Tingkat Kesadaran a. Waktu dan Tempat Penyuluhan

140 penyuluhan Anti Narkoba yaitu Aula MAN 3 Medan sudah sesuai dengan persentase 55,1. Jumlah responden yang menyatakan bahwa lokasi atau ruangan penyuluhan yang dipilih tidaklah sesuai adalah 2 responden dengan persentasi 4,1. Mereka berpendapat demikian karena merasa ruangan pengap dan panas yang menyebabkan terganggunya responden dalam menyerap informasi dengan baik dari penyuluh.

IV.2.3. Tingkat Kesadaran a.

Pengetahuan Tabel : 36 Pengetahuan Dasar yang Dimilki Responden Mengenai Penyalahgunaan Narkoba Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mengetahui 8 16.3 16.3 16.3 Mengetahui 29 59.2 59.2 75.5 Kurang Mengetahui 10 20.4 20.4 95.9 Tidak Mengetahui 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 30 dan F C 31 Dari data diatas diperoleh bahwa mayoritas responden sebanyak 29 orang dengan persentasi 59,2 mengetahui dasar tentang apa itu narkoba. Jumlah responden yang menjawab sangat mengetahui apa itu narkoba sebanyak 8 responden dengan persentasi 16,3, serta responden yang menjawab kurang Universitas Sumatera Utara 141 mengetahui adalah 10 responden dengan persentase 4,1, Beda halnya dengan 2 responden 2,1 menjawab tidak menegtahui, Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas dari responden telah mengetahui lebih dahulu sebelum penyuluhan di adadakan degan persentasinya 59,2. Tabel : 37 Tingkat Keseringan Responden Mendapatkan Infomasi Melalaui Televisi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Sering 19 38.8 38.8 38.8 Sering 28 57.1 57.1 95.9 Jarang 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 31 dan P C 32 Dari tabel di atas menujukkan televisi sebagai sumber pengetahuan yang didapatkan oleh responden tenteng narkoba. sebanyak 19 orang dengan persentase 388 berpendapat sumber pengetahuan tentang narkoba sangat sering didapatkan dari televisi, sedangkan siswa yang berpendapat sering sebanyak 28 orang dengan persentase 57,1, sedangkan 0 responden yang menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi dari televisi dan siswa yang berpendapat jarang sebanyak 2 orang dengan persentase 4,1. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa, rata – rata responden yang mengikuti penyuluhan pengetahuan mereka mengenai narkoba sering mereka dapatkan dari televisi dengan persentasenya 57,1. Universitas Sumatera Utara 142 Tabel : P 38 Tingkat Keseringan Responden Mendapatkan Infomasi Melalaui Media Cetak Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Sering 11 22.4 22.4 22.4 Sering 23 46.9 46.9 69.4 Jarang 13 26.5 26.5 95.9 Tidak Pernah 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 32 dan PC 33 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ada terdapat 12 responden 4,1 yang menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi tentang narkoba dari media cetak. jumlah yang menyatakan sangat sering ada 11 responden dengan persentasi 22,4. Kemudian jumlah yang menyatakan mereka sering mendapatkan informasi menegnai narkoba di Media jetak sebanyak 23 responden dengan persentasi 46,9 Jadi dapat disimpulkan bahwa, mayoritas dari peserta yang mengikuti penyuluhan tersebut yang informasi mereka dapatkan dari media cetak sebanyak 23 responden dengan persentase 46,9. Setelah responden diwawancarai, mereka tau infotmasi tersebut setelah mereka pernah membaca bukumajalah tentang narkoba saat mereka berkunjung kesibolangit center atau juga pernah membaca di majalah atau blosur – blosur yang ada dikantor LSM PIAMNSU dan GAN itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 143 Tabel : 39 Tingkat Keseringan Responden Mendapatkan Infomasi Melalaui Radio Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Sering 2 4.1 4.1 4.1 Sering 12 24.5 24.5 28.6 Jarang 18 36.7 36.7 65.3 Tidak Pernah 17 34.7 34.7 