgunaan Narkoba. Universitas Sumatera Utara 115 Keahliankopetensi adalah penguasaan yang dimiliki oleh penyuluh kepada masalah yang dibahasnya. Adapun penyuluh yang menyampaikan isi dari materi penyuluhan anti narkoba adalah orang yang sudah dipilih oelh PIMANSU, yang dinilai mempunyai kopetensikemampuan dalam bidang yang dibawakannya. Sikap Tabel 11 Pendapat Responden terhadap Sikap Penyuluh disaat Penyuluh dilakukan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Baik 13 26.5 26.5 26.5 Baik 36 73.5 73.5 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 5 dan F c 7 Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa 13 responden dengan persentase 26,5 menjawab sikap penyuluh ketika melakukan Penyuluhan Anti Narkoba adalah sangat baik, dan 36 responden dengan persentase 73,5 menjawab sikap penyuluh dalam melakukan penyuluhan adalah baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh penyuluh sudah baik pada saat melakukan penyuluhan Anti Narkoba, sedangkan 0 responden yang menyatakan kurang baik dan tidak baik pada sikap penyuluh disaat penyuluhan dilakukan . Universitas Sumatera Utara 116 Tujuan Tabel 12 Tujuan Maksud yang Disampaikan oleh Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Baik 36 73.5 73.5 73.5 Baik 13 26.5 26.5 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 6 dan F c 8 Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa 36 responden dengan persentase 73,5 menjawab tujuan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh sangat baik, dan 0 responden yang menyatakan kurang baik dan tidak baik tujuan atau maksud yang disampaikan oleh penyuluh. 13 responden dengan persentase 26,5 menjawab tujuan penyuluh dalam melakukan penyuluhan adalah baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa responden merasa tujuan penyuluhan yang dilakukan oleh penyuluh sangat baik, saat pembagian wawancara dilakukan bahwa mereka mau mendengar apa yang disampaikan oleh penyuluh karena mereka melihat tujuan pesan yang disampaikan oleh penyuluh kepada mereka sangat penting sekali mengenai bahaya penayalahgunaan narkoba agar mereka tau dan dapat menghindari pengunaan penyalahgunaan narkoba sedini mungkin dan juga tujuan dari penyuluhan ini tidak berlawanan dengan pola pikir mereka. Universitas Sumatera Utara 117 Kepribadian Tabel 13 Tanggapan Responden Mengenai Kepribadian dari Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Baik 6 12.2 12.2 12.2 Baik 41 83.7 83.7 95.9 Kurang Baik 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 7 dan F c 9 Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa 6 responden dengan persentase 12.2 menjawab kepribadian penyuluh ketika melakukan Penyuluhan Anti Narkoba adalah sangat baik, dan 41 responden dengan persentase 83,7 menjawab sikap penyuluh dalam melakukan penyuluhan adalah baik. Dan 0 responden yang menyatakan tidak baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap yang ditunjukkan oleh penyuluh sudah baik. Responden menyatakan penyuluh baik pribadinya yang hangat dan bersahabat yang dibawakan oleh penyuluh yang tidak membuat suatu jarak dengan responden sehingga responden merasakan informasi yang disampaikan bengitu penting oelh responden. Universitas Sumatera Utara 118 Dinamika Tebel 14 Dinamika yang Dibentuk dan Diciptakan Penyuluh disaat Penyuluhan Berlansung Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Baik 6 12.2 12.2 12.2 Baik 42 85.7 85.7 98.0 Kurang Baik 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 8 dan F c 10 Tabel 8 menujukkan frekuensi dinamika pada penyuluh 42 orang dengan persentasi 85, 7 menyatakan baik, 0 responden yang menyataka tidak baik pada dinamika yang dibentuk dan ciptajan penyuluh disaat penyuluh berlangsung. Sebanyak 6 orang pada persentasinya 12, 2 mengatakan sangat baik dinamika penyuluh tersebut sedangkan merasa kurang baik terdapat pada 1 orang dengan tingkat persentasenya adalah 2, 0 yang mengatakan disaat wawancara bahwa penyuluh tidak merasa menciptan sesuatu yang baru dan terkesan monoton saat melakukan penyuluhan. