65
3 Sebagai pembantu proses perubahan: membantu dalam proses pemecahan
masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana:
a. Mengenali dan merumuskan kebutuhan
b. Mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan
c. Mendapatkan sumber-sumber yang relevan
d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah
e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah
2. Sebagai penghubung linker dengan sumber-sumber yang diperlukan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.
3.5 Tugas-Tugas Agen Perubahan
Ada tujuh tugas utama agen perubahan dalam melaksanakan difusi inovasi, yaitu:
1 Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk melakukan perubahan.
2 Membina suatu hubungan dalam rangka perubahan change
relationship. 3
Mendiagnosa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. 4
Menciptakan keinginan perubahan di kalangan klien. 5
Menerjemahkan keinginan perubahan tersebut menjadi tindakan yang nyata.
6 Menjaga kestabilan perubahan dan mencegah terjadinya drop-out.
7 Mencapai suatu terminal hubungan.
Universitas Sumatera Utara
66
II.4. Teori AIDDA 4.1 Pengertian AIDDA
Dimulai dengan membangakitkan perhatian merupakan awal suksesnya komunikasi Menurut Wilbur Schramm Effendy, 1993:80 bahwa perhatian
adalah efek dalam tahap permulaan pada komunikan. Berhasil atau tidaknya menarik perhatian tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor ;
1 Kemampuan komunikator dalam menguasai pesan
2 Mampu berempati
3 Komunikator adalah orang yang ahli dibidangnya
Formula AIDDA merupakankesatuan singkatan dari tahap-tahap komunikasi persuasif Effendy, 1986 : 31-32. Penjelasannya adalah sebagai berikut:
A- Attention- Perhatian I- Interest- Ketertarikan
D- Desire- Hasrat D- Decision- Keputusan
A- Action- Tindakan Formula tersebut sering pula dinamakan A-A Procedure sebagai singkatan
dari Attention - Action — Procedure, yang berarti agar komunikan dalam melakukan kegiatan dimulai dahulu dengan menumbuhkan perhatian.
Berdasarkan formula AIDDA itu, komunikasi persuasive didahului dengan upaya membangkitkan
perhatian. Apabi la perhatian sudah berhasil terbangkitkan, kini menyusul upaya
menumbuhkan minat. Upaya ini berhasil dengan mengutarakan hal-hal yang
Universitas Sumatera Utara
67
menyangkut kepentingan komunikan. Karena itu komunikator harus mengenal siapa komunikan yang dihadapinya, Know your audience, kenalilah khalayakmu.
Tahap berikutnya adalah memunculkan hasrat pada komunikasi untuk melakukan ajakan, bujukan, atau rayuan komunikator. Disini imbauan emosional
emotional appeal perlu ditampilkan oleh komunikator, sehingga pada tahap berikutnya komunikan mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan
sebagaimana diharapkan daripadanya. Tata cara pentahapan komunikasi persuasif, sebagaimana dipaparkan atas bisa
diketahui hasilnya dalam beberapa saat saja, tetapi juga bisa bertahun-tahun. Dari
proses komunikasi itu tampak, bahwa pentahapan yang dimulai dari upaya membangkitkan perhatian sampai menimbulkan kegiatan, berlangsung
singkat saja. Apabila ditinjau dari segi psikologisnya maka komponen perubahan yang
terjadi pada model AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang terjadi pada diri manusia akibat terpaan pesan Rakhmat, 2002 yaitu :
1 Cognitive : Pesan yang disampaikan ditujukan pada pikiran komunikan.
Hal ini dilakukan agar komunikan tahu dan paham akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan attention pada model AIDDA.
2 Affektive : Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya
komunikan tergerak hatinya sehingga timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul akibat adanya perhatian.
3 Behavioral : Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau
kegiatan. Hal ini sudah mulai bisa dilihat pada proses pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
68
II.5. Narkoba 5.1 Penertian Narkoba