Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

16

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Masa remaja adalah suatu tahap kehidupan yang bersifat peralihan dan tidak menetap. Di samping itu, masa remaja adalah masa yang rawan oleh pengaruh – pengaruh negatif, seperti narkoba, kriminal, dan kejahatan seks. Melalui narkoba yang dapat membahayakan mereka karena bisa menghancurkan masa remaja itu sendiri. Remaja dilihat dari proses yang dialaminya dalam menuju kedewasaan mempunyai sifat dinamis dan penuh gejolak-gejolak. Semua itu terjadi dalam rangka penyesuian dirinya terhadap lingkungan dimana ia berada. Rasa ingin tahu paling besar tanpa dibarengi dengan informasi dan pengetahuan yang cukup, keinginan-keinginan untuk mencari jati diri dengan caranya sendiri merupakan kondisi yang kondusif bagi remaja untuk terperosok dalam hal-hal yang membahayakan dirinya termasuk keterlibatan dalam penyalahgunaan narkoba. Sebagian besar yang menggunakan narkoba adalah remaja, dimana pada awalnya berasal dari rasa ingin tahu dan sekedar coba-coba. Ada juga yang menggunakan narkoba sebagai tempat pelariannya untuk dapat melupakan sejenak masalah yang dihadapi. Mereka atau remaja yang baru saja sekali menggunakan narkoba cenderung akan ketagihan, disinilah timbul berbagai macam masalah. Masalah yang timbul antara lain munculnya kepribadian adiksi, dapat terinfeksi berbagai penyakit seperti HIV AIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C, Universitas Sumatera Utara 17 Sakaw yaitu putus obat dan meningkatnya kriminalitas yang bertujuan untuk mendapatkan uang agar dapat membeli obat baru lagi, over dosis, kematian, dan lain sebagainya. Kondisi ini sering menimbulkan kebingungan dan keraguan pada diri remaja, sehingga menimbulkan krisis identitas yang seringkali menjadi akar permasalahan segala bentuk perilaku-perilaku yang menyimpang, salah satunya adalah penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang narkoba yang dapat menimbulkan ketergantungan bahkan kematian bagi penggunanya. Dalam penanggulangannya tidak hanya dapat diatasi dengan menindak remaja itu sendiri, tetapi harus disertai dengan usaha-usaha lain yang ditujukan pada lingkungan serta peningkatan pemahaman terhadap narkoba itu sendiri. Permasalahan narkoba belakangan ini menjadi isu yangg hangat di tengah-tengah masyarakat, dimana korban yang berjatuhan tersebut adalah akibat menggunakan bahan-bahan ini secara tidak benar, atau dengan kata lain menyalahgunakan narkotika dan obat-obat terlarang semakin hari semakin banyak. Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pengguna narkoba sudah menjalar pada usia muda, tidak sedikit mereka-mereka yang mulai menggunakan narkoba masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMU. Dapat dibayangkan bagaimana nasib bangsa ini bila bibit mudanya sudah diracuni oleh narkoba. Dilihat dari pengertian Narkoba singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya itu sendiri adalah bahanzat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oraldiminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku Universitas Sumatera Utara 18 seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan adiksi fisik dan psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan Undang-Undang No. 22 tahun 1997. Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penefitian. Tetapi karena berbagai alasan - mulai dari keinginan untuk coba- coba, ikut trendgaya, lambang status sosial, ingin melupakan persoalan, dll. - maka narkoba kemudian disalahgunakan. Penggunaan terus menerus dan berianjut akan menyebabkan ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan. Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada sistem syaraf pusat SSP dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal. Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis maupun sosial seseorang. Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa sakaw bila terjadi putus obat tidak mengkonsumsi obat pada waktunya dan dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi bahasa gaulnya sugest. Gejata fisik Universitas Sumatera Utara 19 dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll. Penggunaan narkoba dapat menimbulkan ketergantungan. Ketergantungan terhadap narkoba ternyata tidak mudah diatasi. Meski cukup banyak remaja yang berjuang untuk keluar dari ketergantungan narkoba, acap kali mereka jatuh kembali. Oleh karena pergumulan di masa remaja, maka remaja mempunyai kebutuhan sosialisasi yang seoptimal mungkin, serta dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua dan keluarga dalam kerentanan di masa remaja. Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang lemah, bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba. Hingga sekarang, penyalahgunaan narkoba semakin luas di masyarakat kita, terutama semakin banyak di kalangan para remaja yang sifatnya ingin tahu dan ingin coba-coba. Banyak alasan mengapa banyak yang terjerumus ke bahan terlarang dan berbahaya ini kemudian tidak mampu melepaskan diri lagi. Alasannya antara lain adalah hal ini sudah dianggap sebagai suatu gaya hidup masa ini, dibujuk orang agar merasakan manfaatnya, ingin lari dari masalah yang ada, untuk merasakan kenikmatan sesaat, ketergantungan dan tidak ada keinginan untuk berhenti dan mungkin masih banyak alasan lainnya. Adapun bagi remaja yang telah menggunakan diperlukan layanan yang terpadu untuk membawa mereka kembali ke tengah masyarakat. Layanan tersebut rumit dan memerlukan upaya jangka panjang, tetapi semua upaya itu patut kita kerjakan karena sebagian masa depan Indonesia ada di tangan mereka