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dinamika penyampaiaan pesan yang dilakukan oleh penyuluh sudah disarakan baik oleh responden. Universitas Sumatera Utara 119 Daya Tarik Kesamaan Tabel 15 Tanggapan Tingkat Kesamaan bahasa, agama, suku, daerah yang Ada Pada Penyuluh Mampu Mempengaruhi Responden untuk Menyerap Informasi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mempengaruhi 11 22.4 22.4 22.4 Mempengaruhi 28 57.1 57.1 79.6 Kurang Mempengaruhi 10 20.4 20.4 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 9 dan F c 11 Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa 28 orang dengan persentase 57, 1 memberikan penilaian mempengaruhi minat responden untuk mengikuti penyuluhan yang dilaksanakan dan juga 11 orang dengan persen 22, 4 menyatakan sangat mempengaruhi minat responden untuk engikuti penyuluhan sedangkan ada 10 orang dengan tingkat persentasenya 20, 4 yang menyatakan kurang mempengaruhi, sedangkan 0 responden yang menyatakan tidak mempengaruhi pada tingkat kesamaan pada penyuluh. Jadi dapa disimpulkan bahwa daya tarik dari penyuluh untuk menimbulkan minat responden untuk mengikuti penyuluhan berada pada 28 orang dengan persentasinya 57, 1 yaitu mempengaruhi. Universitas Sumatera Utara 120 Dikenal Tabel 16 Tanggapan Responden Mengenal Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mempengaruhi 9 18.4 18.4 18.4 Mempengaruhi 26 53.1 53.1 71.4 Kurang Mempengaruhi 14 28.6 28.6 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 10 dan F c 12 Tabel 10 menujukkan frekuensi komunikator yang dikenal oleh responden mempengaruhi minat untuk mengikuti Penyuluhan Anti Narkoba yang dilakukan oleh PIMANSU. Sebanyak 26 orang dengan persentasenya 53, 1 mengatakan mempengaruhi mereka untuk mengikuti penyuluhan Anti Narkoba, dan 0 responden yang menyatakan tidak mempengaruhi, sedangkan 9 orang dengan persentasenya 18, 4 mengatakan sangat mempengaruhi responden untuk mengikuti penyulhan Anti Nakoba. Bereda halnya dengan pendapat 14 orang siswaI dengan tingkat persentasenya 28, 6 megatakan kurang mempengaruhi mereka untuk menimbulkan minat mereka untuk mengikuti Penyuluhan. Jadi dapat katakan bahwa siswaI yang sudah mengenal penyuluh mempengaruhi mereka untuk mengikuti penyluhan Anti Narkoba pada 26 orang dengan persentase 53.1. Universitas Sumatera Utara 121 Disukai Tabel 17 Tanggapan Responden Menyukai Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mempengaruhi 7 14.3 14.3 14.3 Mempengaruhi 30 61.2 61.2 75.5 Kurang Mempengaruhi 12 24.5 24.5 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 11 dan F c 13 Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa 30 orang dengan persentase 61,2 mempegaruhi minat mereka untuk mengikuti penyuluhan karena responden menyukai penyuluh sedangkan 7 orang dengan persentase 14,4 menyatakan sangat mempengaruhi mereka mengikuti penyuluhan Anti narkoba, sedangkan 0 responden yang menyatakan tidak mempengaruhi, 12 orang dengan persentsenya 24,5 menyatakan kurang mempengaruhi mereka untuk mengikuti penyuluhan Anti Narkoba, alasan mereka setelah diwawancara bukan dari faktor mereka menyukai penyuluh itu sendiri, tetapi minat mreka mengikuti penyuluhan di karena mereka sangat tertarik sekali dengan topik yang diangkat oleh penyuluh. Jadi dapat disimpulkan bahwa rata – rata dari siswaI menyuarakan “mempengaruhi” sebanyak 30 orang dengan persennya 61,2. Universitas Sumatera Utara 122 Fisiknya Tabel 18 