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 33 dan P C 34 Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang sangat sering mendengar informasi tentang narkoba di radio sebanyak 2 Responden dengan persentase 4,1. Sedangkan siswa yang menyatakan sering sebanyak 12 orang dengan persentase 24,5. Siswa yang jarang sebanyak 18 orang dengan persentase 36,7. Dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 17 orang dengan persentase 34,7. Jadi dapat disimpulkan bahwa, mayoritas dari perseta penyuluh jarang mendapatkan informasi tentang Narkoba dari radio dengan persentase 36,7. Setelah diwawancara secara langsung, responden yang menjawab jarang 36,7 menyatakan bahwa mereka jarang mendengarkan radio dalam kesehariannya karena mereka lebih memilih banyak menonton TV dari mendengarkan radio, lain halnya dengan pernyataan responden yang menyatakan sering 24,5 dan sangat sering 4,1, responden pernah mendengar informasi tentang narkoba di radio yaitu banyak di dapatkan di radio komunitas yang ada. Universitas Sumatera Utara 144 Tabel : 40 Tingkat Keseringan Responden Mendapatkan Infomasi Melalaui Teman Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Sering 4 8.2 8.2 8.2 Sering 28 57.1 57.1 65.3 Jarang 16 32.7 32.7 98.0 Tidak Pernah 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 34 dan P C Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa, reponden yang mendapatkan informasi tentang narkoba dari teman, 1 responden 2,0 yang menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi tentang narkoba dan 16 responden dengan 32,7 menyatakan jarang mendengan informasi tentang narkoba melalui teman, sedangkan responden yang menyatakan bahwa mereka sering mendengar tentang narkoba ada pada 28 responden dengan persentase 57,1 dan yang menyatakan sangat sering ada pada 4 responden dengan persentase 8,2. Jadi dapat disimpulkan bahwa, mayoritas yang sering mendapatkan informasi dari temannya sendiri yaitu sebesar 57. Setelah di wawancarai responden berpendapat, ketika mereka pernah mengunjungi sibolangi center waktu itu, banyak dari teman – teaman meraka yang menceritakan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga informasi yang didapatkan sering dari teman – teman mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara 145 Tabel : 41 Tingkat Keseringan Responden Mendapatkan Infomasi Melalaui Orang Tua Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Sering 16 32.7 32.7 32.7 Sering 23 46.9 46.9 79.6 Jarang 8 16.3 16.3 95.9 Ttidak Pernah 2 4.1 4.1 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 35 dan F C Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa, perseta yang pernah mendapatkan informasi tentang narkoba dari orang tua yaitu yang menjawab sangat sering ada pada 16 reponden dengan persentase 32,7 dan yang menyatakan sering informasi tersebut didapatkan dari orang tua ada pada 23 responden dengan 46,9 sedangkan 8 responden dengan 16,3 menyatakan jarang mendapatkan infromasi dari orang tua mereka dan 1 responden dengan persentase 4,1 menyatakan tidak pernah. Jadi dapat disimpulkan bahwa, mayoritas peserta penyuluh Anti Narkoba yang mendapatkan informasi tentang narkoba dari orang tua mereka adalah 23 responden dengan persentase 46,9 sedangkan yang 2 responden dengan 4,1 menjawab tidak pernah setelah diwawncarai mereka lebih banyak mendapatkan informasi tersebut banyak dari Tv dan teman – teman dan tidak pernah dari orang tua sendiri. Universitas Sumatera Utara 146 Tabel : 42 Tingkat Pengetahuan Responden yang Bertambah tentang Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Bertambah 32 65.3 65.3 65.3 Bertambah 16 32.7 32.7 98.0 Kurang Bertambah 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 36 dan F C 37 Dari tabel diatas, dapat dilihat mayoritas responden yang merasa penegtahuan mereka sangat bertambah