mereka. Universitas Sumatera Utara 20 Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara PIMANSU adalah sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang d iresmikan tanggal 26 Mei 2000 oleh Gubernur Sumatera Utara H. T. Rizal Nurdin, beralamat di Jalan Diponegoro No. 30 Kantor Gubernur Medan. PIMANSU merupakan salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat yang memilki program Pencehagan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian adalah sekolah MAN 3 Medan, sekolah yang pernah mengikuti program penyuluhan oleh PIMANSU pada tanggal 04 Oktober 2010 lalu. Penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan agar para siswaI kelas 2 MAN 3 Medan ini adalah tidak lain untuk mencegah semakin bertambahnya jumlah remaja yang menyalahgunakan narkoba. Salah satu kegiatannya adalah memberikan pengetahuan dasar mengenai penyalahgunaan narkoba secara menyeluruh dan juga mendapatkan pengetahuan yang benar tentang bahaya narkoba dan juga lebih menekankan pada dampak serta resiko dari penyalahgunaan narkoba sehingga siswaI sadara akan bahayanya penggunaan narkoba. Penyuluhan adalah sesuatu yang menerangkan. Makna menerangkan bukanlah secara fisik seperti cahaya lampu atau api yang memberi kekuatan sinar yang dapat mengubah kondisi lingkungan sekitarnya dari gelap menjadi terang. Tetapi penyuluhan yang dimaksud disini adalah kegiatan penyampaian atau menerangkan pesan yang berisi informasi, gagasan, emosi dan keterampilan dari satu lembaga, kelompok dan individu komunikator kepada lembaga, kelompok dan individu lain komunikan dengan tujuan mengubah pengetahuan dan kesadaran. Universitas Sumatera Utara 21 Penyuluhan merupakan proses komunikasi. Sebab, pengertian komunikasi itu sendiri adalah sebuah proses dimana seorang individu komunikator menyampaikan lambang-lambang tertentu, biasanya berbentuk verbal untuk mempengaruhi tingkah laku komunikan. Akhirnya, penyuluhan boleh ditujukan untuk kegiatan mempengaruhi orang lain. Tetapi dengan pengenalan yang sangat singkat saja sebuah lembaga, kelompok atau pun individu tidak dapat begitu saja dengan mudah untuk melakukan kegiatan penyuluhan. Banyak faktor yang mesti diperhatikan dan itu sangat dibutuhkan. Pada suatu proses penyuluhan dapat dikatan berhasil jika pesan atau metode pembelajaran tersebut disampaiakn dengan proses komunikasi yang jelas sehingga bagi kedua pihak yaitu komunikator dan komunikan memiliki pemahaman yang sama. Cara – cara yang ditempuh dalam melakukan penyuluhan umumnya memerlukan penyuluhan umumnya memerlukan persiapan yang matang dalam menggunakan berbagai metode dan teknik berkomunikasi. PIMANSU sendiri juga memilki metode penyuluhan yang dianggap mampu atau efektif untuk membantu siswaI dalam hal pemahaman materi penyuluhan yang disampaikan, seperti mengumpulkan siswaI kelas 2 MAN 3 Medan di aula sekolah dan diberikan penyuluhan akan hal – hal mengenai narkoba. Penyuluhan pada dasarnya diawali oleh kesadaran akan adanya kebutuhan manusia untuk mengembangkan dirinya agar lebih mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Karena itu, kegiatan penyuluhan pembangunan terus menerus dikembangkan dalam rangka menggerakkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan agar mereka memiliki kemampuan Universitas Sumatera Utara 22 menolong dirinya sendiri untuk mencapai tujuan perbaikan mutu hidup dan kesejahteraan yang dicita-citakan. Tujuan diadakannya penyuluhan adalah terjadinya perubahan perilaku sasarannya. Hal ini merupakan perwujudan dari : pengetahuan, kesadaran, sikap, dan keterampilan yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung dengan indera manusia. Dengan demikian, penyuluhan dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku pengetahuan, kesadaran, sikap, dan keterampilan di kalangan masyarakat agar mereka tahu, mau, mampu melaksanakan perubahan- perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatankeuntungan dan perbaikan kesejahteraan keluargamasyarakat yang ingin dicapai. Penyuluhan merupan suatu ilmu yang mempelajari bagaimana pola perilaku manusia terbentuk, bagaimana perilaku manusia dapat berubah atau diubah sehingga mau meninggalkan kebiasaan yang lama dan menggantinya dengan perilaku baru yang berakibat pada kualitas kehidupan yang lebih baik. Melalui penyuluhan juga harus diupayakan tidak terciptanya ketergantungan masyarakat kepada penyuluhnya. Penyuluh hanya sekadar sebagai fasilitator dan dinamisator untuk memperlancar proses pembangunan yang direncanakan. Dengan kata lain, melalui penyuluhan, ingin dicapai suatu masyarakat yang memiliki pengetahuan luas tentang berbagai ilmu dan teknologi, memiliki sikap yang progresif untuk melakukan perubahan dan inovatif terhadap sesuatu informasi yang baru, serta terampil dan mampu berswadaya untuk mewujudkan keinginan dan harapan-harapannya demi tercapainya perbaikan kesejahteraan keluargamasyarakatnya. Universitas Sumatera Utara 23 Oleh karena itu, maka komunikasi penyuluhan yang dilakukan baik dari segi teknik, bahasa, dan sarana yang digunakan harus disesuaikan dengan daya nalar siswaI, serta teknik komunikasi yang dapat menarik perhatian siawai tersebut agar penyuluhan yang dilakukan tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi siswaI yang telah disuluh tersebut sadar akan bahayanya penyalahgunaan narkoba. Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk meneliti sejauhmana pengaruh komunikasi penyuluhan yang dilakukan oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara PIMANSU dengan peningkatan kesadaran terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba pada Siswai MAN 3 MEDAN”.