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Fisik Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mempengaruhi 8 16.3 16.3 16.3 Mempengaruhi 27 55.1 55.1 71.4 Kurang Mempengaruhi 12 24.5 24.5 95.9 Tidak Mempengaruhi 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 12 dan F c 14 Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa penampilan fisik dari komunikatorpenyuluh mempengaruhi minat responden untuk mengikuti penyuluhan Anti Narkoba. Sebanyak 27 orang dengan persentasenya 44.1 meyatakan mempengaruhi responden untuk mengikuti penyuluhan Anti Narkoba dan 8 orang 16,35 menyatakan sangat mempengaruhi responden untuk mengikuti penyuluhan sedangkan 2 orang 4,1 menyatakan kurang mempengaruhi mereka. Jadi dapat disimpilkan bahwa penampilan fisiknya mempengaruhi minat responden untuk mengikuti penyuluhan yaitu pada 27 orang dengan persentasinya 55,1 dan juga sebagian responden menyatakan penampilan penyuluh yang rapi fisiknya yang baik memiliki kesan tersendiri, seperti pandangan beribawa yang menambah keyakinan responden terhadap apa yang dikatakanya. Universitas Sumatera Utara 123 Kekuatan Tabel 19 Pendapat Responden dengan Rasa Percaya Diri Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Percaya Diri 15 30.6 30.6 30.6 Percaya Diri 33 67.3 67.3 98.0 Kurang Percaya Diri 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 13 dan F c 14 Dari data di atas, sehubung dengan tanggapan dari responden mengenai kepercayaan diri penyuluh. Ada 15 orang yang yang menyatakan 15 orang dengan persentasinya 30,6 tampak sangat percaya diri waktu penyuluhan berlangsung, sedangkan menurut 33 responden dengan persentasinya 67,3 menyatakan penyuluh percaya diri lain halnya dengan pendapat 1 responden 2,0 berpendapat kalau penyuluh kurang percaya diri dalam melakukan penyuluhan dan yang menyatakan 0 responden menyatakan penyuluh tidak percaya diri. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyuluh telah memilki rasa percaya diri yang baik pada waktu penyuluhan berlangsung. Rasa percaya diri yang ditujukkan oleh penyuluh dalam menyampaikan informasi menimbulkan rasa yakin yang besar dari peserta terhadap keahlian dan kebenaran informasi yang disampaikan oleh penyuluh. Universitas Sumatera Utara 124 Katalisator Tabel 20 Kemampuan Penyuluh untuk Bisa Mengerakan Hati Responden untuk Tidak MenggunakanMenghindari Narkoba Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Bisa 29 59.2 59.2 59.2 Bisa 19 38.8 38.8 98.0 Kurang Bisa 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 14 dan Fc 15 Dari tabel 13 menjelaskan frekuensi kemampuan seorang komunikatorpenyuluh yang bisa mengerakan hati responden untuk tidak menggunakanmenghindari narkoba. Ada 1 orang siswi yang berpendapat kurang bisa dengan tingkat persentasinya 2,0 dan 19 responden dengan persentasinya 38,8 yang megatakan bisa mengerakan hati mereka untuk tidak menggunakanmenghindari Narkoba sedangkan pendapat dari 29 responden dengan persentasinya 59,2 menyatakan sangat bisa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyuluh mampu atau bisa mengerakkan hati responden untuk tidak menggunakan menghindari Narkoba dengan didukung oleh data yang bnyak menjawab sangat bisa oleh responden sebanyak 29 orang,selain itu setelah diwawancara responden rata – rata menjawab bahwa penyuluh mampu mempegaruhi responden dan mampu menginformasikan kepada responden dengan baik bahwa narkoba tersebut benar – benar sangat berbahaya jika disalah gunakan sehingga responden kuat hatinya untuk tidak memakai narkoba. Universitas Sumatera Utara 125 Pemecah Persoalan Tabel 21 Kemampuan Penyuluh untuk Memecahkan Persoalan Keragu – Raguan Responden tentang Penyalahgunaan Narkoba Frequenc y Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mampu 13 26.5 26.5 26.5 Mampu 33 67.3 67.3 93.9 Kurang Mampu 3 6.1 6.