tentang bahaya penyalahgunaan narkoba, yakni ada 32 responden dengan persentase 65,3 mereka beralasan bahwa mereka benar – benarmengerahui sekali tentang bahaya penyalahgunaan narkoba sehingga mereka tidak akan pernah memakai dan mencoba narkoba sedikitpun selain itu narkoba juga dapat merusak hidup generasi muda bangsa. Sedangkan 0 responden yang menyatakan tidak bertambah pengetahuannya setelah mengikuti penyuluhan anti narkoba. Lain halnya dengan 16 responden dengan 32,7 yang menjawab bertambah pengetahuan mereka tentang narkoba sedangkan responden yang menyatakan kurang bertambah ada 1 responden dengan persentase 2,0 responden ini beralasan bahwa dia benar – benar kurang memahami sebenarnya informasi yang disampaikan oleh penyuluh tentang narkoba jadi responden tersebut merasa pengetahuannya kurang bertambah menegnai narkoba. Universitas Sumatera Utara 147 Tabel : 43 Pengetahuan yang Dimilki Responden Mampu Menguatkan Responden untuk Tidak Memakai Narkoba Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Mampu 39 79.6 79.6 79.6 Mampu 9 18.4 18.4 98.0 Tidak Mampu 1 2.0 2.0 100.0 Total 49 100.0 100.0 Sumber : P 37 dan P C 38 Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa, pegetahuan responden mengenai narkoba mampu menguatkan mereka untuk tidak memakai narkoba. 1 responden 2,0 yang menyatakan tidak mampu. Setelah diwawancarai, walaupun responden kidak mampu menguatkan dirinya untuk tidak memakai narkoba tapi dia sangat berkeyakinan dalah hatinya untuk sangat mampu untuk tidak memakai narkoba. narkoba 9 responden dengan 18,4 menyatakan mampu menguatkan mereka untuk tidak memakai narkoba. Jumlah 39 responden dengan persentase 79,6 dan yang menyatakan sangat sering ada pada 4 responden dengan persentase 8,2. Menyatakan sangat mamapu menguatkaan mereka untuk tidak memakai narkoba. Jadi dapat disimpulkan bahwa, mayoritas responden mampu menguatkan mereka tidak memakai narkoba dari pengetahuan yang mereka ada. hasil wawancara dilakukan rasa – rata responden menjawaba bahwa dengan informasi yang didapakan melalui televise, teman, media cetak, penyuluhan anti narkoba dan orang tua pengetahuan mereka benar – benar sangat bertambah, sehingga Universitas Sumatera Utara 148 mereka sanagat – sangat mampu untuk menguatkan hati meraka untuk tidak memakai narkoba.

b. Perhatian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

2 56 84

Jaringan Komunikasi dan Kesadaran Bernegara (Studi Korelasional Mengenai Jaringan Komunikasi Antar Masyarakat Tionghoa Di Berastagi Dalam Menumbuhkan Kesadaran Bernegara)

0 40 98

Pengaruh Iklan Bahaya Narkoba Terhadap Perilaku Siswa SMA Negeri Tentang Narkoba Di Kota Langsa Tahun 2003

0 41 67

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi Inovasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pembuatan Bokashi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk. Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir)

3 49 138

Komunikasi Penyuluhan Anti Narkoba dan Peningkatan Kesadaran (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan yang Dilakukan Oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Terhadap Tingkat Kesadaran Tentang Narkoba Pada Si

2 60 197

Upaya Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

2 39 90

Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya)

12 78 148

Komunikasi Penyuluhan Dan Partisipasi (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Penyuluhan Kanker Serviks Oleh PKBI Sumatera Utara Terhadap Tingkat Partisipasi Wanita Di Kelurahan Belawan II)

0 36 122

Penyuluhan Hukum tentang Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap Perlindungan Karya Cipta Musik dan Lagu

0 0 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penyuluhan 1.1. Pengertian Penyuluhan - Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

0 0 30