I.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

2 56 84

Jaringan Komunikasi dan Kesadaran Bernegara (Studi Korelasional Mengenai Jaringan Komunikasi Antar Masyarakat Tionghoa Di Berastagi Dalam Menumbuhkan Kesadaran Bernegara)

0 40 98

Pengaruh Iklan Bahaya Narkoba Terhadap Perilaku Siswa SMA Negeri Tentang Narkoba Di Kota Langsa Tahun 2003

0 41 67

Komunikasi Penyuluhan dan Tingkat Adopsi Inovasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pembuatan Bokashi oleh PT.Toba Pulp Lestari,Tbk. Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir)

3 49 138

Komunikasi Penyuluhan Anti Narkoba dan Peningkatan Kesadaran (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan yang Dilakukan Oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Terhadap Tingkat Kesadaran Tentang Narkoba Pada Si

2 60 197

Upaya Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Dalam Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

2 39 90

Komunikasi Penyuluhan Dan Peningkatan Kompetensi Profesional (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Penyuluhan Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Simalungun Terhadap Peningkatan Kompetensi Profesional Guru SMP Negeri 1 Kecamatan Raya)

12 78 148

Komunikasi Penyuluhan Dan Partisipasi (Studi Korelasional Tentang Komunikasi Penyuluhan Kanker Serviks Oleh PKBI Sumatera Utara Terhadap Tingkat Partisipasi Wanita Di Kelurahan Belawan II)

0 36 122

Penyuluhan Hukum tentang Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat terhadap Perlindungan Karya Cipta Musik dan Lagu

0 0 91

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Penyuluhan 1.1. Pengertian Penyuluhan - Pengaruh Penyuluhan Bahaya Narkoba Terhadap Motivasi Narapidana Berhenti Menggunakan Narkoba Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pangkalan Brandan Kabupaten Langkat

0 0 30