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 15 dan P c 16 Dari tabel di atas, diperoleh bahwa mayoritas responden sebanyak 33 67,3 menjawab penyuluh mampu memecahkan persoalan keragu – raguan responden mengenai penyalahgunaan narkoba dan 13 reponden dengan tigkat persentasinya 26,5 menjawab sangat mampu memecahkan persoalan keragu – raguan mereka tentang penyalahgunaan narkoba, sedangkan jawaban yang kurang mampu terdapat pada 3 responden dengan persentasinya 6,1 dan 0 responden yang menyatakan tidak mempegaruhi pada kemempuan penyuluh untuk memecahkan persoalan keragu – raguan responden tetnatng penyalahgunaan narkoba. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penyuluh mampu memcahkan persoalan keragu – raguan dari responden mengenai penyalahgunaan narkoba, terlihat dari jawab rata – rata responden yang menjawab mampu dari jawaban responden sebanyak 33 orang 47,3. Setelah diwawancarai kepada responden kenapa penyuluh mampu? Dikarenakan penyuluh mampu menjawab dengan baik Universitas Sumatera Utara 126 dan tepat dan mengena di hati bahwa narkoba tersebut benar – benar sangat berbahaya apabila disalahgunaankan. Proses Perubahan Tabel 22 Kemampuan Penyuluh dalam Merubah Keragu – Keraguan Responden untuk Menjadi Keputusan Tetap untuk Tidak Memakai Narkoba Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mampu 22 44.9 44.9 44.9 Mampu 26 53.1 53.1 98.0 Kurang Mampu 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 16 dan P C 17 Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa, Kemampuan penyuluh dalam merubah keragu – kraguan responden untuk menjadi keputusan tetap untuk tidak memakai Narkoba. Terdapat 26 responden dengan persentase 53,1 menyatakan mampu penyuluh dalam merubah keragu – kraguan responden untuk menjadi keputusan tetap untuk tidak memakai Narkoba. 0 responden yang menyatakan tidak mampu pada kemampuan penyuluh dalam merubah keragu – raguan responden untuk menjadi keputusan tetap untuk tidak memakai narkoba, 22 responden yang menyatakan sangat mampu penyuluh dalam merubah keragu – kraguan responden untuk menjadi keputusan tetap untuk tidak memakai Narkoba. Sedangkan yang menyatakan kurang mampu ada pada 1 responden dengan persentase 2.0. jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan Universitas Sumatera Utara 127 penyuluh mampu dalam merubah keragu – kraguan responden untuk menjadi keputusan tetap untuk tidak memakai Narkoba dengan 26 responden 53,1 Penghubung Tabel 23 Kemampu Penyuluh dalam Menempatkan Posisinya sebagai Peghubung yang Baik antara LSM PIMANSU dengan Responden dalam Memberikan Gagasan, Ide atau Cara untuk Mengatasi Penyalahgunaan Narkoba Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mampu 4 8.2 8.2 8.2 Mampu 36 73.5 73.5 81.6 Kurang Mampu 2 4.1 4.1 85.7 Tidak Mampu 7 14.3 14.3 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 17dan P C 18 Dari tabel diatas menunjukkan bahwa siswai yang menjawab sangat mampu sebanyak 4 orang dengan persentase 8,2, sedangkan siswai yang menjawab mampu sebanyak 36 orang dengan persentase 73,5, siswai yang menjawab kurang mampu sebanyak 2 orang dengan persentase 4,1, dan responden yang menjawab tidak mampu sebanyak 7 orang dengan persentase 14,3. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden menjawab penyuluh mampu menjadi penghubung yang baik antara PIMANSU dengan siswaI, ini dipertegas dengan pernyataan dari hasil wawancara responden yang menjelaskan bahwa penyuluh tidak melepaskan identitasnya sebagai anggota Universitas Sumatera Utara 128 PIMANSU dan menyampaikan dengan baik dari maksud dan tujuan utama PIMANSU ke siswaI mengenai penyalahgunaan narkoba.

b. Metode Penyuluhan

– Pendekatan Perorangan Dialog Langsung Tabel 24 Frekuensi Dialog atau Komunikasi Tatap Muka antara Penyuluh dengan Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sering 9 18.4 18.4 18.4 Jarang 16 32.7 32.7 51.0 Tidak Pernah 24 49.0 49.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 18 dan P C 19 Tabel 17 menujukkan frekuensi dialong atau komunikasi tatap muka oleh penyuluh. 9 responden dengan persentasi 18,4 menyatakan bahwa responden Sering melakukan berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka secara langsung. Sebanyak 16 responden dengan persentasi 32,7 menyatakan jarang melakukan berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka secara langsung. Sedangkan 0 responden yang menyatakan sangat sering pada berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka secara langsung. Lain halnya dengan pernyataan Universitas Sumatera Utara 129 dari 24 responden dengan persentasinya 49,0 tidak pernah melakukan berdialog atau berkomunikasi secara tatap muka secara langsung. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa tidak pernah melakukan dialog atau berkomunikasi secara tatap muka secara langsung dengan persentasi 49,0. Biasanya komunikasi tatap muka antara siswaI dengan penyuluh dilakukan di kantor LSM PIMANSU itu sendiri. Pernyataan ini sesuai dengan hasil pernyataan wawancara antara responden yang menjawab sering 18,4 dan jarang 32,7. Empati Tabel 25 Kemampuan Penyuluh dalam Menempatkan Dirinya pada Posisi Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mampu 5 10.2 10.2 10.2 Mampu 37 75.5 75.5 85.7 Kurang Mampu 7 14.3 14.3 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 19 dan F C 20 Dari tabel di atas, diketahui bahwa dari 49 responden, mayoritas yaitu 37 responden dengan persentasi 75,5 menyatakan penyuluh mampu menempatkan dirinya pada posisi responden dan sebanyak 7 responden dengan persentasi 14,3 Universitas Sumatera Utara 130 menyatakan penyuluh kurang mampu menempatkan dirinya pada posisi responden sedangkan pernyataan penyuluh sangat mampu menematkan dirinya pada posisi responden di keluarkan oleh 5 responden dengan persentasi 10,2. Lain halnya dengan 0 responden yang menyatakan tidak mampu. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan penyuluh dalam menempati dirinya pada posisi sudah terasa baikmampu oleh reponden sewaktu melakukan penyuluhan. Homophily Tabel 26 Penyuluh saat Berkomunikasi Berbaur Akrab dan Hangat dengan Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Membaur 5 10.2 10.2 10.2 Membaur 24 49.0 49.0 59.2 Kurang Membaur 19 38.8 38.8 98.0 Tidak Membaur 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 20 dan P C 21 Dari tabel diatas, diperoleh bahwa sebagian responden yaitu 24 orang dengan persentase 49,0 menyatakan suasana hubungan akrab dan hangat yang diciptakan oleh penyuluh membaur dengan baik, 5 orang menyatakan sangat membaur dengan tingkat persentase 10,2 dan 19 orang dengan persentase 10, 2 menyatakan kurang membaur dan 1 orang dengan persentase 2,0 hubungan akrab dan hangat yang diciptkan tidak membaur itu disebabkan karena penyuluh Universitas Sumatera Utara 131 dirasakan sangat serius dalam melakukan penyuluhan, kurang menciptakan suasana akrab. Pendekatan Kelompok Tabel 27 Keterlibatan Responden disaat Informasi Disampaikan Penyuluh Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Melibatkan 2 4.1 4.1 4.1 Melibatkan 7 14.3 14.3 18.4 Kurang Melibatkan 8 16.3 16.3 34.7 Tidak Melibatkan 32 65.3 65.3 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 21 dan P C 22 Dari data di atas, dapat dijelaskan, terdapat 2 responden dengan persen 4,1 yang mengatakan bahwa penyuluh sangat melibatkan peserta penyuluhan ketika memberi informasi penyuluhan, terdapat 7 responden dengan persentasi 14,3 yang merasa dirinya dilibatkan oleh penyuluh ketika penyuluhan berlangsung, terdapat 8 responden dengan 16,3 yang mengatakan penyuluh kurang melibatkan responden, dan terdapat 32 responden pula dengan persentasi 65.3 yang mengatakan bahwa penyuluh tidak melibatkan responden ketika memberikan informasi penyuluhan. Universitas Sumatera Utara 132 Dengan demikian terlihat adanya interaksi yang lemah antara responden dengan penyuluh disaat penyuluhan berlangsung karena mayoritas jawaban penyuluh tidak melibatkan sebanyak 32 peserta dengan persentasinya 65,3.

c. Media Penyuluh

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

2 56 84

Jaringan Komunikasi dan Kesadaran Bernegara (Studi Korelasional Mengenai Jaringan Komunikasi Antar Masyarakat Tionghoa Di Berastagi Dalam Menumbuhkan Kesadaran Bernegara)

0 40 98

Pengaruh Iklan Bahaya Narkoba Terhadap Perilaku Siswa SMA Negeri Tentang Narkoba Di Kota Langsa Tahun 2003

0 41 67

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi Inovasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pembuatan Bokashi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk. Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir)

3 49 138

Komunikasi Penyuluhan Anti Narkoba dan Peningkatan Kesadaran (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan yang Dilakukan Oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Terhadap Tingkat Kesadaran Tentang Narkoba Pada Si

2 60 197

Upaya Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

2 39 90

Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya)

12 78 148

Komunikasi Penyuluhan Dan Partisipasi (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Penyuluhan Kanker Serviks Oleh PKBI Sumatera Utara Terhadap Tingkat Partisipasi Wanita Di Kelurahan Belawan II)

0 36 122

Penyuluhan Hukum tentang Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap Perlindungan Karya Cipta Musik dan Lagu

0 0 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penyuluhan 1.1. Pengertian Penyuluhan - Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

0 0 30